Penelitian Terdahulu EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2004 2009

commit to user 34

E. Efektivitas Pemungutan Pajak Daerah

1. Efektivitas

Efektivitas hasil guna merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pengertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan. Kegiatan operasioanal efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan spending wisely

2. Pengukuran Efektivitas

Mengukur tingkat output dari organisasi sektor publik terhadap target-target pendapatan sektor publik. Pegukuran tingat efektivitas memerlukan data-data realisasi pendapatan dan anggaran atau taregt pendapatan. Berikut formula untuk mengukur tingkat efisiensi: Kriteria Efektivitas: Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x100 berarti tidak efektif. Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x = 100 berarti efektivitas berimbang. Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x 100 berarti efektif.

F. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Mohammad Ridunsyah dengan, bahwa Penerimaan Pendapatan Daerah merupakan sumber penerimaan yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunaan di suatu daerah otonom. Jumlah penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah sangat dipengaruhi oleh banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang ditetapkan serta disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen tersebut. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi Realisasi Pendapatan Efektivitas = x 100 Target Penerimaan commit to user 35 daerah terhadap perolehan PAD Pemerintah Kota Bogor dalam kurun waktu tahun anggaran 19931994 – 2000 cukup signifikan dengan rata-rata kontribusi sebesar 27,78 per tahun. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan Pemda Bogor tercermin dalam APBD-nya, dikaitkan dengan kemempuannya untuk melaksanakan otonomi daerah terlihat cukup baik. Komponen pajak daerah dalam kurun waktu TA 19931994 – 2000 rata-rata pertahunnya memberikan kontribusi sebesar 7,81 per tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 22,89 pertahunnya. Sedangkan pendapatan yang berasal dari retribusi daerah, pada kurun waktu yang sama, memberikan kontribusi rata-rata per tahunnya sebesar 15,61 dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya sebesar 5,08 per tahun. Untuk meningkatkan kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan PAD dan sekaligus memperbesar kontribusinya terhadap APBD Pemda Kota Bogor perlu dilakukan beberapa langkah diantranya perlu dilakukan peningkatan intensifikasi pemungutan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian dilakukan ekstensifikasi dengan jalan memberlakukan jenis pajak dan retribusi daerah baru sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Penelitian yang dilakukan oleh Heru Priyo Digdo, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi retribusi daerah terhadap PAD, seberapa besar tingkat kecenderungan efektivitas retribusi daerah, seberapa besar tingkat elastisitas retribusi terhadap perubahan PAD dan bagaimana prospek realisasi penerimaan retribusi daerah pada tahun yang akan datang dengan menggunakan trend. Penelitian dilakukan dilakukan di Kabupaten Bantul dengan data yaitu realisasi penerimaan retribusi daerah dan penerimaan PAD dari tahun anggaran 19941995-2003. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan kontribusi retribusi daerah Kabupaten Bantul terhadap PAD pada periode tahun anggaran 1994-1995-2003 mengalami penurunan dari 67,6 pada tahun 19941995 menjadi 56,2 pada tahun 2003. Efektivitas pengelolaan retribusi terhadap PAD dari tahun anggaran 19941995 – 2003 bisa dikatakan cenderung efektif karena target yang ditetapkan dapat tercapai dan efektivitasnya diatas 100 dengan nilai total rata-rata commit to user 36 efektivitasnya adalah sebesar 102,2. Elastisitas retribusi terhadap PAD di Kabupaten Bantul selama tahun anggaran 19951996-2003 menujukan nilai koefisien elastisitasnya rata-rata 1,04, hal ini berarti retribusi daerah bersifat elastis karena retribusi daerah relatif peka terhadap PAD. Analisis trend retribusi terhadap PAD untuk masa yang akan dating yaitu tahun anggaran 2004-2005 cenderung mengalami peningkatan. Terbukti dari hasil perhitungan dan analisis trns retribusi pada dua tahun ke depannya diprediksikan meningat. commit to user 37

G. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis efektivitas pemungutan pajak dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah provinsi DKI Jakarta

0 3 142

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH(STUDI KASUS DPKAD Kota Semarang).

0 5 17

EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN PADA PANTI PIJAT DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2002 2004

0 3 69

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PAJAK DAERAH SERTA TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS DALAM PEMUNGUTAN

0 6 122

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI Analisis Efisiensi, Efektivitas, Dan Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2009-2014.

0 4 15

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP Analisis Efisiensi, Efektivitas, Dan Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2009-2014.

0 3 20

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi, Efektivitas, Dan Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2009-2014.

0 3 10

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA SURAKARTA Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Kota Surakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Kota Surakarta.

0 1 8

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA SURAKARTA Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Kota Surakarta.

0 1 15