Definisi Insidensi dan Epidemiologi Genetik Molekular dan Patobiologi

2.1.2. Histologi

Prostat merupakan suatu kumpulan 30-50 kelenjar tubuloalveolar yang bercabang. Duktusnya bermuara ke dalam uretra pars prostatika, yang menembus prostat. Prostat mempunyai tiga zona yang berbeda zona perifer, zona sentral dan zona transisional. Kelenjar tubuloalveolar prostat dibentuk oleh epitel bertingkat silindris atau kuboid. Stroma fibromuskular mengelilingi kelenjar-kelenjar. Prostat dikelilingi suatu simpai fibroelastis dengan otot polos. Septa dari simpai ini menembus kelenjar dan membaginya dalam lobus-lobus yang tidak berbatas tegas pada orang dewasa Junqueira dan Carneiro, 2007. Menurut Wein et al. 2012, prostate zone terbagi atas empat, yaitu: 1 Anterior fibromuscular, terdiri atas 30 massa prostat, tidak ada elemen glandular, otot polos; 2 Peripheral 60-70 kanker prostat, merupakan zona terbesar dan terdiri atas 75 dari glandular prostat tempat dari kanker prostat; 3 Central 5-10 terdiri atas 25 elemen glandular prostat, mengelilingi ejaculatory spinchter; 4 Transitional 10-20 kanker prostat, merupakan zona terkecil, mengelilingi upper urethra complex, merupakan tempat dari BPH Benign Prostatic Hyperplasia dan terdiri dari 5 prostat glandular, menduduki 15-30 PV prostate volume.

2.2. Kanker Prostat

2.2.1. Definisi

Kanker prostat merupakan kanker kedua tersering diderita oleh kebanyakan pria di negara maju dan insidensinya meningkat seiring berjalannya waktu Mazhar dan Waxman, 2002. Kanker prostat adalah prostat yang sering ada pada pria diseluruh dunia; sekitar 400.000 kasus baru kanker prostat didiagnosa tiap tahun, dan kanker prostat menduduki 9.2 dari kasus kanker pada pria Kobayashi et al., 2011. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat dengan sel-sel kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali menurut Rindiastuti 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Insidensi dan Epidemiologi

Sebelum tes PSA bisa dilakukan, sekitar 19.000 kasus baru dari kanker prostat dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat; angka ini mencapai 84.000 pada tahun 1993 dan mencapai puncaknya sekitar 300.000 kasus baru pada tahun 1996. Sejak tahun 1996, laporan setiap tahun dari insidensi kanker prostat di Amerika Serikat menurun menjadi sekitar 190.000. Laju kematian karena kanker prostat telah menurun dengan persentase sekitar 1 setiap tahun sejak 1990. Faktor spesifik karena umur, telah menurun angka mortalitasnya pada pria yang kurang dari 75 tahun. Pria lebih dari 75 tahun masih terhitung 2 per 3 dari semua kematian kanker prostat. Studi epidemiologi menyatakan bahwa faktor nutrisi, seperti: penurunan asupan lemak dan makanan tinggi protein kedelai dapat memproteksi diri terhadap kanker prostat Goldman dan Schafer, 2012. Tabel 2.1. Insidensi dan Kematian karena Kanker Prostat dengan RasEtnis, Amerika Serikat, 2000–2004 Insidensi Mortalitas White African-American Hispanic Latino Asian-American dan Pacific Islander American Indian dan Alaska Native 161.4 255.5 140.8 96.5 68.2 25.6 62.3 21.2 11.3 21.5 Sumber: Wein et al. 2012.

2.2.3. Genetik Molekular dan Patobiologi

Pengaturan kromosom ataupun pengkopian nomor yang bersifat abnormal pada kanker prostat terjadi pada 8p, 10q, 11q, 13q, 16q, 17q, dan 18q. Beberapa dari kromosom ini terjadi pengurangan 8p23.2 yang bersifat spesifik dan atau penambahan 11q13.1, yang diprediksi sebagai pemicu progresi dari kanker prostat. Prostat bukan hanya epitelnya saja yang penting, namun secara keseluruhan, baik dalam hal pertumbuhan normal ataupun neoplastik karena terjadi interaksi yang signifikan antara epitel-mesenkim atau stroma terjadi. Kejadian molekular tidak harus selalu terjadi secara spontan, namun bisa juga Universitas Sumatera Utara karena produk dari pengaruh lingkungan. RNASEL, mengkode sebuah interferon penginduksi ribonuklease dan MSR1, mengkode subunit dari reseptor macrophage scavenger, adalah kandidat turunan dari gen yang rentan untuk menjadi kanker prostat. Menggunakan sebuah bioinfarmatika yang baru, Tomlins dan koleganya mengidentifikasikan 2 faktor transkrip ERG Erythroblast transformation-specific transcription factor dan EtV1 yang diekspresikan secara berlebihan di jaringan kanker prostat. Pengaturan genetik muncul sebagai identifikasi yang paling mendasari dalam kanker prostat. Beberapa dari ekspresi gen yang berlebihan ini atau kombinasi dari gen mungkin penting dalam hal biomarker yang berperan dalam hal tidak hanya mengidentifikasikan kanker dalam equivocal biopsy samples alpha-methylacyl coenzyme A racemase atau AMACR dan EPCA, tetapi juga dalam hal prediksi respon pada. Jumlah kanker prostat berkontribusi dalam hal faktor herediter mungkin tinggi dari pemikiran seseorang Tanagho dan McAninch, 2008. 2.2.4. Faktor Resiko 2.2.4.1. Usia

Dokumen yang terkait

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik

1 9 62

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik

0 0 14

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik

0 0 2

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Serum Prostate Specific Antigen (PSA) pada Pasien Poliklinik Urologi RSUP H. Adam Malik

0 1 3

Hubungan Prostate Specific Antigen dan Digital Rectal Examination dengan Keganasan Prostat yang dilakukan dengan cara Transrectal Biopsy di Poliklinik Urologi RSUP H.Adam Malik Medan

0 0 14

Hubungan Prostate Specific Antigen dan Digital Rectal Examination dengan Keganasan Prostat yang dilakukan dengan cara Transrectal Biopsy di Poliklinik Urologi RSUP H.Adam Malik Medan

0 0 2

Hubungan Prostate Specific Antigen dan Digital Rectal Examination dengan Keganasan Prostat yang dilakukan dengan cara Transrectal Biopsy di Poliklinik Urologi RSUP H.Adam Malik Medan

0 0 3

Hubungan Prostate Specific Antigen dan Digital Rectal Examination dengan Keganasan Prostat yang dilakukan dengan cara Transrectal Biopsy di Poliklinik Urologi RSUP H.Adam Malik Medan

0 0 17

Hubungan Prostate Specific Antigen dan Digital Rectal Examination dengan Keganasan Prostat yang dilakukan dengan cara Transrectal Biopsy di Poliklinik Urologi RSUP H.Adam Malik Medan

0 1 4

Hubungan Prostate Specific Antigen dan Digital Rectal Examination dengan Keganasan Prostat yang dilakukan dengan cara Transrectal Biopsy di Poliklinik Urologi RSUP H.Adam Malik Medan

0 0 12