pada suhu 750
o
C. Yustinah 2011 memanfaatkan sabut kelapa sebagai adsorben minyak bekas dapat menurunkan bilangan peroksida minyak bekas dari 12,87
meqkg menjadi 1,99 meqkg Yustinah, 2011. Mugugan 2012 mempelajari kinetika dan model isotherm Freundlich pada proses penyaringan limbah dengan
abu dari pohon arasu dengan mengganggap bahwa proses adsorpsi terjadi pada lapisan multilayer. Pada penelitian ini, peneliti akan memanfaatkan tempurung
kemiri yang merupakan limbah sebagai adsorben yang diaplikasikan untuk memurnikan kembali minyak goreng bekas jelantah. Penelitian ini akan
mempelajari kemampuan arang aktif dari tempurung kemiri untuk menurunkan bilangan peroksida, serta kapasitas adsorpsi dengan mempelajari bentuk isotherm
adsorpsi Langmuir dan Freundlich dari minyak goreng bekas jelantah.
1.2. Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan dan kapasitas adsorpsi arang aktif tempurung kemiri yang diaktivasi
dengan NaCl 30 dalam memurnikan minyak goreng bekas dengan menggunakan model isotherm Langmuir dan Freundlich.
1.3. Pembatasan Masalah
- Arang aktif yang di gunakan berasal dari tempurung kemiri yang berasal dari kota Binjai
- Minyak goreng bekas yang digunakan diperoleh dari pabrik kerupuk di Jl. Pendidikan Kecamatan Medan Tembung
- Aktifator yang digunakan adalah NaCl 30 - Uji kualitatif arang meliputi uji kadar air dan uji kadar abu
- Uji kualitas minyak goreng bekas dengan menghitung penurunan bilangan peroksida
- Karakteristik adsorpsi dengan menggunakan persamaan isotherm Langmuir dan Freundlich
Universitas Sumatera Utara
- Analisa permukaan arang aktif dengan scanning electron microscopy SEM
- Anlisa ukuran partikel dengan Laser Scattering Particle Size Distribution Analyzer LA – 950V2
1.4. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui kemampuan dan kapasitas adsorpsi arang aktif tempurung kemiri yang diaktivasi dengan NaCl 30
- Untuk mengetahui penurunan bilangan peroksida minyak goreng bekas setelah proses adsorpsi
- Untuk mengetahui karakteristik adsorpsi dengan persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich
1.5. Manfaat Penelitian
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pemanfaatan tempurung kemiri yang selama ini menjadi limbah
- Hasil penelitian diharapkan dapat diaplikasikan untuk memurnikan kembali minyak goreng bekas jelantah.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium experimen laboratory melalui dua tahap, yaitu tahap pertama pembuatan dan uji kualitas arang aktif tempurung
kemiri dan tahap kedua adalah percobaan adsorpsi minyak goreng bekas terhadap arang aktif tempurung kemiri.
1. Tahap I pembuatan dan uji kualitas arang aktif tempurung kemiri
Pada tahap ini 150 g tempurung kemiri yang telah dibersihkan dan dikeringkan kedalam cawan porselin, kemudian dipanaskan dalam tanur
Universitas Sumatera Utara
pada suhu 750
o
C selama 90 menit. Kemudian arang dihaluskan hingga berbentuk serbuk. Kemudian diayak menggunakan ayakan 120 mesh.
Arang hasil karbonisasi direndam dalam larutan NaCl 30 selama 24 jam. kemudian arang aktif yang diperoleh kemudian dicuci dengan aquades
hingga mencapai pH netral. Selanjutnya arang aktif dikeringkan dalam oven selama 3 jam pada suhu 110
o
C. Selanjutnya dilakukan uji kualitatif meliputi kadar air dan kadar abu Bukasa,D., 2012.
2. Tahap II percobaan adsorpsi minyak goreng bekas terhadap arang aktif
tempurung kemiri
Pada tahap ini 20 ml minyak goreng bekas dimasukkan kedalam gelas beaker. Kemudian dimasukkan 2 g arang aktif tempurung kemiri kedalam
gelas beaker kemudian campuran minyak bekas dan arang aktif diaduk menggunakan magnetik stirrer dengan kecepatan 1000 rpm selama 30
menit. Setelah melalui proses pengadukan kemudian campuran tersebut disaring dengan vakum. Kemudian filtrat hasil penyaringan dianalisa
penurunan bilangan peroksida sehingga kapasitas adsorpsi dapat dihitung dengan menggunakan model isotherm Langmuir dan Freundlich.
Kemudian diulangi percobaan untuk variasi massa arang aktif 4 dan 6 g serta variasi waktu kontak adsorben 60 dan 90 menit.
Variabel- variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tahap I pembuatan dan uji kualitas arang aktif tempurung kemiri
Variabel tetap : • Suhu karbonisasi 750
C • Waktu karbonisasi 90 menit
• Ayakan yang digunakan 100 mesh • Aktivator yang digunakan NaCl 30
• Aktivasi pada suhu 750
C
• Pengeringan pada suhu 110
C
Universitas Sumatera Utara
Variabel terikat: • Uji kadar air, kadar abu dan analisa permukaan
Variabel bebas : • Massa tempurung kemiri 150 g
2. Tahap II percobaan adsorpsi minyak goreng bekas terhadap arang aktif
tempurung kemiri Variabel tetap:
• Volume minyak goreng 20 ml • Kecepatan pengadukan 1000 rpm
Variabel bebas: • Massa arang aktif yang digunakan 2,4,dan 6 g
• Waktu kontak adsorben 30,60,dan 90 menit
1.7. Lokasi Penelitian