commit to user
xxvi
3. Ultrasonografi
a. Pengertian
Ultrasonografi USG merupakan salah satu imaging diagnostic pencitraan diagnostik untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, di mana
pemeriksa dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya Boer, 2005. Ultrasonografi
menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi 1-10 MHz, yang dihasilkan oleh kristal piezo-elektrik pada transduser Patel, 2007.
b. Cara Kerja USG
Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah
menjadi energi akustik oleh transduser, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang dipelajari. Sebagian akan dipantulkan
dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam eko pantulan gelombang ultrasonik
sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan eko yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan
membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
osiloskop. Dengan demikian, bila transduser digerakkan seolah-olah
commit to user
xxvii pemeriksa melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan,
dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada monitor. Masing-masing jaringan tubuh mempunyai hambatan akustik
tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam- macam eko, jaringan tersebut dikatakan ekogenik. Sedang pada jaringan
yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut anekoik atau bebas eko. Dengan demikian kista dan suatu massa solid
akan dapat dibedakan Boer, 2005. Tulang dan udara merupakan konduktor suara yang buruk sehingga
tidak dapat divisualisasi dengan baik, sedangkan cairan memiliki kemampuan menghantarkan suara dengan sangat baik Patel, 2007.
c. Pemakaian Klinis
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh. USG digunakan antara lain untuk
menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis, membedakan kista dengan massa yang solid, mempelajari
pergerakan organ jantung, aorta, dan vena cava maupun pergerakan janin dan jantungnya, pengukuran dan penentuan volume, pengukuran
aneurisma arteri, fetal cephalometry, menentukan kedalaman dan letak suatu massa untuk biopsi, menentukan volume massa ataupun organ
tubuh tertentu misalnya kandung kemih, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain, memonitor arah dan gerakan jarum
commit to user
xxviii menuju sasaran dalam biopsi jarum terpimpin, serta menentukan
perencanaan dalam suatu radioterapi berdasarkan besar tumor dan posisinya Boer, 2005.
d. Kelebihan USG