Gejala dan Akibat Stres Dampak Stres Kerja

ajakan karena tidak bergairah, kemampuan mengingat dan konsentrasi menurun karena adanya perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak diketahui penyebabnya. 5. Tahap kelima Stres tahap ini ditandai dengan adanya kelelahan fisik secara mendalam, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sederhana, gangguan pada sistem pencernaan semakin berat dan perasaan ketakutan dan kecemasan semakin meningkat. 6. Tahap keenam Tahap ini merupakan tahap puncak di mana seseorang mengalami panik dan merasa takut mati dengan ditemukan gejala seperti detak jantung semakin keras, susah bernafas, terasa gemetar seluruh tubuh dan berkeringat, kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.

2.2.6 Gejala dan Akibat Stres

Pada tingkat tertentu kita memerlukan stres optimal akan membuat motivasi yang tinggi, seseorang menjadi lebih bergairah, daya tangkap yang tajam, dan tenang, bila stres terlalu rendah akan mengakibatkan kebosanan, motivasi menjadi turun, sering bolos. Sebaliknya bila stres terlalu tinggi dan berlangsung lama dalam waktu tanpa ada jalan keluar bias mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti : gangguan perncernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi, keringat dingin, sulit menelan, mual, sering lupa, sering panik, diare, insomnia dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Gejala stres menurut Beehr Supardi, 2007 dibagi tiga gejala yaitu: gejala psikologis, gejala fisik, dan gejala prilaku. Adapun ketiga gejala tersebut terdapat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Gejala Stres Berdasarkan Gejala Psikologis, Gejala Fisik, dan Gejala Perilaku. Gejala Psikologis Gejala Fisik Gejala Perilaku Kecemasan, ketegangan Meningkatnya nadi dan tekanan darah Menunda, menghindari pekerjaan Bingung, marah, sensitif Meningkatnya sekresi adrenalin Produktivitas menurun Memendam perasaan Gangguan lambung Minuman keras Komunikasi tidak efektif Mudah terluka Perilaku sabotase Mengurung diri Mudah lelah Absen meningkat Depresi Kematian Banyakkurang makan Merasa terasing Gangguan kardiovaskuler Nafsu makan hilang Kebosanan Gangguan pernapasan Tindakan resiko tinggi Ketidakpuasan kerja Sering berkeringat Kriminalitas Lelah mental Gangguan kulit Interpersonal tidak baik Menurunkan intelektual Kepala pusing Cenderung bunuh diri Hilangnya konsentrasi Ketegangan otot Hilang kreatifitas Sulit tidur Hilang semangat hidup

2.2.7 Dampak Stres Kerja

Pengaruh stres kerja ada yang menguntungkan maupun merugikan bagi perusahaan. Namun pada taraf tertentu pengaruh yang menguntungkan perusahaan diharapkan akan memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Reaksi terhadap stres dapat merupakan reaksi bersifat psikis maupun fisik. Biasanya pekerja atau karyawan yang stres akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku terjadi pada diri manusia sebagai usaha mengatasi stres Margiati dalam Prihatini, 2007. Universitas Sumatera Utara Menurut lubis dalam Prihatini, 2007, stres kerja dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut : a. Stres kerja fisik, meliputi hipertensi, asma, gangguan menstruasi, dan lain- lain. b. Stres kerja psikologis, meliputi gangguan psikis yang ringan sampai berat. Gangguan psikis yang ringan, seperti mudah gugup, tegang, marah-marah, apatis dan kurang konsentrasi. Sedangkan gangguan psikis berat, seperti depresi dan ansietas.

2.2.8 Pencegahan dan Pengendalian Stres Kerja