Evaluasi Perangkat Lunak Openbiblio Di Perpustakaan Uin Sultan Syarif Kasim Riau Menggunakan Iso 9126

(1)

LAMPIRAN I

Lampiran 1. Daftar check list pengumpulan data untuk seluruh karakteristik Perangkat lunak automasi berdasarkan metode ISO 9126

N o

Indikator yang diukur Software Automasi Openbiblio

Keterangan

Sub Model Indikator Ya

Tidak

Karakterisktik Evaluasi berdasarkan Modul Functionality

1 Suitability Apakah fungsi fitur-fitur perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan

perpustakaan?

√ - Menu sirkulasi, Katalogisasi, OPAC, admin dan laporan

2 Accuracy Bagaimana keakuratan pengolahan dan output data?

√ - Untuk melihat data perangkat lunak Openbiblio dapat dilihat pada OPAC, cetakan kartu

anggota dan cetakan barcode

3 Security Bagaimana keamanan data yang telah diolah?

√ - Sistem keamanan data perangkat lunak Openbiblio adalah

barcode kode

eksemplar, password user database, password login pengguna dan login

anggota 4 Interoperabilitas Bagaimana

kemampuan aplikasi jika berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya?

√ - Openbiblio dapat berinteraksi pada dua atau lebih sistem dan saling menukar informasi dan sekaligus memanfaatkannya. Openbiblio menggunakan metadata MARC yang tersimpan pada


(2)

dan penyajian data ditampilkan pada

web browser

5 Compliance Apakah perangkat lunak yang dibuat sudah telah memenuhi peraturan dan

perundangan yang berlaku?

√ - Openbiblio dirilis dengan lisensi GPL (GNU General Public License)

Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Reliability

6 Maturity Apakah aplikasi yang dibuat mengacu pada model maturity yang ada?

- √ Menu yang belum berjalan sempurna adalah menu laporan 7 Fault tolerance Bagaimana perangkat

lunak dalam

mengatasi kesalahan?

√ - Pada perangkat lunak Openbiblio dalam mengatasi kesalahan dengan berkonsultasi langsung pada komunitas pengembang dan pihak pengembang akan memberikan solusi bagian mana yang akan diperbaiki 8 Recoverbility Bagaimana perbaikan

sistem jika terjadi error?

√ - Karena sistem dikembangkan dengan frame PHP

dan aplikasi yang

open source. Jika pihak ingin

memperbaiki fungsi, pengembang hanya perlu memperbaiki fungsi tersebut tanpa mengubah

komponen sistem lainnya.

Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Efficiency

9 Time behavior Bagaimana lamanya waktu proses

√ - Pengujian GTMetrix

ini dilakukan dengan memasukkan alamat


(3)

transaksi? pengujian aspek proses transaksi, rata-rata load time

untuk semua URL

adalah 1.38 detik 10 Resources

behavior

Bagaimana penggunaan

sumberdaya perangkat lunak yang dibuat?

√ - Penggunaan

sumberdaya dapat digunakan untuk mengatur segala kegiatan operasional perpustkaan sehingga dapat menghindari kesalahan ketika bekerja pada perangkat lunak ini.Menu staf admin dugunakan untuk menambah dan mengelola user yang akan menjalankan aplikasi.

Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Maintainability

11 Analyzability Apakah aplikasi yang dibuat mampu

menganalisis

penyebab kesalahan?

- √ Perangkat lunak Openbiblio tidak dapat menganalisis penyebab kesalahan yang terjadi,

sehingga jika terjadi kesalahan maka pengguna harus melapor ke admin 12 Changeability Bagaimana

kemampuan aplikasi yang dibuat, jika terjadi perubahan-perubahan?

√ - Perangkat lunak Openbiblio dapat dimodifikasikan. Modifikasi yang sering dilakukan adalah mengubah

templete admin, menginstall,

mengaktifkan sistem

barcode dan lain-lainnya.


(4)

13 Stability Bagaimana

kemampuan aplikasi untuk tetap stabil, jika terjadi perubahan?

√ - Ketika perangkat lunak Openbiblio melakukan migrasi data dari versi sebelumnya pihak pengembang memberikan panduan agar tidak terjadi kesalahan 14 Testability Bagaimana

kemampuan dalam hasil verifikasi?

- √ Pada perangkat lunak Openbiblio hasil verifikasi dari pengolahan terlihat pada menu laporan, namun menu laporan belum bisa

digunakan masih dalam tahap perbaikan Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Portability

15 Adaptability Bagaimana

kemampuan adaptasi di lingkungan

berbeda?

√ - Perangkat lunak Openbiblio dapat beradaptasi

dilingkungan yang berbeda melalui browser. Uji coba dilakukan pada

browser Mozilla Firefox, Google dan internet explorer

16 Instalability Bagaimana kecepatan waktu menginstal?

√ - Perangkat lunak Openbiblio dalam penginstalannya menyediakan secara

source code dengan kecepatan 64 Bit 17 Co-existence Bagaimana

Kemampuan

perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan

- √ Perangkat lunak Openbiblio tidak bisa berdampingan dengan perangkat lunak Simpus karena keterbatasan


(5)

18 Replaceability Kemampuanperangkat lunak untuk

digunakan sebagai pengganti perangkat lunak lainnya?

√ - Perangkat lunak Openbiblio memililiki fitur penginputan data export dan impor data dalam bentuk SQL, Latex, MS Excel 2000, MS Word 2000, dan CSV untuk data MS Excel

Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Usability

19 Understanding usability

Apakah perangkat lunak yang dibuat pengguna dapat memahaminya?

√ - Bahasa perangkat lunak dig anti terlebih dahulu agar dipahami oleh pengguna 20 Operabilitas Bagaimana

pengoperasian aplikasinya?

√ - Dengan fitur-fitur yang rapi

memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya 21 Attractiveness Bagaimana form-form

tampilannya?

√ - Fitur yang ada terstruktur dengan baik


(6)

Lampiran II Dokumentasi

Gambar 9. Foto dengan salah satu pegawai bagian IT


(7)

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ajie, Miyarso Dwie. 2009. Sistem Otomasi Perpustakaan. Hand Out 1 pada Perkuliahan UPI, Bandung.

Al-Qutaish , Rafa E.2010.“Quality Models In Software Engineering Literature:

An Analytical And Comparative Study”,vol 6, no 3, Juli 2010, pp 166 -170.

Alrawashden, Tamer A. 2013. Evaluating the quality of software in ERP system using the iso 9126 models . vol 1 no 1 march (2013).

Arif, I. 2003. "Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan".

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. ---. 1995.Metodologi penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Ed. Revisi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Azwar, Muhammad. 2013."Membangun Sistem Otomasi Perpustakaan denganSenayan Library Manajement (SLIMS)".Khizanah Al-Hikmah.

Vol. 1 No.1, Januari- Juni 2013.

Cholid, Narbuko dan Abu Achmadi. 1997. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Pustaka

Djaali dan M. Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Dubey, Sanjaya Kumar. 2012. Comparison Of Software Quality Models:An Analytical Approach. Volume 2, no 2 Februari (2012)

El-ahmadi, Abdellatif. 2006. “Software Quality Metric for Object Oriented

System”. Denmark: Technical University of Denmark

Hakim, Heri Abi Burahman. 2007. Evaluasi Kualitas Openbiblio sebagai

perangkat lunak otomasi perpustakaan berbasis Open Source. Volume II ,

No 1 Januari- Juni 2007.

Harmawan. 2009. "Sistem Otomasi Perpustakaan”. http://www.tartojogja.wordpress.com/2008/10/29/sistem


(9)

Hasugian, Jonner. 2009.Penerapan Teknologi Informasi Pada Sistem Krumahtanggaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/1793.

Indrajit, Richardus Eko. 2012. Kriteria Penjamin Kualitas Perangkat Lunak. Seri 999 no 105 Desember (2012)

Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisa dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi.

Kadir, Abdul. 2015. Pengenalan Sistem Informasi Edisi revisi. Yogyakarta: Andi Kamble, Hans Raj V.T. dan Sangeeta. 2012. "Open Source Library Management

and Digital Library Software". Desidoc Journal & Information Technology, Vol. 32, No. 5, September 2012, pp. 388-392.

Kumar, V Vimal. 2007. "Selection and Management of Open Source Software in Libraries". CALIBER Chandigarh, 8-10 Februari 2007.

Losavio, Francisca, Ledis Chirinos, Nicole Levy dan Amar Ramdane-Cherif. 2003. "Quality Characteristics for Software Architecture". Journal of Object Technology Vol. 2, No. 2, March-April 2003.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia.

O'brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Panovski, Gregor . 2008. Product Software Quality Vol. 30, No. 5, Februari 2008, pp. 19-20.

Parwita, Wayan Gede Suka, Luh Arida Ayu Rahning Putri. 2012” Komponen

Penilaian Kualitas Perangkat Lunak berdasarkan Software Quality

Model”. Juni 2012, pp 90-92.

Pendit, putu laxman. 2008. Perpustakaan digital dari A sampai Z. Jakarta: Citakaryakarsamandiri.

Pressman, Roger. S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Buku 1. Yogyakarta: Andi. Rosalina, Vidila. 2015. "Pengujian Sistem Customer Relationship Management

(CRM) pada perusahaan Petrokimia Menggunakan ISO/IEC 9126".

Jurnal Sistem Informasi, Volume: 2, 2015, ISSN: 2406-7768. Saleh, A.R. 1996. CDS/ISIS Pedoman Pengelolaan Sistem Manajemen Basis


(10)

Salve, Anand, Shalini R.Lihitkar dan Ramdas Lihitkar. 2012. "Open Source Software as Tools for Libraries: An Overview".Desidoc Journal & Information Technology, Vol. 32, No. 5, September 2012, pp. 381-387. Sari, Nurniati dan Ardoni. 2012. "Tinjauan Terhadap Penerapan Sistem Automasi

Di Perpustakaan Politeknik Pertanian Universitas Andalas Payakumbuh".

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 1, No. 1, September 2012. Scott, George. M. 2001. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen.Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta .2008. Metode penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.1998. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alphabeta

---. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta

Sulistyo, Basuki. 1994. Periodesasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Rosdakarya.

Suman. 2014. A comparative study of software quality models. Vol 5 no 4(2014) Susanto, A. (2009). Pengenalan komputer. Jakarta : Media Eka Pustaka

Wahono, Romi S. 2006. Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan. Dalam Wimatra, A. Simanulang, P. Sunardi. Saputro, R. (2008). Dasar – dasar komputer.

Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan. Medan

---, 2000. Kamus Besar bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka,Depdikbud. Yanuar,Yoga Prasetyawan. 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi

Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, (online),

Yudiaanto, M Jafar Noor. 2007. “Jaringan Komputer dan Pengertiannya.”


(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Arikunto (2005, 234) “penelitian deskriptif adalah “penelitian yang

dimaksudkan untuk informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2010, 29) “ Metode deskriptif adalah

metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarakan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dengan demikian penelitian dalam bentuk deskriptif ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kualitas perangkat lunak Openbiblio di perpustakaan UIN Suska Riau.

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Uin Suska Riau yang terletak di jalan HR.Soebrantas Nomor 15 km 15 Riau, Pekanbaru.

3.3 Unit Analisis

Penelitian ini menggunakan unit analisis. Arikunto (2006, 143) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah

“satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian”. Berdasarkan

pendapat di atas maka penulis mengambil unit analisis dalam penelitian ini perangkat lunak Openbiblio di perpustakaan UIN Suska Riau.


(12)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari observasi. Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian yaitu mengumpulkan, menelaah dan mengamati perangkat lunak pada perpustakaan UIN Suska Riau. Data dikumpulkan langsung sendiri oleh peneliti dari tempat objek penelitian.

b. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer dan diperoleh melalui studi kepustakaan seperti : buku, jurnal, dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.3Instrumen Penelitian

Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, dalam suatu penelitian dibutuhkan alat atau instrumen penelitian.Instrumen penelitian menurut Arikunto

(2005, 101) adalah “alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam

mengumpulkan data agar kegiatan yang dilakukannya menjadi sistematis dan

dipermudahkan olehnya”.Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur

variabel masalah yang diteliti.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah check list. Setiap daftar check list terdiri atas indikator-indikator yang akan diteliti berkaitan dengan instrumen karakteristik ISO 9126 yaitu functionality, reliability, efficiency, maintaibility, portability, dan usability.


(13)

Daftar check list disusun beberapa indikator. Daftar dibuat untuk mengontrol dan memudahkan pengoreksian. Daftar check list dapat dilihat pada tabel berikut dan daftar check list yang dibangun dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 3.DaftarCheck List

No. Variabel Indikator yang

diukur

No. Item Check List

Jumlah Item

1. Evaluasi sistem otomasi

perpustakaan menggunakan karakterisitik ISO 9126.

Functionality 1,2,3,4,5 5

Reliability 6,7,8 3

Efficiency 9,10 2

Maintaibility 11,12,13,14 4

Portability 14,15,16,17 4

Usability 18, 19, 20 3

Jumlah 21

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting, karena pada umumnya data yang telah dikumpulkan tersebut digunakan uantuk keperluan penelitian.Menurut Nazir (2005, 174), metode pengumpulan data adalah

“prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulan data peneliti ini adalah:


(14)

1. Observasi

Teknik lain pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi. Menurut

Cholid dan Abu (1997 : 70) “observasi adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang di

selidiki”. Saat melakukan pengamatan peneliti akan mengungkapkan secara menyeluruh apa yang dilihat, dialami, dan dirasakan langsung oleh peneliti.

2. Studi Dokumentasi

Selain observasi teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi. Peneliti melakukan suatu kegiatan pengumpulan berbagai informasi dan data dari beberapa dokumen yang berhubungan, guna menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan yaitu melalui buku, majalah, jurnal, hasil seminar dan artikel, baik yang tersedia dalam media on-line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan. Studi dokumentasi ini dilakukan agar mengetahui setiap permasalahan yang dihadapi dan setelah itu dibandingkan keadaan yang diteliti atau survei di lokasi atau tempat peristiwa terjadi yaitu Perpustakaan UIN Suska Riau.

3.6Teknik Analisis Data

Data yang diambil dengan dilakukan pengamatan pada sistem otomasi perpustakaan.perangkat lunak Openbiblio diobservasi dengan menggunakan daftar

check list yang telah dibangun sehingga didapat data yang diperlukan berdasarkan skala nominal.

Check list dibangun berdasarkan standar evaluasi otomasi perpustakaan berdasarkan karakterisitik ISO 9126. Dalam menggunakan table check list penulis


(15)

menggunakan tanda centang (√) pada kolom “ya” apabila indikator check list

dimiliki oleh perangkat lunak otomasi yang diteliti, sebaliknya penulis

menggunakan tanda centang ( √) pada kolom “tidak” apabila indikator check list

tidak dimiliki oleh perangkat lunak otomasi tersebut.

Setelah data check list dikumpulkan, data yang telah diperoleh diolah dan

dianalisa secara statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (1998, 112), “Statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum dan generalisasi”.

Indikator yang dimiliki oleh perangkat lunak openbiblio, akan ditabulasi dengan total indikator yang harus dipenuhi dan diakumulasikan sehingga diperoleh persentase indikator yang dimiliki.

Persentase kepemilikan indikator. Untuk menghitung persentase jawaban check list, penelitian ini menggunakan rumus, sebagai berikut:

Keterangan:

P : Persentase F : Jumlah jawaban n : Jumlah Pertanyaan


(16)

Untuk menafsirkan besarnya persentase (%) yang dibuat dari tabel tabulasi data, penulis mengutip pendapat Arikunto (1995, 57), yakni:

1-20% : Sangat Kurang 21-40% : Kurang

41-60% : Cukup 61-80% : Baik. 81-100% : Sangat Baik


(17)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian, penulis memakai standar evaluasi perangkat lunak automasi menggunakan ISO 9126 di Perpustakaan UIN SUSKA Riau. Standar evaluasi perangkat lunak tersebut kemudian diterjemahkan dengan membangun daftar check list yang didasarkan pada standar evaluasi tersebut. Berdasarkan standar ISO 9126, dalam mengevaluasi suatu perangkat lunak, ada beberapa kriteria evaluasi yaitu:

1. Fungsi produk perangkat lunak (Functionality)

2. Perawatan (Reliability)

3. Efisiensi (Efficiency)

4. Perubahan perangkat lunak (Maintainability)

5. Migrasi perangkat lunak (Portability)

6. Kemudahan pengguna (Usability) 4.1 Informasi Perangkat Lunak Automasi 4.1.1 Nama Perangkat lunak

Nama perangkat lunak yang akan diteliti adalah perangkat lunak Openbiblio. Perangkat lunak Openbiblio merupakan perangkat lunak yang berbasis opensource.

4.2 Hasil Pengumpulan Data Check List

Secara keseluruhan, hasil penelusuran yang dilakukan terhadap perangkat lunak automasi dengan menggunakan check list dapat dilihat pada tabel 4.


(18)

No. Indikator Check List

Sub Indikator

Fitur Tersedia Pada Openbiblio

Persentase

1. Functionality 5 5 100%

2. Reliability 3 2 66,66%

3. Efficiency 2 2 100%

4. Maintaibility 4 2 50%

5. Portability 4 3 75%

6. Usability 3 3 100%

Jumlah 21 17 81,94 %

Tabel 4. Hasil Pengumpulan Data Check List

Berdasarkan tabel di atas, hasil evaluasi terdapat 6 (enam) aspek indikator perangkat lunak Openbiblio akan dijelaskan dalam uraian berikut. Dari hasil evaluasi, ada 3 indikator yang fiturnya sangat baik pada perangkat lunak openbiblio yaitu aspek fungsionality, effeciency, dan usability.

Dari keseluruhan, perangkat lunak openbiblio dapat dinyatakan sangat baik karena dari 21 (dua puluh satu) fitur yang dinyatakan melalui check list 17 (tujuh belas) fitur 81,94 % terpenuhi oleh perangkat lunak openbiblio. Dengan demikian dari enam aspek indikator yang dievaluasi, perangkat lunak openbiblio baik untuk diterapkan di perpustakaan.

4.3 Analisis Data

Analisis desktiptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari pengumpulan data dengan metode check list berupa pertanyaan-pertanyaan yang dibentuk berdasarkan indikator, seperti: Fungsi produk perangkat lunak (Functionality), Perawatan (Reliability), Efisiensi (Efficiency), Perubahan


(19)

Kemudahan pengguna (Usability). Adapun hasil deskripsi dari masing-masing pertanyaan, sebagai berikut:

4.3.1Fungsi Produk Perangkat Lunak (Functionality)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi fungsi produk perangkat lunak (Functionality) dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Indikator evaluasi fungsi perangkat lunak (functionality)

No. Indikator yang diukur

Openbiblio

Sub Modul Indikator Ya Tidak

1. Suitability Fungsi fitur-fitur perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan

√ -

2. Accuracy Perangkat lunak memiliki keakuratan pengolahan data dan output data

√ -

3. Security Perangkat lunak

memiliki keamanan data

√ -

4. Interoperabilitas Kemampuan perangkat lunak berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya


(20)

5. Compliance Perangkat lunak sudah memenuhi standar, peraturan dan perundangan yang berlaku

√ -

Dari 5 (lima) indikator aspek fungsi produk perangkat lunak automasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 5 indikator, sehingga persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 100%. Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria fungsi produk perangkat lunak Openbiblio di perpustakaan UIN Suska Riau.

1. Fungsi fitur-fitur perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan

Perangkat lunak Openbiblio dinilai mengandung fungsi fitur yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Perangkat lunak Openbiblio sudah memenuhi kebutuhan fitur sebuah perpustakaan. Dimana Openbiblio menyediakan menu sirkulasi, katalogisasi ,admin dan laporan. Bisa dilihat pada gambar 1.


(21)

Gambar 1. Halaman Utama Perangkat Lunak Openbiblio

2. Perangkat lunak memiliki keakuratan pengolahan data dan output data

Perangkat lunak automasi Openbiblio dinilai mengandung keakuratan pengolahan dan output data. Setiap fasilitas kebutuhan perpustakaan memiliki sub fitur yang tersusun sesuai dengan fasilitas utamanya dan menu yang disediakan ada yang belum berfungsi dan berjalan dengan baik seperti menu laporan

Fasilitas pengolahan data Openbiblio tersusun mulai dengan Sirkulasi, Katalogisasi, admin, dan laporan. Dalam pengolahan data diperlukan fasilitas-fasilitas fitur tersebut untuk menjalankannya sehingga pekerjaan menjadi efektif dan efisien. Pada Openbiblio setiap fasilitas menu memiliki sub fitur pengolahan data yang terstruktur, seperti pada tabel 6.


(22)

Tabel 6. Fitur-Fitur Pengolahan Data dan Output Openbiblio

No Menu Fitur Fasilitas Sub fitur Fasilitas

1 Sirkulasi Pencarian anggota, anggota baru,

pengembalian, cetak kartu, kalender dan pertolongan

2 Katalogisasi Pencarian, bibliographi baru, upload data marc, pertolongan

3 Admin Ringkasan admin, staf admin, setting perpustakaan, tipe anggota, ruas anggota,type material, koleksi, peminjaman,

4 Laporan Laporan dan label

Untuk pengolahan data pada perangkat lunak Openbiblio dapat dilihat pada OPAC, cetakan kartu anggota dan cetakan barcode yang merupakan hasil dari transanksi yang terjadi pada fitur pengolahan data pada perangkat lunak Openbiblio. Bisa dilihat pada gambar 2.


(23)

3. Perangkat lunak memiliki keamanan data

Sistem keamanan merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kelestarian koleksi perpustakaan. Sistem keamanan yang Openbiblio adalah

barcode Kode Eksemplar, password user database, passwordlogin pengguna dan

password login anggota. Bisa dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Barcode pada Fitur Openbiblio

4. Kemampuan perangkat lunak berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya

Perangkat lunak otomasi Openbiblio dapat berinteraksi pada dua atau lebih sistem dengan saling menukar dan sekaligus memanfaatkannya. Keunggulan dari Openbiblio menggunakan metadata MARC yang data tersimpan pada database MySQL dan penyajian data tersebut ditampilkan pada web browser. Bisa dilihat pada gambar 4.


(24)

Gambar 4. Tampilan entri data MARC pada Openbiblio

Entri data pada Openbiblio menggunakan MARC yang disederhanakan namun juga dapat menampilkan secara MARC lengkap. MARC yang tersedia dalam pengisian data pada bibliografi terdiri dari judul, anak judul, pernyataan pertanggungjawaban, pengarang, entri utama korporasi,entri utama badan pertemuan, subyek, subyek 2, subyek 3, pernyataan edisi, bahasa, nomor klasifikasi DDC, tempat terbit, tahun terbit, deskripsi fisik (jumlah halaman), deskripsi fisik lainya, deskripsi fisik (dimensi), deskripsi fisik (material penyerta), terminology ketersediaan, asal koleksi, nomor induk, badan pemilik dan nomor panggil. Bisa dilihat pada gambar 5.


(25)

Gambar 5. Basis data MySQL pada Openbiblio

5. Perangkat lunak sudah memenuhi standar, peraturan dan perundangan yang berlaku

Openbiblio dibangun dan dikembangkan oleh Dave Stevans tahun 2002. Openbiblio diliris dengan lisensi GPL (GNU General Public License). Standar yang digunakan perangkat lunak Openbiblio adalah MARC. Kriteria pemenuhan standar perangkat lunak Openbiblio sebagai berikut:

a) Untuk penerapan pada sistem operasi windows: 1) Prosesor 1 GHz

2) RAM 2 GB

3) Kapasitas harddisk drive C disediakan untuk folder xampp sebesar 1300MB (1,3GB)

4) Sistem operasi Windows Vista/7/8.x/10, Windows Server 2008/2012


(26)

6) Aplikasi XAMPP 5.6.24

7) Program aplikasi Chrome/Mozilla/Opera

8) Program aplikasi pembaca dokumen PDF seperti AcrobatReader, NitroPDFReader dan sejenisnya

9) Program aplikasi Ms. Word dan Excell. b) Untuk kebutuhan pada sistem operasi Linux:

1) Prosesor 1 GHz 2) RAM 2 GB

3) Kapasitas harddisk untuk folder sourcode sebesar 1024MB (1 GB) 4) Apache Webserver 2.4

5) PHP 5

6) MySQL server 5.5/ MariaDB 10

7) Program aplikasi Chrome/Mozilla/Opera

8) Program aplikasi pembaca dokumen PDF seperti AcrobatReader, NitroPDFReader dan sejenisnya

9) Program aplikasi Ms. Word dan Excell atau OpenOffice Writer dan Calc.

4.3.2 Perawatan (Reliability)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi perawatan (Realibity) dapat dilihat pada Tabel 7.


(27)

Tabel 7. Indikator evaluasi perawatan (realibility)

Dari 3 (tiga) indikator aspek perawatan perangkat lunak otomasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak openbiblio memiliki 2 indikator yang terpenuhi, berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak openbiblio adalah 66,66%. Berikut ini penjelasan mengenai pemenuhan kriteria perawatan bagi perangkat lunak openbiblio.

1. Perangkat lunak dapat berfungsi dan mampu berjalan sempurna

Pada modul perangkat lunak Openbiblio ada beberapa fitur yang belum berfungsi dan berjalan sempurna. Dari modul sirkulasi, katalogisasi, admin dan laporan. Bagian yang belum berjalan sempurna pada modul laporan . Pada menu laporan, fitur label dan laporan belum dapat di pakai karena masih dalam tahap perbaikan.

No. Indikator yang diukur Perangkat Lunak Openbiblio

Sub Modul Indikator Ya Tidak

1. Maturity Perangkat lunak dapat berfungsi dan mampu berjalan sempurna

- √

2. Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak dalam mengatasi kesalahan

√ -

3. Recoverability Perangkat lunak dapat memperbaiki sistem jika terjadi

error


(28)

2. Kemampuan perangkat lunak dalam mengatasi kesalahan

Pada perangkat lunak Openbiblio dalam mengatasi kesalahan dengan berkonsultasi langsung pada komunitas pengembang. Pihak pengembang memberikan solusi bagian mana yang akan diperbaiki tanpa menganggu komponen utama dari perangkat lunak. Dan pengguna yang melakukan perbaikkan atas solusi dari pihak komunitas.

3. Perangkat lunak dapat memperbaiki sistem jika terjadi error

Pada Openbiblio mudah untuk diperbaiki ketika terjadinya kesalahan pada sistem, karena sistem dikembangkan dari framework PHP dan aplikasi yang open source yang dapat dimodifikasikan. Jika ingin memperbaiki fungsi, pengembang hanya perlu memperbaiki fungsi tersebut tanpa mengubah komponen sistem yang lain. Ketika ditemukan error pada fungsi sistem, kesalahan dapat ditelusuri hanya pada bagian komponen modul/controller yang bermasalah, seperti perbaikan pada menu laporan.

4.3.3 Efisiensi(Efficiency)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi efisiensi (Efficiency) dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Indikator evaluasi efisiensi (efficiency)

No Indikator yang diukur Openbiblio

Sub Modul Indikator Ya Tidak

1. Time behavior

Pengujian proses transaksi atau rata-rata load time pada perangkat lunak


(29)

2. Resource behavior

Penggunaan multiuser kerja pada sumberdaya perangkat lunak

√ -

Dari 2 (dua) indikator aspek efisiensi perangkat lunak otomasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 2 indikator, berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 100%. Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria efisiensi bagi perangkat lunak Openbiblio

1. Pengujian proses transaksi atau rata-rata load time pada perangkat lunak

Pada perangkat lunak Openbiblio dalam melakukan setiap transaksi dapat di lihat dari kisaran rata-rata waktu load pada sistem. Untuk menguji rata-rata waktu lamanya proses transaksi pada sistem menggunakan GTMetrix. Pengujian GTMetrix ini dilakukan dengan memasukkan alamat URL yang diuji. Kemudian web GTMetrix akan memproses pengujiannya. Pada pengujian aspek proses transaksi ini didapat data load time masing-masing halaman utama yang diujikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Data pengujian load time pada Openbiblio

No. Halaman Waktu

(sekon)

1. Home 1,35

2. Admin-Log in 1,54

3. Admin Katalogisasi 1,07

4. Admin-OPAC 1,15

5. Admin-Sirkulasi 1,43

6. Admin-Laporan 1,89

7. Admin-Logout 1,18


(30)

Dari hasil pengujian load time aplikasi di atas didapat data rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses satu kali klik selesai. Rata-rata load time untuk semua URL adalah 1,38 detik. Pengukuran ini menunjukkan bahwa rata-rata load time sudah memenuhi aspek time behavior, karena bernilai kurang dari 4 detik.

2. Penggunaan multiuser kerja pada sumberdaya perangkat lunak

Pengguna Openbiblio dapat digunakan secara multiuser, sehingga setiap staf dapat menggunakan aplikasi ini menggunakan ID masing-masing sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya. Penggunaan sumberdaya dapat digunakan untuk mengatur segala kegiatan operasional perpustakaan, mulai dari sirkulasi,katalogisasi, admin, OPAC, dan pelaporan

Menu staf admin digunakan untuk menambah dan menggelola user yang akan menjalankan aplikasi.Penambahan user pengguna pada Openbiblio dengan membuka menu admin, lalu staff admin dan masukan staf baru lalu klik simpan. Bisa dilihat pada gambar 6.


(31)

i. Perubahan Perangkat Lunak(Maintainability)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi perubahan perangkat lunak (Maintainability) dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Indikator evaluasi perubahan perangkat lunak (Maintainability)

No. Indikator yang diukur Openbiblio

Sub Modul Indikator Ya Tidak

1. Analyzability Perangkat lunak yang dibuat mampu

menganalisis penyebab kesalahan

- √

2. Changeability Perangkat lunak memiliki

kemampuan dimodifikasikan

√ -

3. Stability Perangkat lunak tetap stabil jika terjadi perubahan

√ -

4. Testability Kemampuan perangkat lunak dalam hasil verifikasi

- √

Dari 4 (empat) indikator aspek perubahan perangkat lunak automasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak openbiblio memiliki 2 indikator yang terpenuhi, berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak openbiblio 50%. Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria perubahan perangkat lunak openbiblio.

1. Perangkat lunak yang dibuat mampu menganalisis penyebab kesalahan

Perangkat lunak Openbiblio tidak dapat menganalisis penyebab kesalahan yang terjadi, karena tidak muncul masalah apa saja pada perangkat lunak


(32)

openbiblio, sehingga para pengguna harus melapor ke admin dan memerlukan bantuan admin untuk memperbaiki sistem bila terjadi kesalahan.

2. Perangkat lunak memiliki kemampuan dimodifikasikan

Perangkat lunak Openbiblio dapat dimodifikasikan. Modifikasi yang sering dilakukan adalah mengubah templete admin, menginstall, mengaktifkan sistem barcode dan lain-lainnya.

3. Perangkat lunak tetap stabil jika terjadi perubahan

Perangkat Lunak Openbiblio akan stabil ketika melakukan pembaharuan dan perbaikan. Pada menu laporan masih ada kekurangan sehingga admin melakukan perbaikan secara bertahap, karena berisikan perbaikan saja tanpa mengubah komponen yang sudah berjalan baik. Begitu juga dengan migrasi dari versi sebelumnya 0.6.1 ke 0.7.1, pihak pengembang memberikan panduan cara agar tidak terjadinya kesalahan. Migrasi tetap berjalan stabil jika mengikuti panduan yang diberikan oleh pengembang.

4. Kemampuan perangkat lunak dalam hasil verifikasi

Hasil verifikasi merupakan hasil dari pengolahan data yang dilakukan pada perangkat lunak yang disebut output data. Pada perangkat lunak openbiblio hasil verifikasi dari pengolahan terlihat pada fitur laporan dan memiliki sub fitur yang menjadi hasil dari kegiatan fitur pengolahan data. Namun pada fitur laporan pada perangkat lunak openbiblio ini belum sempurna, jadi untuk melihat sub fitur yang ada pada perangkat lunak openbiblio ini tidak bisa karena masih dalam proses perbaikan.


(33)

4.3.5 Migrasi Perangkat Lunak (Portability)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi migrasi perangkat lunak (Portability) dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Indikator evaluasi migrasi perangkat lunak (Portability)

N o.

Indikator yang diukur Openbiblio

Sub Modul Indikator Ya Tidak

1. Adaptability Perangkat lunak mampu beradaptasi di lingkungan berbeda

√ -

2. Instalability Kecepatan waktu menginstal

√ -

3. Co-existence Kemampuan perangkat lunak berbagi sumber daya dalam satu

lingkungan berdampingan perangkat lunak lainnya

- √

4. Replaceabili ty

Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai pengganti perangkat lunak lainnya

√ -

Dari 4 (empat) indikator aspek migrasi perangkat lunak otomasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 3 indikator yang terpenuhi, berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 75 %. Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria migrasi perangkat lunak Openbiblio.

1. Perangkat lunak mampu beradaptasi di lingkungan berbeda

Perangkat lunak Openbiblio dapat beradaptasi pada lingkungan berbeda melalui berbasis browser. Uji coba pada browser dilakukan pada browser Mozilla


(34)

Firefox, Google Chrome dan Internet Explorer. Data pengujian dapat dilihat dari Tabel 12.

No. Browser Tampilan Ket

1. Mozilla Firefox

Aplikasi Openbiblio halaman user dapat tertampil di Mozilla Firefox sebagaimana mestinya.

Berhasil

2. Google Chrome

Aplikasi Openbiblio halaman user dapat tertampil di Google Chrome sebagaimana mestinya.


(35)

3. Internet Explorer

Aplikasi Openbiblio halaman user dapat tertampil di Internet Explorer sebagaimana mestinya.

Berhasil

Tabel 12. Hasil pengujian pada browser oleh Openbiblio

Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa perangkat lunak Openbiblio dapat diakses dan beradaptasi pada lingkungan lainnya, seperti Mozilla Firefox, Google Chrome dan Internet Explorer dengan semestinya.

2. Kecepatan waktu menginstal

Pada Openbiblio dalam penginstalannya source code. Pihak pengembang menyiapkan perangkat lunak Openbiblio secara source code untuk sistem operasi Windows dan Linux yaitu 64 Bit. Jika ingin menerapkan pada perpustakaan sebaiknya menggunakan source code agar database merekat pada PC. Alangkah baiknya menyesuaikan dengan spesifikasi standar penggunaan perangkat lunak.

3. Kemampuan perangkat lunak berbagi sumber daya dalam satu lingkungan berdampingan perangkat lunak lainnya

Perangkat lunak Openbiblio dapat berdampingan dengan perangkat lunak lain pada satu komputer dan sumberdaya atau kesamaan basisdata yang


(36)

digunakan. Namun ketika berbagi dengan perangkat lunak lain sebaiknya memerlukan penambahan kapasitas memori pada Harddisk, sebab dibutuhkan memori cukup untuk menampung data dari kedua perangkat. Perangkat lunak Openbiblio pernah berbagi sumber daya yang mana berdampingan dengan perangkat lunak Simpus. Tapi kapasitas memori tidak cukup untuk menampung kedua perangkat lunak tersebut.

4. Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai pengganti perangkat lunak lainnya

Sebuah perangkat yang baik juga memerlukan fitur Export Data dan Impor

Data, dimana dapat berguna bila mengganti dengan perangkat lunak lainnya. Pada perangkat lunak Openbiblio ini, selain adanya fitur penginputan data juga memiliki fitur Export Data dan Impor Data yang berguna sebagai penyimpan data dalam bentuk SQL,Latex, Microsoft Excell 2000, Microsoft Word 2000, csv untuk data Microsoft Excell dan data CSV. Export Data merupakan bentuk keluaran data dari penginputan sedangkan Impor Data merupakan hasil dari penginputan dalam bentuk dokumen di impor ke sistem. Layanan Export dan impor data terdapat pada layanan menu bibliography dan keanggotaan. Dengan adanya

Export Data dan Import Data pada perangkat lunak membantu pergantian dengan perangkat lunak lainnya. Namun ketika akan melakukan impor pada sistem lainnya sebaiknya menyesuaikan format yang dibutuhkan perangkat lunak lainnya.


(37)

Gambar 7. Export Data pada layanan fitur Openbiblio


(38)

4.3.6 Kemudahan Pengguna (Usability)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi kemudahan pengguna (Usability) dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Indikator evaluasi kemudahan pengguna (usability)

No. Indikator yang diukur Openbiblio

Sub Modul Indikator Ya Tidak

1. Understandibility Perangkat lunak yang dibuat pengguna dapat dipahami

√ -

2. Operabilitas Kemudahan dalam operasi perangkat lunak

√ -

3. Attractiveness Tampilan form-form perangkat lunak menarik pengguna

√ -

Dari 3 (tiga) indikator aspek kemudahan pengguna perangkat lunak otomasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 3 indikator, berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 100%. Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria kemudahan pengguna bagi perangkat lunak Openbiblio.

1. Perangkat lunak yang dibuat pengguna dapat memahaminya

Interaksi antara pengguna dengan perangkat lunak Openbiblio mudah dipahami namun setelah penginstalan, bahasa perangkat lunak diganti terlebih dahulu ke dalam Bahasa Indonesia agar dapat dipahami oleh pengguna.Pada tampilan awal fitur-fitur cukup jelas dan mudah dipelajari. Pada bagian atas


(39)

terdapat menu peragkat lunak Openbiblio yang terdiri dari Menu home, sirkulasi , katalog, admin dan laporan. Pada bagian pojok bawah ada menu OPAC dan Help.

2. Kemudahan dalam operasi perangkat lunak

Perangkat lunak Openbiblio mudah dioperasikan oleh pengguna karena di halaman yang ditampilkan fitur-fitur yang jelas, terstruktur rapi dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh pengguna. Susunan fitur-fitur yang terstruktur seperti sirkulasi yang terdiri dari sub menu pencarian anggota, anggota baru pengembalian dan cetak kartu.

3. Tampilan form-form perangkat lunak menarik pengguna

Form-form Openbiblio sangat menarik pengguna, hal ini dilihat dari berbagai fitur utama dan sub bagian fitur tersebut terstruktur dengan baik.

4.4 Rangkuman Hasil Pengumpulan Data

Adapun rangkuman hasil perbandingan kedua perangkat lunak automasi berdasarkan indikator ISO 9126 adalah sebagai berikut:

1. Dari aspek fungsi perangkat lunak (fungsionality), perangkat sangat baik sebab mendapatkan persentase 100%. Hal ini dapat diketahui bahwa perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan, memiliki pengolahan data dan output data, memiliki sistem keamanan, dapat berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya dan sudah berlisensi. 2. Dari aspek realibility,perangkat lunakOpenbiblio baik, sebab mendapatkan

persentase 66,7% . Ada satu indikator yang tidak terpenuhi yaitu indikator maturnity, yang mana perangkat lunak Openbiblio ada satu menu yang tidak berjalan dengan sempurna yaitu pada menu laporan


(40)

3. Dari aspek effeciency, perangkat lunakOpenbiblio sangat baik mendapatkanpersentase 100%. Hal ini diketahui bahwa perangkat lunak Openbiblio rata-rata wakktu proses transaksinya 1,71 detik dan aplikasi dapat digunakan secara multiuser.

4. Dari aspek maintability,perangkat lunak Openbiblio baik dengan mendapatkan persentase sebesar 50%, hal ini disebabkan karena ada 2 indikator yang tidak terpenuhi yaitu pada indikator analyzability dan

testability.Perangkat lunak Openbiblio tidak bisa mendeteksi kesalahan apa saja yang muncul dan tidak bisa melakukan verifikasi data, karena menu laporan masih dalam tahap perbaikan

5. Dari aspek portability, perangkat lunak Openbiblio baik dengan mendapatkan persentase sebesar 75%. Hal ini diketahui, bahwa perangkat lunak Openbiblio tidak bisa berdampingandengan perangkat lainnya karena kapasitas memory yang digunakan.

6. Dari aspek usability, perangkat lunak Openbiblio sangat baik dengan persentase 100%. Hal ini diketahui, bahwa perangkat lunak Openbiblio mudah dipahami pengguna, dapat dioperasikan oleh pengguna dan form-form fitur yang menarik.


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dikemukan dari hasil evaluasi perangkat lunak Openbiblio menggunakan ISO 9126 . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, berdasarkan indikator ISO 9126 secara keseluruhan perangkat lunak Openbiblio memperoleh nilai sangat baik dengan persentase 81,94% , dengan uraian sebagai berikut : aspek functionality memperoleh persentase 100%, aspek reliability

memperoleh persentase 66,66%, aspek efficiency memperoleh persentase 100%, aspek maintainability memperoleh persentase 50%, aspek portability memperoleh persentase 75%, dan aspek usability memperoleh persentase 100%.

5.2Saran

Dari hasil evaluasi yang telah di lakukan ada beberapa saran yang penulis berikan untuk mengoptimalkan perangkat lunak Openbiblio untuk aspek

reliability, ada baiknya untuk memperbaiki menu laporan yang ada pada perangkat lunak Openbiblio, sehingga menu laporan itu secepatnya bisa digunakan, untu aspek Maintainability ada baiknya perangkat lunak Openbiblio menambahkan peringatan yang menjelaskan penyebab kesalahan yang terjadi sehingga itu akan memudahkan pengguna jika perangkat lunak Openbiblio terjadi

error, aspek Portability, sebaiknya perangkat lunak Openbiblio melakukan penambahan memory sehingga bisa berbagi sumber daya dalam satu lingkungan berdampingan perangkat lunak lainnya


(42)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi Perangkat Lunak

Melihat jumlah perpustakaan yang menggunakan perangkat lunak, sehingga timbul pertanyaan apakah perangkat lunak memiliki kualitas yang baik sehingga banyak perpustakaan yang menggunakannya, maka dengan itu perlu dilakukan suatu evaluasi perangkat lunak.

2.1.1 Pengertian Evaluasi Perangkat Lunak

Evaluasi sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau badan seperti perpustakaan, karena evaluasi merupakan kegiatan untuk intropeksi diri dalam suatu lembaga untuk mencapai suatu titik kepuasan dalam mencapai tujuan. Menurut Djali dan Pudji (2008, 1) evaluasi merupakan “proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi”

Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh Arikunto (2009, 222) bahwa:

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi sebuah perangkat lunak perlu dilakukan untuk menilai sebuah perangkat lunak dengan


(43)

sejauhmana kualitas perangkat lunak yang dibuat dapat dijalankan oleh pengguna nantinya.

Dalam mengevaluasi sebuah perangkat lunak otomasi perpustakaan diperlukan standar-standar yang relevan untuk menyeleksi kualitas perangkat lunak. Pressman (2012, 486) menyatakan bahwa :

Kualitas perangkat lunak adalah konfirmasi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar perkembangan yang didokumentasikan secara eksplisit dan karateristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara profesional.

Sedangkan El-Ahmadi (2006, 5) menyatakan bahwa:

Kualitas perangkat lunak dapat memiliki arti bergantung dari siapa yang memandangnya. Bila dilihat dari sudut pandang customer. Perangkat Lunak yang baik adalah perangkat lunak yang memuaskan kebutuhan

customer. Lain halnya dengan dilihat dari sudut pengembang. Pengembang perangkat lunak akan melihat produk perangkat lunak dari dalam perangkat lunak itu sendiri. Pengembang yang menggunakan pemikiran berorientasi objek memiliki tujuan pada terpenuhinya karakteristik tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kualitas perangkat lunak adalah kesesuaian antara fungsionalitas dan kinerja sistem terhadap kebutuhan

customer, standar dokumentasi pengembangan sistem yang telah ditentukan, dan karakteristik implisit yang diharapkan pengembang perangkat lunak.

2.1.2 Perangkat Lunak

2.1.2.1 Pengertian Perangkat Lunak

Dalam menjalankan komputer, diperlukan perangkat yang dapat mengintruksi kegiatan komputer sehingga bisa berjalan sesuai perintah, disebut perangkat lunak (software). Kadir (2015, 202) menyatakan bahwa:


(44)

perangkat lunak Komputer tidak akan berguna tanpa keberadaan perangkat lunak (software). Komputer bekerja atas dasar intruksi.Sekumpulan instruksi diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer.Sekumpulan instruksi inilah yang dikenal dengan sebutan program atau program komputer.Secara lebih umum, program komputer inilah yang disebut perangkat lunak.

Sedangkan Scott (1999, 21) menyatakan bahwa “software atau perangkat

lunak adalah program komputer yang fungsinya mengarahkan kegiatan pemrosesan dari komputer”.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengertian mengenai perangkat lunak adalah sekumpulan instruksi yang mengarahkan kegiatan pemrosesan dari komputer untuk mengendalikan perangkat keras computer.

2.1.2.2 Pengelompokkan Perangkat Lunak

Perangkat lunak biasa dikelompokkan menjadi 2 yaitu program sistem (system program), program aplikasi (aplication program) sebagaimana dinyatakan oleh Kadir (2015,179).

1. Program Sistem (system program)

Program sistem (sering disebut perangkat lunak pendukung atau

support software) adalah program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan peranti masukan/ keluaran.Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer.Itulah sebabnya, peran program sistem sering kali tidak terlihat secara langsung.Program sistem dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu program pengendali sistem, program pendukung sistem, dan program pengembangan sistem.

a. Program Pengendali Sistem

Program yang mengendalikan pemakaian perangkat keras, perangkat lunak dan data pada komputer selama program ini dijalankan. Misalnya, sistem operasi.

b. Program pendukung sistem

Program yang mendukung operasi, manajemen, dan pemakai sistem komputer dengan menyediakan bermacam-macam layanan.Termasuk dalam kelompok ini adalah program utilitas,


(45)

c. Program pengembangan sistem

Program yang ditujukan untuk membantu pemakai dalam membuat/ mengembangkan program.Termasuk dalam kategori ini yaitu kompailer dan interpreter.

2. Program aplikasi (aplication program)

Program aplikasi (sering disebut aplikasi saja) adalah program yang dibuat oleh pemakai yang ditujukan untuk melakukan tugas khusus.Program seperti ini biasa dikelompokkan menjadi dua yaitu program aplikasi serba guna dan program aplikasi spesifik.

a. Program aplikasi serbaguna

Program aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai untuk melaksanakan hal-hal yang bersifat umum (misalnya untuk membuat dokumen atau untuk mengirim surat secara elektronis) serta mengotomasikan tugas-tugas individual yang bersifat berulang (minsalnya melakukan perhitungan-perhitungan yang bersifat rutin). Termasuk untuk kategori ini antara lain adalah DBMS sederhana, Web Browser, surat elektronis, pengolah kata (word processor), lembar kerja (spreadsheet) dan program presentasi. Program aplikasi serbaguna seringkali disebut perangkat lunak pemakai akhir (end-user software).

b. Program aplikasi spesifik

Program yang ditujukan untuk menangani hal-hal yang sangat spesifik.Minsalnya, program pada sistem POS (point-of-scale) dan ATM. Termasuk dalam kategoriini adalah program yang disebut sebagai paket aplikasi atau perangkat lunak paket.Contohnya Deac Easy Accounting (DEA) yang dipakai untuk menangani masalah akuntasi.

Ada beberapa jenis perangkat lunak yang harus menggunakan biaya untuk mendapatkannya. Sebagaimana dinyatakan oleh Kadir (2015, 209) pelangkat lunak menggunakan biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Perangkat lunak komersial

Perangkat lunak komersial adalah perangkat lunak yang harus dibeli kalau pemakai bermaksud menggunakannya.Perangkat lunak seperti Microsoft Office merupakan contoh perangkat lunak komersial.Beberapa vendor menyediakan versi “tril”.Perangkat lunak seperti ini diedarkan secara gratis dan memungkinkan pemakai dapat melaukan percobaan terlebih dahulu.Namun, pemakaiannya hanya dalam jangka waktu tertentu, misalnya 30 hari, dan setelah itu perangkat lunak tersebut tak dapat digunakan lagi.Versi trial biasanya juga tidak selengkap versi komersialnya.


(46)

2. Shareware

Shareware adalah perangkat lunak yang bisa digunakan oleh pemakai dengan tujuan untuk evaluasi selama masa tertentu tanpa membayar sama sekali dan jika sesudah masa tersebut berlalu pemakai bermaksud tetap menggunakannya maka ia perlu membayar ke pembuat perangkat lunak tersebut. Berbeda dengan versi trial, shareware tidak memiliki masa kadaluwarsa.Artinya, pemakai tetap dapat menggunakan perangkat lunak tersebut walaupun batas uji coba telah berakhir.

Umumnya pembuat shareware menyediakan layanan untuk konsultasi manual tercetak, pemutakhiran ke versi yang lebih baru secara gratis, dan terkadang memberikan bonus berupa perangkat lunak yang lain.

3. Freeware

Freeware adalah perangkat lunak yang dapat dipakai oleh siapa pun tanpa perlu membayar sama sekali.Pada saat ini juga muncul kecendrungan yang tidak terbatas hanya pada penggunaan perangkat lunak dalam bentuk binernya yang gratis, tetapi pemakai juga disodori bentuk kode sumbernya tanpa perlu membayar apa pun. Istilah open source unutk menyatakan keadaaan seperti ini cukup populer pada dewasa ini.

4. Open source

Sebelum istilah open source populer digunakan, perangkat lunak yang tersedia dalam bentuk biner maupun kode sumber biasa disebut free software. Menurut Stallman (1999), sebuah program dikatakan free software bagi pemakai jika:

1) Pemakai memiliki kebebasan untuk menjalankan program tersebut untuk tujuan apa saja.

2) Pemakai memiliki kebebasan untuk mengubah program sesuai dengan kebutuhannya. (Untuk mewujudkan kebebasan ini secara efektig dalam praktek, pemakai harus memiliki akses terhadap kode sumber, karena membuat perubahan dalam tanpa memiliki kode sumber sangatlah sulit.

3) Pemakai memiliki kebebasan untuk mendistribusikan kembali salinannya baik secara gratis atau dengan biaya.

4) Pemakai memiliki kebebasan untuk mendistribusikan versi hasil modifikasi dari program sehingga komunitas dapat memperoleh manfaat dari pengembangan pemakai.

Dari uraian di atas dapat di ketahui bahwa pengertian “free” pada free software cenderung kearah kebebasan (freedom) dan bukannya free dalam arti gratis. Stallman bersama rekan-rekannya mendirikan Free Software Foundation


(47)

sourcesebenarnya menyatakan keadaan yang sama terhadap perangkat lunak, tetapi memiliki perbedaan pandangan. Dapat dinyatakan bahwa open source menekankan pada kebebasan dari pengontrolan oleh pihak lain.

Istilah open source dicanangkan oleh Eric Raymond pada tahun 1998 dan

dimaksudkan untuk menghilangkan makna “free” dalam bahasa inggris yang

sangat membingungkan karena memiliki arti yang bermacam-macam.

Open source timbul dari ide bahwa seandainya setiap orang dapat berpartisipasi dalam megembangkan suatu perangkat lunak tentu perangkat lunak tersebut akan segera berevolusi menuju tingkat kesempurnaan. Dengan cara seperti ini, perangkat lunak dapat dikembangkan tanpa membutuhkan wadah berupa perusahaan. Sebagaimana dinyatakan oleh Momjian (2000, 14), open source memberikan keuntungan:

1) Tak perlu struktur perusahaan, sehingga tak ada biaya maupun batasan ekonomis.

2) Pengembangan program tak di batasi oleh staf pemrograman yang digaji, tetapi memanfaatkan kemampuan dan pengalaman kelompok pemrograman yang berada di internet.

3) Umpan balik pemakai difasilitasi sehingga memungkinkan pengujian berupa program oleh banyak pemakai dalam waktu yang singkat. 4) Pengembangan program dapat didistribusikan oleh pemakai dengan

cepat.

Definisi resmi open source tercantum pada situs

http://www.opensource.org/osd.html. Secara prinsip, open source

memperkenankan siapa saja untuk mendistribusikan perangkat lunak yang tergolong sebagai open source secara gratis atau dengan bayaran dan tak ada royalti atau kompensasi yang diberikan.Prinsip penting lainnya adalah bahwa sekiranya terdapat orang yang mengubah kode sumber, referensi terhadap pencipta asalnya tetap perlu dituliskan, sebagai bentukpenghargaan.

Berdasarkan pengelompokkan jenis-jenis perangkat lunak dapat dinyatakan bahwa Program aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai untuk


(48)

melaksanakan hal-hal yang bersifat umum dan bertujuan untuk menangani hal-hal yang sangat spesifik.Ada juga perangkat lunak yang digunakan sebagai pengontrol, kedudukannya sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras.Perangkat lunak berdasarkan biaya yaitu perangkat lunak komersial, shareware, freeware dan open source.

2.1.3 Standar Evaluasi Perangkat Lunak

Evaluasi perangkat lunak sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau badan seperti perpustakaan, karena evaluasi merupakan kegiatan untuk intropeksi diri dalam suatu lembaga untuk mencapai suatu titik kepuasan dalam mencapai tujuan.

Ada beberapa standar yang biasa digunakan dalam mengevaluasi perangkat lunak yaitu:

2.1.3.1Teori McCall

Teori McCall yang memiliki 11 karakteristik dalam menilai kualitas suatu perangkat lunak. Adapun karakteristik dari Teori McCall yang dikutip oleh Pressman (2012, 487) sebagai berikut:

1. Kebenaran yaitu kemampuan perangkat lunak mampu memenuhi spesifiasi dan misi kebutuhan pengguna.

2. Reliabilitas yaitu kemampuan sebuah perangkat lunak dapat melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan. 3. Efisiensi yaitu sumber data komutasi yang diperlukan oleh perangkat

lunak untuk melakukan fungsinya.

4. Integrasi yatu tingkat kemampuan kontrol akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yag berhak.

5. Usabilitas yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input dan menginterpretasikan output suatu perangkat lunak.

6. Maintababilitas yaitu kemampuan perangkat lunak untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah perangkat lunak.


(49)

7. Fleksibilitas yaitu kemampuan perangkat lunak untuk memodifikasi perangkat lunak operasional.

8. Testabilitas yaitu kemampuan yang diperlukan untuk menguji perangkat lunak dan untuk memastikan apakah perangkat lunak telah melakukan fungsi-fungsi yang dimaksudkan.

9. Portabilitas yaitu kemampuan yang dimiliki perangkat lunak migrasi perangkat lunak dari suatu perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak ke perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak yang lain.

10.Reubilitas yaitu kemampuan suatu perangkat lunak untuk dipergunakan ulang pada aplikasi lain.

11.Interoperabilitas yaitu kemampuan perangkat unak untuk dihubungkan dengan perangkat lunak lain.

Indrajit (2012, 1-2) menyatakan bahwa, pada dasarnya, McCall menitik beratkan faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan:

1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations)

Sifat-sifat operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah software. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software adalah:

1. Correctness – sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users;

2. Reliability – sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan;

3. Efficiency – banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya; 4. Integrity – sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang

tidak berhak dapat dikendalikan; dan

5. Usability – usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari

software.

2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision) Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.


(50)

Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah:

1. Maintainability – usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software;

2. Flexibility usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang operasional

3. Testability – usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software

untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak.

3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru

(Product Transition)

Setelah integritas software secara teknis telah diukur dengan menggunakan faktor product operational dan secara implementasi

telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana software tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan tingkat

adaptibilitas software terhadap lingkungan baru:

1. Portability – usaha yang diperlukan untuk mentransfer software

dari suatu hardware dan/atau sistem software tertentu agar dapat berfungsi pada hardware dan/atau sistem software lainnya

2. Reusability – sejauh mana suatu software (atau bagian software) dapat dipergunakan ulang pada aplikasi lainnya

3. Interoperability – usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu software dengan lainnya

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teori McCall memiliki 11 karakteristik dalam menilai kualitas suatu perangkat lunak yaitu: kebenaran, reabilitas, efisiensi, intgritas, usabilitas, maintanabilitas, fleksibilitas, testabilitas, portabilitas, reubilitas dan interoperbilitas.

2.1.3.2 Teori Boehm

Teori Boehm menambahkan beberapa karakteristik pada teori McCall dengan penekanan pada pemeliharaan produk perangkat lunak. Pertimbangan tentang apa yang terlibat dalam evaluasi produk perangkat lunak sehubungan dengan kegunaan program juga termasuk dalam model ini. Teori Boehm serupa dengan teori McCall dalam merepresentasikan struktur hirarkis karakteristik, yang


(51)

masing-masing memberikan kontribusi terhadap kualitas keseluruhan. Gagasan dari model Boehm mencakup kebutuhan pengguna, seperti pada teori McCall, namun teori Boehm hanya memuat diagram tanpa adanya saran tentang pengukuran karakteristik kualitas .

Berikut ini karakteristik dari teori kualitas Boehm yang dikutip dari Al-Qutaish (2010, 168):

1. Portabilitas: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat.

2. Reabilitas: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan fungsinya dimaksudkan memuaskan.

3. Efisiensi: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.

4. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa. 5. Testability:perangkat lunak memfasilitasi pembentukan kriteria

verifikasi dan dukungan evaluasi kinerjanya. 6. Understandability: tujuan perangkat lunak jelas.

7. Fleksibilitas: perangkat lunak memfasilitasi penggabungan perubahan, setelah sifat perubahan yang diinginkan telah ditentukan.

Sedangkan menurut Dubey (2012, 112) menyatakan bahwa:

Model kualitas Boehm menyajikan karakteristik perangkat lunak pada skala yang lebih besar sebagai dibandingkan dengan model Mc Call. Dalam model ini menjelaskan cara mudah, handal dan efisien produk perangkat lunak dapat digunakan, pemeliharaan menjelaskan bagaimana mudah dimodifikasi dan tes ulang produk perangkat lunak, dan menggambarkan bagaimana produk perangkat lunak dapat digunakan bahkan ketika lingkungan telah berubah. Karakteristik dari model kualitas Boehm ada tiga yaitu:

1. Portability: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat

2. Reliability: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan fungsinyadimaksudkan memuaskan

3. Efficiency: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.

4. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa 5.Maintainability: Kemampuan perangkat lunak untuk membuat

perubahan.

6.Testability: perangkat lunak memfasilitasi pembentukan kriteria verifikasi dan dukungan evaluasi kinerjanya


(52)

7.Understandability: tujuan perangkat lunak jelas

8.Modifiability: perangkat lunak mampu di modifikasi secara tertentu Uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik dari model kualitas Boehm ada 8 karakteristik yaitu: portability, reliability, efficiency, usability, maintainability, testability, understanability, dan modifiability.

2.1.3.3 Teori FURPS/FURPS

Teori FURPS merupakan suatu standar evaluasi perangkat lunak dalam suatu lembaga seperti perpustakaan . Parwita (2012, 91) menyatakan bahwa:“teori FURPS diusulkan oleh Robert Grady dan Hewlett-Packard Co”. Teori ini menguraikan karakteristik dalam dua kategori yang berbeda dari persyaratan (requirement) , yaitu:

1. Fuctional Requirement (F): Ditetapkan oleh input dan output yang diharapkan.

2. Non-Fungsional Requirements (URPS): Kegunaan (usability), kehandalan (reliability), kinerja (performance), daya dukung (supportability).

Terdapat lima persyaratan yang tercakup dalam dua kategori karakteristik tersebut. Function meliputi himpunan fitur yang diharapkan serta kemampuan dan keamanan. Usability meliputi faktor manusianya, seperti estetika, konsistensi dalam user interface, bantuan yang sifatnya online dan “context-sensitive”, wizards dan agen, dokumentasi untuk pengguna, dan materi pelatihan. Reability mencakup frekuensi dan tingkat keparahan kegagalan (failure), pemulihan (recovery), akurasi, prediksi dan waktu rata-rata antar terjadinya kegagalan (Mean Time Between Failure).

Peformance menekankan pada kondisi persyaratan fungsional seperti kecepatan, efisiensi, ketersediaan, akurasi, throughput, waktu respon, waktu pemulihan, dan pemanfaatan sumber daya. Supportability meliputi kemampuan untuk dapat diuji, dapat dikembangkan, kemampuan adaptasi, pemeliharaan, kompatibilitas, dapat dikonfigurasi, servis, kemampuan instalasi, localizability (internationalization?). Model FURPS kemudian diperluas oleh Rational Software - sekarang IBM Rational Software - menjadi FURPS +. Perluasan (+) yang dilakukan meliputi persyaratan untuk batasan desain, persyaratan implementasi, persyaratan antarmuka Salah satu kelemahan dari model FURPS adalah model ini tidak


(53)

Sedangkan menurut Panovski (2008, 19-20) menyatakan bahwa ”Model FURPS telah diusulkan oleh Robert Grady dan Hewlett-Packard Co [Grady]. Model ini menggunakan lima karakteristik:Functionality Usability, Reliability, Performance, dan Supportability.

Model karakteristik menjadi dua kategori persyaratan:

1. Persyaratan -Functional: Ditetapkan oleh input dan output yang diharapkan.

2. persyaratan -Non-functional: Usability, Reliability, Performance, danSupportability

Model FURPS harus diterapkan dalam dua langkah: pertama,prioritas harus ditetapkan, di mana atribut kualitas diukur harus didefinisikan. [Grady] mencatat bahwa menetapkan prioritas penting mengingat implisit trade-off antara karakteristik (meningkatkan satu karakteristik kualitas dapat memburuk kualitas lain ciri). Salah satu kelemahan dari model ini adalah bahwa hal itu gagal untuk mempertimbangkan perangkat lunak portabilitas produk.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada lima karakterisik yang ada pada teori FURPS yaitu Functionality Usability, Reliability, Performance, dan Supportability.

2.1.3.4 Teori Dromey

Teori Dromey berusaha untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara atribut (karakteristik) dan sub-attribut (sub-karakteristik) dari kualitas. Lapisan-lapisan model ini didefinisikan sebagai atribut level atas dan atribut bawahan. Ide utama dalam pembuatan teori baru ini adalah untuk mendapatkan teori yang dapat bekerja dalam lingkup yang luas dalam sistem yang berbeda. Dromey mengakui bahwa evaluasi untuk setiap produk adalah berbeda sehingga diperlukan ide yang lebih dinamis untuk memodelkan proses evaluasi tersebut. Kekurangan dari teori ini adalah tidak diberikan kriteria yang jelas untuk melakukan pengukuran kualitas perangkat lunak .


(54)

Ada tiga unsur pada model generic Dromey yang dikutip oleh Parwita (2012, 91):

1) Sifat produk yang mempengaruhi kualitas 2) Atribut kualitas level atas

3) Sarana yang menghubungkan sifat produk dengan atribut kualitas.

Quality model Dromey lebih lanjut dapat disusun dalam 5 langkah proses : 1) Memilih satu set atribut kualitas level atas yang diperlukan untuk

evaluasi.

2) Daftar komponen/modul dalam sistem.

3) Mengidentifikasi sifat pembawa kualitas untuk komponen/modul (kualitas komponen yang memiliki pengaruh paling

besar pada sifat produk dari daftar di atas).

4) Tentukan berapa masing-masing sifat mempengaruhi atribut kualitas. 5) Mengevaluasi model dan mengidentifikasi kelemahan.

Berikut ini karakteristik dari teori kualitas dromey yang dikutip dari Al-Qutaish (2010, 170) sebagai berikut:

2. Portabilitas: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat.

3. Reabilitas: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan fungsinyadimaksudkan memuaskan.

4. Efisiensi: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.

5. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa 6. Functionality: kemampuan perangkat lunak yang menyediakan

kepuasan kebutuhan pengguna

7. Maintainability: kemampuan perangkat lunak untuk memperbaiki kesalahan

8. Reusability: kemampuan suatu perangkat untuk di pergunakan ulang pada aplikasi lain

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada tujuh karakteristik pada teori Dromey yaitu: portabilitas ,reabilitas ,efisiensy ,usability ,functionality ,maintainability, dan reusability.


(55)

2.1.3.5 Teori Kazman

Pengelompokan pada teori Kazman ini membagi karakteristik kualitatif ke dalam dua kelompok yang dapat diamati selama waktu bekerja dan selama adanya siklus keberadaan perangkat lunak. Adapun karakteristik teori Kazman yang dikutip oleh Parwita (2012, 92) terdiri atas dua kelompok sebagai berikut:

“1. Efisiensi, keamanan, ketersediaan dan fungsi.

2. Modifiability, portabilitas, usability, inheritability dan testability”. Model Kazman ini , pada kenyataannya, tidak disajikan dengan model kualitatif spesifik, tetapi telah memberikan cara evaluasi analisis arsitektur untuk menyelidiki kualitas arsitektur perangkat lunak, dengan cara ini sistem harus menetapkan model kualitatif mengenai kebutuhan mereka. Pembangunan model kualitatif yang telah dibuat dari basis disebut "utilitas”. Tingkat terakhir pohon ini didefinisikan oleh serangkaian skenario untuk menguji karakteristik kualitatif.

Menurut Suman (2014, 563) menyatakan bahwa:

model Kazman disajikan dua pemikiran yang berbeda mengenai karakteristik kualitas selama siklus keberadaan software. Karakteristik kualitatif dapat dilihat ssebagai berikut:

1. Efficiency, Security, Availability and Functionality

2. modifiability, portabilitas, usabilitas, inheritability dan testability

Uraian di atas menyatakan bahwa karakteristik model Kazman ada Sembilan yaitu:, Efficiency, Security, Availability and Functionality modifiability, portabilitas, usabilitas, inheritability dan testability.

2.1.3.6 ISO 9126

Pertimbangan pertama berasal dari tahun 1978, dan pada tahun 1985 perkembangan ISO / IEC 9126 dimulai. ISO 9126 adalah bagian dari ISO 9000 standar, yang merupakan standar paling penting untuk jaminan kualitas. Dalam


(56)

model ini, totalitas atribut kualitas produk perangkat lunak diklasifikasikan dalam struktur pohon hirarkis karakteristik dan sub karakteristik. Level tertinggi dari struktur ini terdiri dari karakteristik kualitas dan tingkat terendah terdiri dari criteria kualitas perangkat lunak. Model ini menentukan enam karakteristik termasuk Functionality, Reliability, Usability, Efisiensi, Maintainability dan Portabilitas, yang dibagi lagi menjadi 21 sub karakteristik. Sub karakteristik diwujudkan eksternal ketika perangkat lunak digunakan sebagai bagian dari sistem komputer, dan merupakan hasil dari atribut perangkat lunak internal. Karakteristik didefinisikan berlaku untuk setiap jenis perangkat lunak, termasuk program computer dan memberikan terminologi yang konsisten untuk kualitas produk perangkat lunak. Model ini juga menyediakan kerangka kerja untuk membuat timbal balik antara kemampuan produk perangkat lunak.

Hal tersebut sesuai dengan yang dikutip oleh Losavio (2003, 137) standar ISO 9126 pada dasarnya mengidentifikasi enam karakteristik kualitas perangkat lunak utama yaitu:

1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna. Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :

a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna,

b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan,

c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data,

d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu,


(57)

2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 subkarakteristik, yaitu :

a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak, b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak, c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun

kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak.

3. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu :

a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya, b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan.

4. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu :

a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan,

b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu,

c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak,

d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain.

5. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability

memiliki 4 subkarakteristik, yaitu :

a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda,

b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda,

c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya,

d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.

6. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan

perangkat lunak.

Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu :

a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami,


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Perangkat Lunak Openbiblio di Perpustakaan UIN Sultan Syarif Khasim Riau menggunakan ISO 9126”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dari hasil penulisan, penyajian, maupun penguraian dari isinya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan penulis pada masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

2. Bapak Ishak, SS, M.Hum, selaku PLT Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.

3. Ibu Himma Dewiyana, S.T, M.Hum, selaku Pembimbing I, dimana beliau telah banyak memberikan bimbingan. Rasa penghormatan dan terima kasih yang sangat luar biasa atas waktu, dukungan, petunjuk dan nasehatnya kepada penulis.


(2)

6. Kepala perpustakaan UIN Suska Riau yang telah mengizinkan penulis mengadakan penelitian di perpustakaan

7. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepadayang tersayang Ayahanda Jasriwendan Ibunda Yenti Elfina selaku orangtua penulis yang telah memberikan banyak bantuan moril dan materil kepada penulis yang tak ternilai harganya.

8. Semua keluarga Tek Net dan Tek Nining, Abangku Ferdi Marta, Adikku Kissi Muharami, yang memberikan dukungan pada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Sahabatku Nurrahma, Nurwahyu, Willa, kak Niki, Atin, Anes, Ike, Ucy, Nurfatimah, Beby dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Terimakasih telah memberi dorongan, motivasi, do’a dan bantuan dalam setiap keadaan penulis.

Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan ini.

Medan, Februari 2017 Penulis,

FirdaYenti 120709013


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Evaluasi Perangkat Lunak ... 7

2.1.1 Pengertian Evaluasi Perangkat Lunak ... 7

2.1.2 Perangkat Lunak ... 8

2.1.2.1Pengertian Perangkat Lunak ... 8

2.1.2.2Pengelompokan Perangkat Lunak ... 9

2.1.3 Standar Evaluasi Perangkat Lunak ... 13

2.1.3.1Teori McCall... 13

2.1.3.2Teori Boehm ... 15

2.1.3.3Teori FURPS ... 17

2.1.3.4Teori Dromey ... 18

2.1.3.5Teori Kazman ... 19

2.1.3.6 ISO 9126 ... 20

2.2 Perangkat Lunak Perpustakaan ... 23

2.3 Sistem Automasi Perpustakaan ... 29

2.3.1 Pengertian Automasi Perpustakaan ...29

2.3.2 Alasan Melakukan Automasi Perpustakaan ... 3

2.3.3 Fungsi Automasi Perpustakaan ... 33

2.3.4 Unsur-unsur Automasi Perpustakaan ... 34

2.3.5 Cakupan Automasi Perpustakaan ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44

3.1 Metode Penelitian... 44

3.2 Lokasi Penelitian ... 44

3.3 Unit Analisis... 44


(4)

4.3 Analisis Data... 52

4.3.1 FungsiProdukPerangkatLunak (functionality) ... 52

4.3.2 Perawatan ( Reliability) ... 60

4.3.3 Efisiensi(Efficiency ... 61

4.3.4 Perubahan Perangkat Lunak(Maintainability) ... 62

4.3.5 MigrasiPerangkatLunakPortability) ... 66

4.3.6 KemudahanPengguna (Usability) ... 70

4.4 RangkumanHasilPenelitian ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel1. InformasiUmumPerangkatLunakPerpustakaan ... 15

Tabel 2. Fitur Khusus Perangkat Lunak Otomasi Perpustakaan ... 15

Tabel 3. Daftar Check List ... 46

Tabel 4.Hasil Pengunpulan Data Check Lis ... 50

Tabel 5.Indikator evaluasi fungsi perangkatlunak ... 51

Tabel 6.Fitur Pengolahan Data dan Output Openbiblio ... 55

Tabel 7.Indikator evaluasi perawatan ... 59

Tabel 8.Indikator evaluasi efisiensi ... 61

Tabel 9. Data pengujianload time Openbiblio... 62

Tabel 10.Indikator evaluasi perubahan perangkat lunak ... 64

Tabel 11.Indikator eavluasi migrasi Perangkat Lunak ... 66

Tabel 12.Hasil Pengujian pada browser oleh Openbiblio ... 67


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Halaman Utama perangkat lunakopenbiblio ... 54

Gambar 2.Fiturdan sub fitur perangkat lunak openbiblio ... 55

Gambar 3. Barcode padaOpenbiblio ... 56

Gambar 4.Tampilan entri data MARC pada Openbiblio ... 57

Gambar 5. Basis data MYSQL pada Openbiblio ... 58

Gambar 6.Pengelolaan user pada Openbiblio ... 63

Gambar 7. Export Data pada layanan fitur Openbiblio ... 70

Gambar 8.Impor Data pada layanan fitur Openbiblio ... 70

Gambar 9.Foto bersama dengan pegawai bagian IT ... 83

Gambar 10.Foto bersama dengan pustakawan bagian Pengolahan ... 83