Dismenorea Kuesioner Nyeri Haid Pilihlah jawaban yang PALING SESUAI denganAnda

endometrium. Jumlah darah yang mengalir hanya sepertiga sampai setengah dari jumlah total yang keluar dalam satu periode haid. Dalam beberapa jam, darah dan cairan di rongga rahim itu penuh, dan rahim mendorongnya keluar melalui vagina. Haid pun dimulai dan siklus terus berlanjut.

2.2 Dismenorea

Dismenorea merupakan keluhan sakit yang dirasakan ketika haid yang biasanya baru timbul 2 atau 3 tahun sesudah menarche. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Dismenorea merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung. Tingkat keparahan rasa nyeri bervariasi antara satu perempuan dan perempuan lain. Kadang kala, nyeri munkin hampir tidak terasa namun bisa jadi di saat lain nyeri akan terasa sangat hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguang lambung seperti mual, muntah, dan diare. Umumnya dismonerea hanya terjadi pada siklus haid yang disertai pelepasan sel telur. Kadang juga pada siklus haid yang tidak disertai pengeluaran sel telur siklus anovulatory, terutama bila darah haid membeku di dalam rahim. Rasa sakit yang menyerupai kejang ini terasa di perut bagian bawah. Biasanya dimulai 24 jam sebelum haid datang, dan berlangsung 12 jam pertama dari masa haid. Setelah itu rasa sakit akan hilang. Llwellyn dan Jones, 2005.

2.2.1 Klassifikasi

Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati dismenorea terbagi atas: 1. Dismenorea primer Dismenorea primer yaitu nyeri yang dialami perempuan usia subur yang tidak berhubungan dengan kelainan pada alat kandungan. Dismenorea ini biasanya terjadi pada 12 bulan pertama setelah menarche Andang dan Mumpuni, 2013. Rasa nyeri timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh atas perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Pada dasarnya nyeri haid normal, tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, dan seperti stress, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Dismenorea primer dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri terbagi menjadi : a. Dismenorea spasmodik Dismenorea spasmodik adalah nyeri yang dirasakan dibagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah menstruasi dimulai.Dismenorea spasmodic dapat dialami oleh wanita muda maupun wanita berusia 40 tahun ke atas.Sebagian wanita yang mengalami dismenorea spasmodik tidak dapat melakukan aktvitas. Tanda dismenorea spasmodik antara lain : a Pingsan b Mual c Muntah b. Dismenorea kongestif Dismenorea kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum haid datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada saat haid datang, tidak terlalu menimbulkan nyeri. Bahkan setelah hari pertama haid, penderita dismenorea kongestif akan merasa lebih baik. Gejala yang ditimbulkan pada dismenorea kongestif, antara lain: a Pegal pada paha b Sakit pada payudara c Lelah d Mudah tersinggung e Kehilangan keseimbangan f Ceroboh g Gangguan tidur 2. Dismenorea sekunder Dismenorea sekunder yaitu nyeri yang disebabkan karena adanya penyakit atau kelainan pada alat kandungan.Rasa nyeri ini bisa timbul sebelum, selama dan sesudah haid Andang dan Mumpuni, 2013.

2.2.2 Tingkat Nyeri

Menurut Potter dan Perry 2005 nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang cukup obyektif salah satunya yaitu skala deskritif. Skala pendeskripsi verbal Verbal Descriptor Scale, VDS merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”.Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri.Skala penilaian numerik Numerical rating scales, NRS lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10.Salah satu alat verbal descriptor scale ini adalah universal pain assessment tool .

2.2.3 Gejala

Menurut Andang dan Mumpuni 2013, gejala-gejala yang dialami oleh penderita berbeda tingkat keparahannya. Yang paling umum dirasakan antara lain: a. Payudara terasa nyeri b. Sakit kepala c. Nyeri atau kram d. Menginginkan makanan tertentu e. Kembung f. Depresi Hasil penelitian pada tahun 2002 di 4 SLTP di Jakarta menunjukkan bahwanyeri haid paling sering muncul pada usia 12 tahun 46,7, dengan rata- rata usia12 –19 tahun. Pada 56,5 siswi, merasakan nyeri haid yang tidak menentu, dimana23,6 terjadi bersamaan dengan datangnya haid, 13,6 terjadi sebelum datangnyahaid, dan pada 6,2 terjadi setelah datangnya haid. Puncak nyeri haid pada sebagianbesar 53,3 responden tidak menentu. Sebagian besar 89,7 rasa nyeri berlokasidiperut bagian bawah, sedangkan 5,3 pada sisi dalam paha dan 4,4 pada bokong. Keluhan lain yang menyertai nyeri haid berupa pusing sebanyak 37,4, sakit kepala16,6 dan mual 10,7. Rasa muntah, diare, pingsan dan lain-lain jarang terjadi Gunawan, 2002, Baziad, 2003.

2.2.4 Penyebab

Penyebab utama serangan nyeri haid adalah sebuah zat bernama prostaglandin . Zat ini terdapat pada lapisan rahim yang bertugas merangsang kontraksi untuk melepaskan lapisan rahim saat proses menstruasi dimulai. Kontaksi inilah yang menyebabkan kram. Prostaglandin juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga darah haid lebih mudah dikeluarkan. Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan kepala terasa pusing karena tekanan darah yang menurun Andang dan Mumpuni, 2013. Pada beberapa perempuan, prostaglandin juga bisa memicu kontraksi otot polos di saluran pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual, muntah, dan diare. Aliran darah haid juga bisa memperburuk rasa nyeri karena alirannya yang deras harus melalui bukaan leher rahim yang sempit. Namun pada beberapa perempuan, rasa nyeri haid akan berkurang bahkan menghilang setelah melahirkan. Hal ini dikarenakan setelah melahirkan bukaan serviks mereka telah melebar. Nyeri haid juga bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit, misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, radang panggul, tumor, kelainan letak uterus, selaput dara tidak berlubang, stress, kista ovarium, atau masalah spiral IUD. Namun penyebab yang paling sering nyeri haid diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi. Faktor lain yang bisa memperburuk dismenorea adalah: 1. Rahim yang menghadap ke belakang retroversi 2. Kurang berolahraga 3. Stres psikis atau stres sosial

2.2.5 Pencegahan

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari nyeri haid pada saat mendekati tanggal haid: a. Hindari stress b. Hindari makanan dan minuman yang mengandung gula rendah, kafein, dan lemak jenuh seperti kopi, teh, atau soda c. Hindari mengenakan celana atau pakaian yang ketat karena bisa mengurangi aliran darah ke organ reproduksi d. Jalani pola makan yang baik dan teratur e. Istirahat cukup dan tidur teratur

2.2.6 Pengobatan

Kiat-kiat meredakan nyeri haid dibawah ini dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri berlebihan: a. Hangatkan perut bagian bawah dengan kompres hangat. Kompres hangat menurunkan ketegangan otot dan membuat pembuluh darah menjadi lebih longgar dan lancar. b. Lakukan olahraga ringan. Olahraga bisa meredakan rasa sakit dengan cepat. c. Barikan pijatan lembut dengan gerakan memutar di perut bagian bawah. d. Letakkan kaki lebih tinggi dari jantung dan perut saat berbaring, atau berbaringlah miring dengan lutut menekuk. e. Makan sering namun dalam porsi sedikit. f. Minum suplemen yang banyak mengandung vitamin B6 kalsium, dan magnesium. g. Mandi air hangat hingga tubuh rileks. h. Berikan obat analgesik pengurang rasa nyeri.

2.3 Konsumsi Pangan