KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data – data yang diperoleh serta hasil analisis yang dilakukan terhadap Usahatani Kopi gayo di Desa Cane Baru Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues yang meliputi analisis internal dan eksternal IFE dan EFE Matriks, analisis SWOT dan Analis QSPM, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Diketahui Produksi Kopi Gayo di Kabupaten Gayo Lues dari tahun ke tahun berfluktuatif. Terjadi penurunan produksi dari tahun 2007 – 2008 dan terjadi peningkatan produksi dari tahun 2010 – 2011 hal ini dikarenakan peningkatan Luas Lahan Usahatani Kopi di Kabupaten Gayo Lues.Dan diketahui luas lahan di Kabupaten Gayo Lues juga meningkat dari tahun 2007 hingga ketahun 2011. 2. Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi Hasil analisis eksternal yang menjadi peluang yaitu Permintaan Kopi yang semakin meningkat, Mulai tumbuhnya organisasi petani kopi, Otonomi daerah. Adanya perdagangan bebas, Perkembangan tekhnologi dan informasi serta adanya pasar yang tersedia. Faktor peluang tersebut memiliki bobot skor sebesar 2,19. Ketidakpastian iklim, persaingan penerimaan kopi sejenis maupun tidak sejenis, perubahan harga kopi, pertumbuhan ekonomi, penegakan hukum dan perundangan maka faktor ancaman bagi Pengembangan Agribisnis Kopi dengan bobot skor 0,73 serta nilai total bobot skor 2,92, berarti secara eksternal Masyarakatpetani telah merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang dimiliki, yang berarti bahwa faktor peluang eksternal dalam upaya Pengembangan Agribisnis Kopi di Desa Cane Baru dapat mengatasi ancaman yang dihadapinya dan dapat mengambil peluang sebaik mungkin. Universitas Sumatera Utara 3. Hasil analisis terhadap faktor internal dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Desa Cane Baru Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues menunjukkan faktor kekuatan Terdapatnya Sumber Daya Alam, Ketersediaan lahan yang Cukup, Sumber Daya Manusia yang terampil, Terciptanya keamana berusahatani, serta Baiknya Prasarana dan Sarana mampu mengatasi faktor kelemahan Penggunaan Tekhnologi yang Sederhana, Tidak adanya Lembaga keuangan, Kurangnya Lembaga penelitian, kurangnya penyuluhan, Salurann pemasaran yang merugikan petani, kurang berjalannya peraturan dan program pemerintah,sedikitnya industry pengolahan kopi, sistem kemitraan dengan pasar eksport, kurangnya saprodi, benih bersertifikat serta manajemen yang buruk yang dimiliki kawasan tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh nilai bobot skor faktor kekuatan yang lebih besar dari bobot skor kelemahan yakni sebesar 1,18 untuk faktor kekuatan dan 0,975 untuk faktor kelemahan. Secara umum menunjukkan bahwa Pengembangan Agribisnis Kopi dibawah rata-rata dalam kekuatan internalnya secara keseluruhan, hal ini ditunjukkan dengan total nilai bobot skor 2,155. Ini berarti berarti Masyarakatpetani secara internal kekuatan dan kelemahan belum baik kuat, dalam upaya pengembangan kopi di Desa Cane Baru. 4. Hasil penggabungan matriks IFAS dan EFAS dalam matriks SWOT dalam Pengembangan Agribisnis Kopi Di Desa Cane Baru Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues, menghasilkan beberapa alternatif strategi yaitu sebagai berikut : 1 Meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia yang terampil melalui pelatihan dan meluaskan usahatani kopi. 2 Membentuk Lembaga Penelitian serta lembaga keuangan 3 Memperluas jaringan pemasaran dengan cara memanfaatkan organisasi – organisasi petani serta penggunaan tekhnologi dan Informasi 4 Mengembangkan Mutu Kopi dan Produksi Kopi serta membentuk peraturan terhadap mitra usaha 5 Memperbaiki sistem rantai pemasaran melalui lembaga yang terkait Universitas Sumatera Utara 6 Menciptakan kerjasama dengan pihak lain melalui perbaikan sistem manajemen usahatani. Hasil dari Matriks QSP diketahui bahwa strategi – strategi yang menjadi prioritas utama dengan nilai Total Attractiveness Score TAS sebesar 6,58 adalah strategi “Mengembangkan Mutu Kopi dan Produksi Kopi serta membentuk peraturan terhadap mitra usaha”

6.2 Saran