karena produk dari pengaruh lingkungan. RNASEL, mengkode sebuah interferon penginduksi ribonuklease dan MSR1, mengkode subunit dari reseptor
macrophage scavenger, adalah kandidat turunan dari gen yang rentan untuk menjadi kanker prostat. Menggunakan sebuah bioinfarmatika yang baru, Tomlins
dan koleganya mengidentifikasikan 2 faktor transkrip ERG Erythroblast transformation-specific transcription factor dan EtV1 yang diekspresikan secara
berlebihan di jaringan kanker prostat. Pengaturan genetik muncul sebagai identifikasi yang paling mendasari dalam kanker prostat. Beberapa dari ekspresi
gen yang berlebihan ini atau kombinasi dari gen mungkin penting dalam hal biomarker yang berperan dalam hal tidak hanya mengidentifikasikan kanker
dalam equivocal biopsy samples alpha-methylacyl coenzyme A racemase atau AMACR dan EPCA, tetapi juga dalam hal prediksi respon pada. Jumlah kanker
prostat berkontribusi dalam hal faktor herediter mungkin tinggi dari pemikiran seseorang Tanagho dan McAninch, 2008.
2.2.4. Faktor Resiko 2.2.4.1. Usia
Kanker prostat sangat jarang terjadi pada pria kurang dari 40 tahun, tetapi kemungkinan untuk terkena kanker prostat meningkat secara cepat setelah umur
50 tahun. Sekitar 6 dari 10 kasus dari kanker prostat ditemukan pada pria lebih dari 65 tahun American Cancer Society, 2013.
2.2.4.2. Ras
Kanker prostat terjadi lebih sering pada pria campuran Afrika-Amerika, pria dari Caribbean, pria dari Afrika daripada pria dari ras lain. Pria Afrika-
Amerika juga lebih sering terdiagnosa pada stadium yang lebih lanjut dan 2 kali lipat lebih mungkin meninggal karena kanker prostat daripada pria berkulit putih.
Kanker prostat kurang sering terjadi pada orang Asia-Amerika dan pria Latin daripada pada pria berkulit putih non-Hispanic. Alasan perbedaan dari ras dan
etnis ini masih belum jelas American Cancer Society, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4.3. Kebangsaan
Kanker prostat adalah paling sering di Amerika Utara, Eropa sebelah barat laut, Australia, dan Pulau Caribbean. Kurang sering di Asia, Afrika,
Amerika Pusat, and Amerika Selatan. Alasan untuk ini masih belum jelas. Screening yang lebih intensif pada beberapa negara maju mungkin dapat menjadi
alasan. Alasan lain adalah faktor seperti perbedaan gaya hidup American Cancer Society, 2013.
2.2.4.4. Riwayat Keluarga
Kanker prostat terlihat diturunkan dari beberapa keluarga, yang menyatakan bahwa beberapa kasus mungkin diturunkan atau faktor genetik.
Mempunyai saudara atau ayah yang terkena kanker prostat mempunyai resiko dua kali lipat berkembangnya penyakit ini American Cancer Society, 2013.
2.2.4.5. Gen
Peneliti telah menemukan beberapa gen yang diwariskan, diketahui bahwa kelihatannya meningkatkan resiko kanker prostat. Bebarapa gen yang
diwariskan meningkatkan resiko dari mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, menjadi alasan bahwa kanker payudara dan kanker ovarium lebih sering terjadi pada
beberapa keluarga. Mutasi pada gen ini mungkin juga meningkatkan resiko kanker prostat pada beberapa pria, tetapi mereka menemukan persentase kecil dari
kasus kanker prostat American Cancer Society, 2013.
2.2.4.6. Diet
Pria yang makan banyak daging merah atau produk dengan tinggi susu berlemak, muncul sebagai kemungkinan sedikit lebih tinggi untuk terkena kanker
prostat. Pria ini juga cenderung untuk makan lebih sedikit buah dan sayuran. Dokter masih belum bisa memastikan faktor manakah yang bertanggung jawab
pada peningkatan resiko. Beberapa studi telah menyatakan bahwa pria yang mengkonsumsi banyak kalsium melalui makanan atau suplemen, mungkin
mempunyai kesempatan lebih besar dalam perkembangan kanker prostat.
Universitas Sumatera Utara
Makanan berbahan dasar susu cenderung mempunyai kadar kalsium lebih tinggi mungkin juga meningkatkan resiko. Kebanyakan studi belum menemukan
hubungan dengan peningkatan kadar kalsium pada diet dan perlu diingat bahwa kalsium juga mempunyai kelebihan yang penting American Cancer Society,
2013.
2.2.4.7. Faktor-Faktor Lainnya