Epidemiologi Faktor Risiko Diabetes Tipe 2 Gejala Klinik Diagnosis

12 terjadi perusakan sel-sel Langerhans secara autoimun sebagaimana yang terjadi pada DMT1. Oleh karena itu defisiensi fungsi insulin pada penderita DMT2 hanya bersifat relatif Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005. c. Diabetes Mellitus Gestasional Diabetes mellitus DM tipe ini terjadi pada masa kehamilan akibat intoleransi glukosa, pertama kali pada masa kehamilan biasanya pada trisemester kedua dan ketiga dan bersifat sementara. Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk menderita diabetes lagi di masa depan. Kontrol metabolisme yang ketat dapat mengurangi risiko tersebut ADA, 2010. d. Diabetes Mellitus Tipe Lain Diabetes mellitus DM tipe ini terjadi karena etiologi lain, misalnya pada defek genetik fungsi sel , defek genetik fungsi insulin, penyakit eksokrin pankreas, infeksi virus dan kelainan genetik lain ADA, 2010.

2.2.2 Epidemiologi

Mayoritas pasien diabetes merupakan pasien DMT2. Di USA, sekitar 90 seluruh pasien diabetes menderita DMT2. Angka insiden DMT2 meningkat dengan bertambahnya usia Stephen, dkk., 2012. Prevalensi DMT2 berkisar antara 3-6 dari jumlah penduduk dewasa. Frekuensi diabetes meningkat cepat dalam 10 tahun terakhir di Singapura. Penderita diabetes meningkat dari 6 juta jiwa di tahun 1990 menjadi 20 juta jiwa di tahun 2010 di Amerika. Kekerapan diabetes berkisar antara 1,4-1,6 di Indonesia Ndraha, 2014. Universitas Sumatera Utara 13

2.2.3 Faktor Risiko Diabetes Tipe 2

Beberapa faktor risiko DM terutama untuk DMT2 dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Faktor risiko DMT2 1 Riwayat Diabetes dalam keluarga Diabetes Gestasional Melahirkan bayi dengan berat badan 4kg Kista ovarium 2 Obesitas 120 berat badan ideal 3 Umur 20-59 tahun: 8,7 65 tahun: 18 4 Hipertensi 14090 mmHg 5 Hiperlipidemia Kadar HDL rendah 35 mgdL Kadar lipid darah tinggi 250 mgdL 6 Faktor lain Kurang olahariaga Pola makan rendah serat Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005

2.2.4 Gejala Klinik

Penyakit DM ditandai dengan gejala 3P, yaitu poliuri banyak berkemih, polidpsi banyak minum, dan polifagi banyak makan. Di samping meningkatnya KGD, diabetes bercirikan adanya “gula” dalam kemih glycosuria. Hal ini karena glukosa yang diekskresikan mengikat banyak air. Akibatnya timbul rasa haus, kehilangan energi, turunnya berat badan serta rasa letih Tjay, 2010. Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali dapat mengganggu pruritus dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.

2.2.5 Diagnosis

Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila KGD melebihi nilai yang telah ditetapkan. Kriteria penegakan diagnosis DM dapat dilihat pada Tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara 14 Tabel 2.4 Kriteria Penegakan Diagnosis No Kriteria Diagnosis Glukosa Plasma Puasa Glukosa Plasma 2 jam setelah makan 1 Normal 100 mgdL 140 mgdL 2 Pra-diabetes 100-125 mgdL - 3 IFG atau IGT - 140-199 mgdL 4 Diabetes 126 mgdL 200 mgdL Impaired Fasting Glucose IFG adalah keadaan dimana kadar glukosa darah puasa seseorang sekitar 100-125 mgdL kadar glukosa darah puasa normal 100 mgdL. Impaired Glucose Tolerance IGT adalah keadaan dimana kadar glukosa darah seseorang pada uji toleransi glukosa berada di atas normal tetapi tidak cukup tinggi untuk dikatagorikan ke dalam kondisi diabetes. Diagnosis IGT ditetapkan apabila kadar glukosa darah seseorang 2 jam setelah mengkonsumsi 75 gram glukosa per oral berada diantara 140-199 mgdL Soegondo, 1995.

2.2.6 Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus

Dokumen yang terkait

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

13 93 79

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 13

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 7

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 3

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 11

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

0 0 13