Analisa Kontruksi Analisa Utilitas

78

4.5.2. Analisa Kontruksi

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanan konstruksi pada bangunan sesuai yang tertera pada Permen PU No.452007 Tentang Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara. Disini di pertimbangkan garis besar faktor-faktor seperti ketersediaan lahan, ketersedian material, tenaga kerja, alat berat dan metode konstruksi. a. Luas lahan pada proyek ini adalah 30.000 m 2 dan luas lahan yang akan di pakai untuk pembangunan 12.000 m 2 dimana masih tersedia lahan untuk proses bongkar muat material dan lainya. Kontur lahan yang cukup datar sehingga memudahkan pelaksanaan proses kontruksi. b. Ketersediaan mateial pada proyek Beringin Youth Center di dapat dari daerah Kabupaten Deli Serdang. Dan jika ada kekurangan maka akan di dapat dari kota Medan. c. Tenaga kerja yang di pekerjakan pada proyek ini di datangkan dari daerah Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. d. Alat berat yang di gunakan berasal dari kota medan dan di rakit di Kecamatan Beringin. e. Proyek Beringin Youth Center ini menggunakan metode Konstruksi Konvensional. Kolom dan Balok merupakan tulangan yang di pasang pada struktur bangunan yang kemudian di pasang bekisting lalu di lakukan pengecoran. Untuk komponen dinding digunakan bata ringan guna memperkecil beban struktur nya,

4.5.3. Analisa Utilitas

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian komunikasi dan mobilisasi dalam bangunan. Sistem penyaluran ditanggung oleh pemerintah. Menggunakan PLN, PDAM, dan pembuangan akhir ke rio kota. Penerapan rainwater Universitas Sumatera Utara 79 Harvestising di gunakan sebagai penyedia cadangan air yang di gunakan sebagai salah satu Sumber penyediaan air pada bangunan untuk penghematan energi. Pembuangan air kotor menggunakan jalur yang sama dengan air bersih namun di pisahkan dengan pipa lain dan pembatas beton di bawah permukaan tanah. Sehingga perawatan air bersih dan air kotor dapat langsung di pantau. Elektrikal sederhana dengan ruang kontrol panel listrik. panel listrik akan langsung ditarik dari gedung pusat dan di salurkan secara paralel ke gedung lainnya.

4.6. Analisa Penerapan Tema

Penerapan Eko –Arsitektur di dalam bangunan Youth Center diterapkan dalam desain interior dan eksterior bangunan: a. Interior a. Organisasi ruang, diorientasikan pada terapan analisa kegiatan dan kebutuhan ruang, pengelompokan ruang, sisi penentu ruang, sirkulasi dan aksesbilitas, serta arah obyek rancang bangun arsitektur-interior terhadap arah edar matahari dan angin. b. Pemilihan material, diorientasikan pada terapan bahan bangunan yang ekologis memenuhi syarat eksploitasi dan produksi dengan energi sesedikit mungkin dan keadaan entropi serendah mungkin, tidak mengalami transformasi yang tidak dapat dikembalikan kepada alam, dan lebih banyak berasal dari Sumber alam lokal. c. Sistem pencahayaan, diorientasikan pada terapan upaya konservasi energi dengan pencermatan dalam penentuan jenis dan tingkat pencahayaan, teknik refleksi cahaya natural, teknik reduksi panas dan silau, serta menggunakan Sumber daya energi terbarukan. Universitas Sumatera Utara 80 d. Sistem penghawaan, diorientasikan pada terapan upaya konservasi energi dengan memaksimalkan teknik sirkulasi udara alami, serta pemanfaatan energi matahari secara pasif dengan metode pasif konvektif, radiatif dan evaporatif. e. Sanitasi air, diorientasikan pada terapan upaya sirkulasi antara Sumber air bersih dan manajemen buangannya. f. Polusi dalam ruang, diorientasikan pada terapan upaya meminimalkan dampak dan mengantisipasi berkembangnya polutan dalam ruang yang bersifat kimiawi, biologis, dan fisikal. b. Eksterior Dengan penerapan desain eksterior yang bertema ekologis yaitu dengan memperbanyak penggunaan tanaman di sekitar eksterior bangunan dan Sumber air yang di gunakan berasal dari harvesting rainwater. Universitas Sumatera Utara 81

Bab V KONSEP PERANCANGAN