Penilaian Efektivitas Terapi Cost Effectiveness Analysis CEA

32 Rp.97.750flexipen. Kedua obat ini digunakan pada 2 pasien dengan total penggunaan novomix sebanyak 35 unit dan lantus sebanyak 13 unit. Oleh karena itu penggunaan kombinasi antidiabetes ini memiliki harga jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan metformin Rp.156tablet 500 mg yang digunakan pada 3 pasien dengan jumlah penggunaan 519 unit. Selain itu obat dalam bentuk injeksi memiliki harga jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan sediaan obat generik oral.

4.3.2 Penilaian Efektivitas Terapi

Diagnosis klinis DM secara umum ditandai dengan adanya keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Adapun kriteria penegakan diagnosis ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Kriteria penegakan diagnosis DM Glukosa plasma puasa Glukosa plasma 2 jam setelah makan Normal 100 mgdL 140 mgdL Pra diabetes 100-125 mgdL 140-199 mgdL Diabetes ≥ 126 mgdL ≥ 200 mgdL Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005. Outcome yang paling akurat untuk terapi pasien DM adalah kadar HbA1C, namun karena keterbatasan data yang tersedia maka pada penelitian ini penilaian efektivitas terapi antidiabetes dilihat dari rata-rata penurunan KGD dan regimen dosis terapi antidiabetes yang digunakan. Data efektivitas antidiabetes diperoleh berdasarkan penurunan KGD sewaktu rata-rata pasien DMT2 rawat jalan di RSUP H.Adam Malik Medan. Efektivitas rata-rata penurunan KGD sewaktu terapi insulin ditunjukkan pada Tabel 4.4 dan terapi oral hipoglikemik ditunjukkan pada Tabel 4.5. Regimen dosis terapi antidiabetes ditunjukkan pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 4.4 Efektivitas Rata-rata KGD Sewaktu Terapi Insulin No Terapi Antidiabetes Zat Aktif Jumlah pasien Lama penggunaan obat bulan Efektivitas rata-rata mgdL 1 Novomix Insulin aspartshort acting 8 3 22,75 2 Novomix- Metformin Insulin aspartshort acting-Metformin HCl 3 3 24,83 3 Novomix- Lantus Insulin aspartshort acting-insulin glarginlong acting 2 3 36,25 Tabel 4.5 Efektivitas Rata-rata KGD Sewaktu Terapi Antidiabetes Oral No Terapi Antidiabetes Zat aktif Jumlah pasien Lama penggunaan obat bulan Efektivitas rata-rata mgdL 1 Metformin- Glurenorm Metformin HCl- Glikuidon 4 3 18,84 2 Metformin Metformin HCl 3 4 12,43 3 Metformin- Diaversa Metformin HCl- Glimepiride 3 4 21,67 4 Diaversa-Eclid Glimepiride- Acarbose 3 3 16,91 5 Metformin- Glucodex Metformin HCl- Glicazide 2 4 21,23 Tabel 4.6 Regimen Terapi Antidiabetes No Terapi Antidiabetes Kemasan Antidiabetes Frekuensi pemberian Dosis harianpasien 1 Novomix n=8 Injeksi 100 IUml flexpen 3ml 2x0,10 60 IU 2 Novomix-Metformin n=3 Injeksi 100 IUml flexpen 3ml-Tablet 500 mg 2x0,10 3x1 tab 60 IU - 1500 mg 3 Novomix-Lantus n=2 Injeksi 100 IUml flexpen 3ml-Injeksi 100 IUml solostar 3ml 2x0,10 1x0,07 60 IU - 21 IU 4 Metformin-Glurenorm n=4 Tablet 500 mg- Tablet30 mg 3x1 tab 1x1 tab 1500 mg - 30 mg 5 Metformin n=3 Tablet 500 mg 3x1 tab 1500 mg Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.6 Lanjutan 6 Metformin -Diaversa n=3 Tablet 500 mg - Tablet 2 mg 3x1 tab 2x1 tab 1500 mg - 4 mg 7 Diaversa - Eclid n=3 Tablet 2 mg - Tablet 50 mg 2x1 tab 3x1 tab 4 mg - 150 mg 8 Metformin - Glucodex n=2 Tablet 500 mg - Tablet 80 mg 3x1 tab 2x1 tab 1500 mg - 160 mg Pada penelitian ini efektivitas terapi antidiabetes dilihat dari outcome sekunder pasien yaitu penurunan KGD rata-rata pasien sewaktu dari setiap terapi antidiabetes. Penurunan KGD puasa dan 2 jam setelah makan tidak dapat dianalisis karena keterbatasan data medical record pasien. Dengan demikian pada penelitian ini yang dianalisis adalah KGD sewaktu. Penurunan KGD sewaktu rata- rata setiap model terapi diperoleh dari selisih penurunan KGD sesudah dan sebelum mendapatkan model terapi dibagi dengan waktu kontrol selanjutnya yaitu 3-4 bulan dan dirata-ratakan. Kemudian hasil KGD rata-rata tersebut dirata- ratakan kembali sesuai dengan terapi antidiabetes yang diterima. Contoh perhitungan efektivitas rata-rata dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa terapi antidiabetes insulin yang paling efektif untuk menurunkan KGD sewaktu pasien DMT2 adalah terapi kombinasi novomix-lantus dengan dosis novomix 60 IUhari dan lantus 21 IUhari. Antidiabetes ini digunakan pasien DMT2 selama 3 bulan dan menghasilkan efektivitas sebesar 36,25 mgdL.Dosis yang diberikan pada penelitian sesuai dengan literatur yaitu dosis novomix 0,5-1 IUkgBBhari dan dosis lantus tergantung pada individu pasien dan diberikan 1xhari MIMS, 2012. Pada terapi kombinasi novomix-metformin menghasilkan efektivitas sebesar 24,83 dengan dosis novomix 60 IUhari dan metformin 1500 Universitas Sumatera Utara 35 mghari. Terapi insulin tunggal yaitu novomix menghasilkan efektivitas sebesar 22,75 mgdL dengan dosis novomix 60 IUhari. Antidiabetes oral yang memiliki efektivitas paling tinggi adalah kombinasi metformin-diaversa dengan penurunan KGD sebesar 21,67 mgdL. Dilanjutkan dengan terapi metformin-glucodex, metformin-glurenorm dengan dosis metformin masing-masing 1500 mghari . Dilanjutkan dengan kombinasi diaversa-eclid dan terapi metformin. Secara keseluruhan, antidiabetes insulin yang paling efektif adalah model terapi kombinasi novomix-lantus dan terapi oral hipoglikemik adalah kombinasi metformin-diaversa. Berdasarkan hasil penelitian, terapi novomix-lantus memberikan efektivitas tertinggi. Hal ini karena novomix merupakan jenis insulin kerja cepat short acting insulin. Insulin ini lebih cepat diserap dengan durasi efek lebih singkat. Lantus merupakan insulin glargine dengan reaksi lambat long acting insulin. Novomix dapat menurunkan KGD dengan cepat sesaat setelah mengkonsumsi makanan dan lantus menstabilkan KGD karena bekerja secara lambat. Penggunaan insulin pada DMT2 apabila pasien dengan KGD yang tidak terkontrol. Pada oral hipoglikemik, hasil penelitian menunjukkan efektivitas penurunan KGD tertinggi adalah kombinasi metformin-diaversa. Hal ini sesuai dengan tatalaksana pengobatan DMT2 yaitu kombinasi oral biguanida dan sulfonilurea.

4.3.3 Perhitungan Efektivitas Berdasarkan CER rasio biayaefektivitas

Dokumen yang terkait

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

13 93 79

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 13

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 7

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 3

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 11

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

0 0 13