Hasil Analisis Ekstrak Steroidtriterpen secara Kromatografi Lapis Tipis Hasil Uji Kemurnian Isolat.

26 Pemeriksaan golongan senyawa kimia terhadap tinta sotongdilakukan untuk mendapatkan informasi golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat di dalamnya. Pemeriksaan golongan senyawa kimia terhadap sotong Sepia recurvirostra hanya dilakukan pada tinta saja karena keterbatasan ekstrak. Hasil pemeriksaan golongan senyawa kimia pada tinta sotong mengandung senyawa alkaloid, steroidtriterpenoid dan saponin. Tinta sotong yang ditambah dengan pereaksi Dragendorff memberikan endapan jingga kecoklatan, dengan pereaksi Bouchardat memberikan endapan warna kuning kecoklatan dan dengan pereaksi Mayer terbentuk endapan putih dan kekeruhan, hal ini menunjukkan sampel mengandung alkaloid. Alkaloid dianggap positif jika terjadi endapan pada paling sedikit dua atau tiga dari pereaksi yang ditambahkan Depkes RI, 1995. Penambahan Liebermann-Burchard memberikan warna merah ungu menunjukkan adanya senyawa steroid Harborne, 1987. Skrining saponin menghasilkan busa yang stabil dengan tinggi busa 3 cm dan tidak hilang dengan penambahan HCl 2 N dan skrining glikosida menghasilkan adanya cincin ungu pada kedua batas cairan karena adanya gula. 4.4 Hasil Ekstraksi Ekstraksi tinta sotong secara maserasi denganpelarutn-heksan dari 400 ml tinta setelah dipekatkan dengan alat rotary evaporator diperoleh ekstrak kental sebanyak 0,38 g. Penggunaan pelarut n-heksana untuk menarik senyawa kimia non polar, seperti triterpenoid dan steroid bebas.

4.5 Hasil Analisis Ekstrak Steroidtriterpen secara Kromatografi Lapis Tipis

Terhadap ekstrak n-heksana dilakukan analisis secara KLT dengan menggunakan fase diam silica gel 60 F 254 dan fase gerak campurann-heksana- Universitas Sumatera Utara 27 etilasetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 dan 50:50 dengan penampak bercak LB Lieberman-Burchad. Harga Rf dari masing-masing fase gerak dapat dilihat pada Tabel 3.2berikut ini dan data lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 38. Tabel 4.2Harga Rf analisis KLT ekstrak n-heksana dari tinta sotong Sepia recurvirostra Fase gerak yang memberikan hasil terbaik adalah n-heksana-etilasetat dengan perbandingan 80:20 karena menghasilkan pemisahan noda yang paling baik.Pada perbandingan ini diperoleh dua noda yaitu noda berwarna merah ungudengan Rf 0,31 dan noda berwarna merah ungu dengan Rf 0,77. 4.6 Hasil Isolasi Senyawa SteroidTriterpenoid dengan KLT Preparatif. Hasil kromatografi lapis tipis preparatif dari ekstrak tinta sotong Sepia recurvirostraterdapat 2 a dan b pita berwarna merah keunguan, masing-masing dikerok dan direndam selama satu malam dalam metanol kemudian disaring lalu diuapkan dan diperoleh 2 isolat selanjutnya masing-masing isolat direndam No Perbandingan fase gerak Harga Rf arna Noda 90 : 10 80 : 20 70 : 30 60 : 40 50 : 50 0,10 0,75 0,31 0,77 0,52 0,82 0,57 0,83 0,68 0,88 Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Merah ungu Universitas Sumatera Utara 28 dengan metanol dingin sehingga diperoleh kristal amorf yang berwarna putih. Isolat yang terbentuk dikromatografi lapis tipis dengan fase gerak n-heksana – etilasetat 80 : 20 dan penampak bercak digunakan pereaksi LB, hasilnya masing - masing menunjukkan noda tunggal berwarna merah ungu dengan harga Rf 0,31 a dan Rf 0,77 b.

4.7 Hasil Uji Kemurnian Isolat.

Hasiluji kemurnian isolat a denganKLT dua arah menggunakanfase gerak 1 n-heksana-etilasetat 80:20 dan fase gerak ke 2 benzene-etilasetat 80:20 dan penampak bercak yang digunakan pereaksi LB menghasilkan noda tunggal dengan nilai Rf 0,58. Hasiluji kemurnian isolat b denganKLT dua arah menggunakan fase gerak 1 n-heksana-etilasetat 90:10 dan fase gerak ke 2 benzene-etilasetat 95:5juga menghasilkan noda tunggal dengan nilai Rf 0,88. Hasil ini menunjukkan bahwa senyawa steroidtriterpenoid yang diperoleh sudah murni. Jumlah isolat b yang diperoleh hanya sedikit, maka hanya isolat a saja yang dilanjutkan untuk diidentifikasi secara spektrofotometri UV dan spektrofotometri IR 4.8 Hasil Identifikasi Isolat adengan Spektofometri UV Hasil isolasi menunjukkan absorbsi pada panjang gelombang 202,40 nm yang menunjukan adanya gugus kromofor. Spektrum ultraviolet dari senyawa isolat a dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 42. 4.9 Hasil Identifikasi Isolat adengan Spektrofotometri Infrared IR Hasil spektrofotometer inframerah isolat menunjukkan pita serapan yang melebar pada bilangan gelombang 3398,57 cm -1 menunjukkan adanya gugus - Universitas Sumatera Utara 29 OHalkohol, pada bilangan gelombang 2912,51 cm -1 menunjukkan adanya gugs C- H alifatik,bilangan gelombang 1716,65cm -1 menunjukkan adanya gugus C=O.Bilangan gelombang 1558,48cm -1 menunjukkan adanya gugus C=C.Puncak pada bilangan gelombang 1361,74 cm -1 menunjukkan adanya gugus metil CH 3 dan pada bilangan gelombang 1462,04cm -1 menunjukkan adanya gugus metilen CH 2 . Gambar spektrum inframerah dari senyawa isolat dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 43. Berdasarkan hasil identifikasi secara kualitatif menggunakan pereaksi Liebermann-Burchard, spektrofotometri UV dan spektrofotometri IR diduga bahwa senyawa hasil isolasi merupakan golongan senyawa steroidtriterpenoid. Universitas Sumatera Utara 30 BABV KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan