13
melaksanakan hal-hal yang bersifat umum dan bertujuan untuk menangani hal-hal yang sangat spesifik.Ada juga perangkat lunak yang digunakan sebagai
pengontrol, kedudukannya sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras.Perangkat lunak berdasarkan biaya yaitu perangkat lunak
komersial, shareware, freeware dan open source.
2.1.3 Standar Evaluasi Perangkat Lunak
Evaluasi perangkat lunak sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau badan seperti perpustakaan, karena evaluasi merupakan kegiatan untuk
intropeksi diri dalam suatu lembaga untuk mencapai suatu titik kepuasan dalam mencapai tujuan.
Ada beberapa standar yang biasa digunakan dalam mengevaluasi perangkat lunak yaitu:
2.1.3.1 Teori McCall
Teori McCall yang memiliki 11 karakteristik dalam menilai kualitas suatu perangkat lunak. Adapun karakteristik dari Teori McCall yang dikutip oleh
Pressman 2012, 487 sebagai berikut: 1.
Kebenaran yaitu kemampuan perangkat lunak mampu memenuhi spesifiasi dan misi kebutuhan pengguna.
2. Reliabilitas yaitu kemampuan sebuah perangkat lunak dapat
melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan. 3.
Efisiensi yaitu sumber data komutasi yang diperlukan oleh perangkat lunak untuk melakukan fungsinya.
4. Integrasi yatu tingkat kemampuan kontrol akses ke perangkat lunak
atau data oleh orang yag berhak. 5.
Usabilitas yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input dan menginterpretasikan output
suatu perangkat lunak. 6.
Maintababilitas yaitu kemampuan perangkat lunak untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah perangkat lunak.
Universitas Sumatera Utara
14
7. Fleksibilitas yaitu kemampuan perangkat lunak untuk memodifikasi
perangkat lunak operasional. 8.
Testabilitas yaitu kemampuan yang diperlukan untuk menguji perangkat lunak dan untuk memastikan apakah perangkat lunak telah
melakukan fungsi-fungsi yang dimaksudkan. 9.
Portabilitas yaitu kemampuan yang dimiliki perangkat lunak migrasi perangkat lunak dari suatu perangkat keras atau lingkungan sistem
perangkat lunak ke perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak yang lain.
10. Reubilitas yaitu kemampuan suatu perangkat lunak untuk dipergunakan
ulang pada aplikasi lain. 11.
Interoperabilitas yaitu kemampuan perangkat unak untuk dihubungkan dengan perangkat lunak lain.
Indrajit 2012, 1-2 menyatakan bahwa, pada dasarnya, McCall menitik beratkan faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang
berhubungan dengan: 1.
Sifat-sifat operasional dari software Product Operations Sifat-sifat operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang
harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur di
sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah software. Faktor-faktor McCall yang berkaitan
dengan sifat-sifat operasional software adalah:
1. Correctness – sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi
dan mission objective dari users; 2.
Reliability – sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan;
3. Efficiency – banyaknya sumber daya komputasi dan kode program
yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya; 4.
Integrity – sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan; dan
5. Usability – usaha yang diperlukan untuk mempelajari,
mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software
. 2.
Kemampuan software dalam menjalani perubahan Product Revision Setelah
sebuah software
berhasil dikembangkan
dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki
berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat
direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan. Faktor-
Universitas Sumatera Utara
15
faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah:
1. Maintainability – usaha yang diperlukan untuk menemukan dan
memperbaiki kesalahan error dalam software; 2.
Flexibility usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang operasional
3. Testability – usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software
untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak.
3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru
Product Transition Setelah integritas software secara teknis telah diukur dengan
menggunakan faktor product operational dan secara implementasi telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang
harus diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana software
tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan tingkat
adaptibilitas software terhadap lingkungan baru:
1. Portability – usaha yang diperlukan untuk mentransfer software
dari suatu hardware danatau sistem software tertentu agar dapat berfungsi pada hardware danatau sistem software lainnya
2. Reusability – sejauh mana suatu software atau bagian software
dapat dipergunakan ulang pada aplikasi lainnya 3.
Interoperability – usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu software dengan lainnya
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teori McCall memiliki 11 karakteristik dalam menilai kualitas suatu perangkat lunak yaitu: kebenaran,
reabilitas, efisiensi, intgritas, usabilitas, maintanabilitas, fleksibilitas, testabilitas, portabilitas, reubilitas dan interoperbilitas.
2.1.3.2 Teori Boehm
Teori Boehm menambahkan beberapa karakteristik pada teori McCall dengan penekanan pada pemeliharaan produk perangkat lunak. Pertimbangan
tentang apa yang terlibat dalam evaluasi produk perangkat lunak sehubungan dengan kegunaan program juga termasuk dalam model ini. Teori Boehm serupa
dengan teori McCall dalam merepresentasikan struktur hirarkis karakteristik, yang
Universitas Sumatera Utara
16
masing-masing memberikan kontribusi terhadap kualitas keseluruhan. Gagasan dari model Boehm mencakup kebutuhan pengguna, seperti pada teori McCall,
namun teori Boehm hanya memuat diagram tanpa adanya saran tentang pengukuran karakteristik kualitas .
Berikut ini karakteristik dari teori kualitas Boehm yang dikutip dari Al-Qutaish 2010, 168:
1. Portabilitas: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan
juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat. 2.
Reabilitas: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan fungsinya dimaksudkan memuaskan.
3. Efisiensi: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan
sumber daya. 4.
Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa. 5.
Testability:perangkat lunak memfasilitasi pembentukan kriteria verifikasi dan dukungan evaluasi kinerjanya.
6. Understandability: tujuan perangkat lunak jelas.
7. Fleksibilitas: perangkat lunak memfasilitasi penggabungan perubahan,
setelah sifat perubahan yang diinginkan telah ditentukan. Sedangkan menurut Dubey 2012, 112 menyatakan bahwa:
Model kualitas Boehm menyajikan karakteristik perangkat lunak pada skala yang lebih besar sebagai dibandingkan dengan model Mc Call.
Dalam model ini menjelaskan cara mudah, handal dan efisien produk perangkat lunak dapat digunakan, pemeliharaan menjelaskan bagaimana
mudah dimodifikasi dan tes ulang produk perangkat lunak, dan menggambarkan bagaimana produk perangkat lunak dapat digunakan
bahkan ketika lingkungan telah berubah. Karakteristik dari model kualitas Boehm ada tiga yaitu:
1.
Portability: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat
2. Reliability:
perangkat lunak
dapat diharapkan
melakukan fungsinyadimaksudkan memuaskan
3. Efficiency: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.
4. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa 5.Maintainability: Kemampuan perangkat lunak untuk membuat
perubahan. 6.Testability: perangkat lunak memfasilitasi pembentukan kriteria
verifikasi dan dukungan evaluasi kinerjanya
Universitas Sumatera Utara
17
7.Understandability: tujuan perangkat lunak jelas 8.Modifiability: perangkat lunak mampu di modifikasi secara tertentu
Uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik dari model kualitas Boehm ada 8 karakteristik yaitu: portability, reliability, efficiency, usability,
maintainability, testability, understanability, dan modifiability.
2.1.3.3 Teori FURPSFURPS
Teori FURPS merupakan suatu standar evaluasi perangkat lunak dalam suatu lembaga seperti perpustakaan . Parwita 2012, 91 menyatakan
bahwa:“teori FURPS diusulkan oleh Robert Grady dan Hewlett-Packard Co”. Teori ini menguraikan karakteristik dalam dua kategori yang berbeda dari
persyaratan requirement , yaitu: 1.
Fuctional Requirement F: Ditetapkan oleh input dan output yang diharapkan.
2. Non-Fungsional Requirements URPS: Kegunaan usability,
kehandalan reliability, kinerja performance, daya dukung supportability.
Terdapat lima persyaratan yang tercakup dalam dua kategori karakteristik tersebut. Function meliputi himpunan fitur yang diharapkan serta
kemampuan dan keamanan. Usability meliputi faktor manusianya, seperti estetika, konsistensi dalam user interface, bantuan yang sifatnya online
dan “context-sensitive”, wizards dan agen, dokumentasi untuk pengguna, dan materi pelatihan. Reability mencakup frekuensi dan tingkat keparahan
kegagalan failure, pemulihan recovery, akurasi, prediksi dan waktu rata-rata antar terjadinya kegagalan Mean Time Between Failure.
Peformance
menekankan pada kondisi persyaratan fungsional seperti kecepatan, efisiensi, ketersediaan, akurasi, throughput, waktu respon,
waktu pemulihan, dan pemanfaatan sumber daya. Supportability meliputi kemampuan untuk dapat diuji, dapat dikembangkan, kemampuan adaptasi,
pemeliharaan, kompatibilitas, dapat dikonfigurasi, servis, kemampuan instalasi, localizability internationalization?. Model FURPS kemudian
diperluas oleh Rational Software - sekarang IBM Rational Software - menjadi FURPS +. Perluasan + yang dilakukan meliputi persyaratan
untuk batasan desain, persyaratan implementasi, persyaratan antarmuka Salah satu kelemahan dari model FURPS adalah model ini tidak
mempertimbangkan portabilitas dari produk perangkat lunak .
Universitas Sumatera Utara
18
Sedangkan menurut Panovski 2008, 19- 20 menyatakan bahwa ”Model
FURPS telah diusulkan oleh Robert Grady dan Hewlett-Packard Co [Grady]. Model ini menggunakan lima karakteristik:Functionality
Usability, Reliability, Performance, dan Supportability. Model karakteristik menjadi dua kategori persyaratan:
1.
Persyaratan -Functional: Ditetapkan oleh input dan output yang diharapkan.
2. persyaratan -Non-functional: Usability, Reliability, Performance,
danSupportability Model FURPS harus diterapkan dalam dua langkah: pertama,prioritas
harus ditetapkan, di mana atribut kualitas diukur harus didefinisikan. [Grady] mencatat bahwa menetapkan prioritas penting mengingat implisit
trade-off antara karakteristik meningkatkan satu karakteristik kualitas dapat memburuk kualitas lain ciri. Salah satu kelemahan dari model ini
adalah bahwa hal itu gagal untuk mempertimbangkan perangkat lunak portabilitas produk.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada lima karakterisik yang ada
pada teori FURPS yaitu Functionality Usability, Reliability, Performance, dan Supportability.
2.1.3.4 Teori Dromey
Teori Dromey berusaha untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara atribut karakteristik dan sub-attribut sub-karakteristik dari
kualitas. Lapisan-lapisan model ini didefinisikan sebagai atribut level atas dan atribut bawahan. Ide utama dalam pembuatan teori baru ini adalah untuk
mendapatkan teori yang dapat bekerja dalam lingkup yang luas dalam sistem yang berbeda. Dromey mengakui bahwa evaluasi untuk setiap produk adalah berbeda
sehingga diperlukan ide yang lebih dinamis untuk memodelkan proses evaluasi tersebut. Kekurangan dari teori ini adalah tidak diberikan kriteria yang jelas untuk
melakukan pengukuran kualitas perangkat lunak .
Universitas Sumatera Utara
19
Ada tiga unsur pada model generic Dromey yang dikutip oleh Parwita 2012, 91:
1 Sifat produk yang mempengaruhi kualitas 2 Atribut kualitas level atas
3 Sarana yang menghubungkan sifat produk dengan atribut kualitas. Quality model
Dromey lebih lanjut dapat disusun dalam 5 langkah proses : 1 Memilih satu set atribut kualitas level atas yang diperlukan untuk
evaluasi. 2 Daftar komponenmodul dalam sistem.
3 Mengidentifikasi sifat pembawa kualitas untuk komponenmodul kualitas komponen yang memiliki pengaruh paling
besar pada sifat produk dari daftar di atas. 4 Tentukan berapa masing-masing sifat mempengaruhi atribut kualitas.
5 Mengevaluasi model dan mengidentifikasi kelemahan. Berikut ini karakteristik dari teori kualitas dromey yang dikutip dari Al-
Qutaish 2010, 170 sebagai berikut: 2.
Portabilitas: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat.
3. Reabilitas: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan
fungsinyadimaksudkan memuaskan. 4.
Efisiensi: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.
5. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa
6. Functionality: kemampuan perangkat lunak yang menyediakan
kepuasan kebutuhan pengguna 7.
Maintainability: kemampuan perangkat lunak untuk memperbaiki kesalahan
8. Reusability: kemampuan suatu perangkat untuk di pergunakan ulang
pada aplikasi lain Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada tujuh karakteristik pada teori
Dromey yaitu: portabilitas ,reabilitas ,efisiensy ,usability ,functionality ,maintainability, dan reusability.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.3.5 Teori Kazman
Pengelompokan pada teori Kazman ini membagi karakteristik kualitatif ke dalam dua kelompok yang dapat diamati selama waktu bekerja dan selama adanya
siklus keberadaan perangkat lunak. Adapun karakteristik teori Kazman yang dikutip oleh Parwita 2012, 92 terdiri atas dua kelompok sebagai berikut:
“1. Efisiensi, keamanan, ketersediaan dan fungsi. 2. Modifiability, portabilitas, usability, inheritability dan testability
”. Model Kazman ini , pada kenyataannya, tidak disajikan dengan model
kualitatif spesifik, tetapi telah memberikan cara evaluasi analisis arsitektur untuk menyelidiki kualitas arsitektur perangkat lunak, dengan cara ini
sistem harus menetapkan model kualitatif mengenai kebutuhan mereka. Pembangunan model kualitatif yang telah dibuat dari basis disebut
utili tas”. Tingkat terakhir pohon ini didefinisikan oleh serangkaian
skenario untuk menguji karakteristik kualitatif. Menurut Suman 2014, 563 menyatakan bahwa:
model Kazman disajikan dua pemikiran yang berbeda mengenai karakteristik kualitas selama siklus keberadaan software. Karakteristik
kualitatif dapat dilihat ssebagai berikut: 1. Efficiency, Security, Availability and Functionality
2. modifiability, portabilitas, usabilitas, inheritability dan testability
Uraian di atas menyatakan bahwa karakteristik model Kazman ada Sembilan yaitu:, Efficiency, Security, Availability and Functionality modifiability,
portabilitas, usabilitas, inheritability dan testability.
2.1.3.6 ISO 9126
Pertimbangan pertama berasal dari tahun 1978, dan pada tahun 1985 perkembangan ISO IEC 9126 dimulai. ISO 9126 adalah bagian dari ISO 9000
standar, yang merupakan standar paling penting untuk jaminan kualitas. Dalam
Universitas Sumatera Utara
21
model ini, totalitas atribut kualitas produk perangkat lunak diklasifikasikan dalam struktur pohon hirarkis karakteristik dan sub karakteristik. Level tertinggi dari
struktur ini terdiri dari karakteristik kualitas dan tingkat terendah terdiri dari criteria kualitas perangkat lunak. Model ini menentukan enam karakteristik
termasuk Functionality, Reliability, Usability, Efisiensi, Maintainability dan Portabilitas
, yang dibagi lagi menjadi 21 sub karakteristik. Sub karakteristik diwujudkan eksternal ketika perangkat lunak digunakan sebagai bagian dari
sistem komputer, dan merupakan hasil dari atribut perangkat lunak internal. Karakteristik didefinisikan berlaku untuk setiap jenis perangkat lunak, termasuk
program computer dan memberikan terminologi yang konsisten untuk kualitas produk perangkat lunak. Model ini juga menyediakan kerangka kerja untuk
membuat timbal balik antara kemampuan produk perangkat lunak.
Hal tersebut sesuai dengan yang dikutip oleh Losavio 2003, 137 standar ISO 9126 pada dasarnya mengidentifikasi enam karakteristik kualitas perangkat
lunak utama yaitu: 1.
Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan
pengguna. Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub- karakteristik, yaitu :
a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan
serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna,
b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil
yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan, c.
Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup hacker maupun otorisasi
dalam modifikasi data, d.
Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu,
e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar
dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
22
2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level
performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 subkarakteristik, yaitu :
a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari
kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak, b.
Fault tolerance
: Kemampuan
perangkat lunak
untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak,
c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun
kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak. 3.
Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat
lunak memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu : a.
Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya,
b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam
menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan.
4. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat
perubahan perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub- karakteristik, yaitu :
a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis
kekurangan atau penyebab kegagalan, b.
Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu,
c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek
tak terduga dari modifikasi perangkat lunak, d.
Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain.
5. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan
perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 subkarakteristik, yaitu :
a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada
lingkungan yang berbeda-beda, b.
Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda,
c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan
dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya,
d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan
sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya. 6.
Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat
lunak. Usability
perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu : a.
Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami,
Universitas Sumatera Utara
23
b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk
dioperasikan, c.
Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik model ISO 9126 ada 6 modul dengan 21 sub modul yang terdiri dari Functionality, Reliability,
Usability, Efisiensi, Maintainability dan Portabilitas,
2.2 Perangkat Lunak Perpustakaan