Netralisasi Pemucatan Bleaching Deodorisasi

2.8.2. Tahap-Tahap Pemurnian

a. Netralisasi

Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun soap stock.Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi.

b. Pemucatan Bleaching

Pemucatan ialah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah serap fuller earth , lempung aktif activated elay, arang aktif ataupun bahan lainnya. Pemucatan minyak menggunakan adsorben umumnya dilakukan dalam ketel yang dilengkapi dengan pipa uap. Minyak yang akan dipucatkan dipanaskan pada suhu sekitar 105ºC selama 1 jam. Penambahan adsorben dilakukan pada saat minyak mencapai suhu 70-80ºC dan jumlah adsorben ± sebanyak 1,0-1,5 dari berat minyak. Jumlah adsorben yang dibutuhkan untuk menghilangkan warna minyak tergantung dari macam dan tipe warna dalam minyak dan sampai berapa jauh warna tersebut akan dihilangkan. Selanjutnya, minyak dapat dipisahkan dari adsorben dengan cara pengepresan dengan filterpress. Minyak yang hilang karena proses tersebut ± 0,2 – 0,5 dari berat minyak yang dihasilkan setelah proses pemucatan. Ketaren S,1986. Universitas Sumatera Utara

c. Deodorisasi

Deodorisasi adalah suatu tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangakan bau dan rasa flavor yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Pada tahap ini minyak dari bleaching DBPO Degumming Bleaching Palm Oil akan dimurnikan dari kadar asam lemak bebas FFA, bau Odor, warna Colour. Proses deodorisasi dilakukan dalam tabung baja yang tertutup dan vertikal. Proses deodorisasi dilakukan dengan cara memompakan minyak tersebut dipanaskan pada suhu 200-250ºC pada tekanan 1 atm dan selanjutnya pada tekanan rendah ± 100 mm Hg sambil dialiri uap panas selama 4-6 jam untuk mengangkut senyawa yang menguap. Jika masih ada uap air yang tertinggal dalam minyak setelah pengaliran uap selesai, maka minyak tersebut perlu divakumkan pada tekanan yang turun lebih rendah. Pada suhu yang tinggi, komponen yang menimbulkan bau pada minyak akan lebih mudah menguap, sehingga komponen tersebut diangkut sari minyak bersama-sama dengan uap panas,. Setelah proses deodorisasi sempurna, maka minyak harus cepat didinginkan menjadi ±84ºC dan selanjutnya ketel dibuka dan dikeluarkan dari ketel Ketaren S, 1986. Universitas Sumatera Utara

2.9. Standar Mutu