Prinsip penyulingan dengan cara pengolahan minyak atsiri dengan uap air adalah dengan menggunakan tekanan uap rendah. Pada cara ini bahan yang disuling tidak
berhubungan langsung dengan air tetapi bahan diletakkan diatas piringan. Piringan dibuat dari plat atau seng yang diberi lubang seperti ayakan dan
terletak beberapa sentimeter diatas air ketel. Setelah air mendidih , uap air akan keluar melalui lubang
– lubang piringan dan terus mengalir melalui sela – sela bahan. Bersamaan dengan uap air ini akan ikut terbawa minyak pala yang
terkandung dalam bahan , baik minyak uang berasal dari fuli maupun yang berasal dari biji pala. Melalui penyulingan fuli diperoleh minyak atsiri yang jernih. Kadar
minyak atsiri fuli berkisar antara 7 – 18 dengan rata–rata 11 . Dari daging
biji pala dapat juga diperoleh lemak dan minyak atsiri. Rata –rata kandungan
lemak biji pala 30 – 40 Harris, 1987.
2.2. Landasan Teori Analisis SWOT
Menurut David 2006 dan Hubeis 2011 dalam Tesis Junardi 2012 yang berjudul “Strategi Pengembangan Agroindustri Serat Sabut Kelapa Berkaret” ada
beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan, yaitu manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, produksi dan operasi,
keuangan. Sedangkan beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan, yaitu, ekonomi, kebijakan pemerintah dan politik,
teknologi, pesaing, ancaman pendatang baru. Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan dimana alat analisis yang
cocok untuk merumuskan strategi tersebut adalah analisis SWOT. Analisis SWOT
Universitas Sumatera Utara
adalah identifikasi berbagai faktor secara sitematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan
Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Proses
pengembalian keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis
Strategic Planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini
Rangkuti, 2009. Proses penyusunan rencana strategis memulai tiga tahap yaitu:
1. Tahap pengumpulan data,
2. Tahap analisis, dan
3. Tahap pengambilan keputusan.
Tahap pengumpulan data ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis.
Data dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal yang diperoleh dari dalam dan luar perusahaan, model yang dapat digunakan dalam tahap ini
yaitu: 1.
Matriks faktor strategi eksternal, 2.
Matriks faktor strategi internal, dan 3.
Matriks posisi Sebelum melakukan analisis, maka diperlukan tahap pengumpulan data yang
tediri atas tiga model yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Matriks Faktor Strategi Internal
Sebelum membuat matriks faktor strategi internal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara-cara penentuan dalam membuat tabel Internal Factors Analysis
Summary IFAS. a. Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan.
b. Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi internal, mulai dari nilai 4 sangat baik,
nilai 3 baik, nilai 2 cukup baik dan nilai 1 tidak baik terhadap kekuatan dan nilai “rating” terhadap kelemahan bernilai negatifnya.
c. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0 sampai 100 pada kolom bobot kolom 3. Bobot ditentukan secara subjektif, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. d. Kalikan rating pada kolom 2 dengan bobot pada kolom 3, untuk memperoleh
scoring dalam kolom 4. e. Jumlahkan scoring pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya.
Hasil identifikasi faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel Matriks Faktor Strategi
Internal IFAS untuk dijumlahkan dan kemudian diperbandingkan antara total skor kekuatan dan kelemahan.
Universitas Sumatera Utara
2. Matriks Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara-cara penentuan dalam membuat tabel External Factors Analysis
Summary EFAS. a. Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor eksternalnya peluang dan ancaman.
b. Beri rating dalam masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi eksternal, mulai dari nilai 4 sangat baik,
nilai 3 baik, nilai 2 cukup baik dan nilai 1 tidak baik terhadap peluang dan nilai “rating” terhadap ancaman bernilai negatif.
c. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0 sampai 100 pada kolom bobot kolom 3. Bobot ditentukan secara subjektif, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. d. Kalikan rating pada kolom 2 dengan pada kolom 3, untuk memperoleh skoring
dalam kolom 4. e. Jumlahkan skoring pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya.
Menurut Rangkuti 1997, untuk menentukan bobot masing-masing faktor tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi 50 pada kolom 3 dengan rumus sebagi
berikut :
Universitas Sumatera Utara
3. Matrik Posisi
Hasil analisis pada tabel matrik faktor strategi internal dan faktor eksternal dipetakan pada matrik posisi dengan cara sebagai berikut:
a. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman.
b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut: 1.
Jika peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y 0 dan sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y
0. 2.
Jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x 0 dan sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilainya x
0.
Universitas Sumatera Utara
Kuadran III Kuadran I
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
turn-around
agresif
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Defensive deversifikasi
Kuadran IV Kuadran II
Gambar 3. Matriks Posisi Analisis SWOT Kuadran I
a. Merupakan posisi yang menguntungkan untuk dikembangkan.
b. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat
memanfaatkan peluang secara maksimal. c.
Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II
a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai
keunggulan sumber daya. b.
Perusahaan-perusahaan dalam posisi seperti ini menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
KEKUATAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN INTERNAL
Universitas Sumatera Utara
c. Dilakukan dengan penggunaan diversifikasi produk atau pasar.
Kuadran III
a. Posisi dapat dikembangkan.
b. Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber dayanya lemah,
karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan pada posisi seperti inilah meminimalkan kendala-
kendala internal perusahaan.
Kuadran IV
a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan dan tidak dapat
dikembangkan. b.
Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan.
c. Strategi yang diambil adalah penciutan dan likuidasi.
Matriks SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis yaitu:
1. Strategi SO yaitu strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya. 2. Strategi ST yaitu strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO yaitu strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
4. Strategi WT yaitu strategi ini didasarkan pada kegiatan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Tabel 2. Matriks Analisis SWOT
Kekuatan strengths Kelemahan Weakness
Peluang opportunities
Strategi S-O Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang Strategi W-O
Ciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang Ancaman
Threats Strategi S-T
Ciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi W-T Ciptakan
strategi yang
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti 2009 Keterangan :
Strengths S : tentukan 3-5 faktor kekuatan internal
Weakness W : tentukan 3-5 faktor kelemahan internal
Opportunities O : tentukan 3-5 faktor peluang eksternal
Threats T : tentukan 3-5 faktor ancaman eksternal
2.3. Kerangka Pemikiran