5.1.4. Hasil Nilai Diagnostik
Dengan menggunakan aplikasi Catmaker, didapati nilai diagnostik dari PSA dan DRE dengan hasil PA, seperti tercantum pada tabel 5.4.
Tabel 5.4. Hasil Nilai Diagnostik Menggunakan Aplikasi Catmaker
Uji Diagnostik PSA
DRE Nilai
95 Confidence
Intervals Nilai
95 Confidence
Intervals Sensitivity
95 88
−100 31
16 −45
Spesificity 2
-2 −7
83 72
−93 Prevalence
48 37
−58 43
33 −53
+ Predictive Value 47
36 −58
57 36
−78 - Predictive Value
33 -20
−87 61
50 −73
Likelihood Ratio + 0,97
0,89 −1,06
1,78 0,83
−3,79 Likelihood Ratio -
2,21 0,21
−23,38 0,84
0,66 −1,07
Berdasarkan tabel 5.4. didapati bahwa sensitivitas dari PSA 95 lebih tinggi dari DRE 31. Spesifisitas dari DRE 83 lebih tinggi dari PSA 2.
Prevalensi dari PSA 48 sedikit lebih tinggi dari DRE 43. Positive Predictive Value +PV dari DRE 57 lebih tinggi dari PSA 47. Negative
Predictive Value -PV dari DRE 61 lebih tinggi dari PSA 33. Likelihood Ratio positive LR+ dari DRE 1,78 lebih tinggi dari PSA 0,97. Likelihood
Ratio negative LR- dari PSA 2,21 lebih tinggi dari DRE 0,84.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan tabel 5.1. didapati bahwa pasien dengan hasil histopatologi anatomi jinak yang merupakan sampel terbanyak, yaitu sebanyak 43 orang
52,4 dan sampel ganas sebanyak 39 orang 47,6. Hal ini sesuai dengan Cobas 2014 bahwa dari 664 orang yang melakukan
transrectal biopsy, ada sebanyak 463 orang 69,7 dengan hasil PA jinak dan sebanyak 201 orang 30,3 dengan hasil PA ganas.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.2. didapati bahwa dari 39 orang pasien keganasan prostat, nilai PSA
≤ 4 ada sebanyak 2 orang 66,7 dan nilai PSA 4 ada
sebanyak 37 orang 46,8. Dikarenakan terdapat dua cells yang mempunyai expected count kurang dari 5 dan minimum expected count adalah 1,43 maka nilai
P yang diambil adalah dari Fisher’s Exact Test sebesar 0,602. Hal ini sesuai dalam De et al. 2013 didapati bahwa dari 20 orang pasien
keganasan prostat, nilai PSA
≤ 4 ada sebanyak 1 orang 4,5 dan nilai PSA 4
ada sebanyak 19 orang 50. Dalam Park et al. 2014 dituliskan bahwa nilai P dari PSA adalah sebesar 0,035 sedangkan Nilai P dari DRE adalah sebesar 0,426.
Berdasarkan tabel 5.3. didapati bahwa dari 39 orang pasien keganasan prostat, pada saat DRE teraba nodul ada sebanyak 12 orang 57,1 dan tidak
teraba nodul ada sebanyak 27 orang 44,3. Nilai P dari DRE adalah 0,308. Dalam De et al. 2013 didapati bahwa dari 20 orang pasien keganaan
prostat, pada saat DRE teraba nodul ada sebanyak 12 orang 80 dan tidak ada nodul ada sebanyak 8 orang 17,78. Dalam Park et al. 2014 dituliskan bahwa
nilai P dari DRE adalah sebesar 0,426. Berdasarkan tabel 5.4. didapati bahwa sensitivitas dari PSA 95 lebih
tinggi dari DRE 31. Spesifisitas dari DRE 83 lebih tinggi dari PSA 2. Prevalensi dari PSA 48 sedikit lebih tinggi dari DRE 43. Positive
Predictive Value +PV dari DRE 57 lebih tinggi dari PSA 47. Negative Predictive Value -PV dari DRE 61 lebih tinggi dari PSA 33. Likelihood
Ratio positive LR+ dari DRE 1,78 lebih tinggi dari PSA 0,97. Likelihood Ratio negative LR- dari PSA 2,21 lebih tinggi dari DRE 0,84.
Dalam Umar dan Agoes 2007 dituliskan bahwa nilai prediktif positif colok dubur DRE sebesar 80,00. Dalam Prakash et al. 2013 dituliskan bahwa
prevalensi kanker prostat berdasarkan DRE adalah sebesar 15,09. Dalam Gomez 2009 didapati bahwa DRE mempunyai sensitivitas sebesar 20, spesifisitas
sebesar 82, nilai prediktif negatif sebesar 91, Likelihood Ratio LR + sebesar 1,11, dan Likelihood Ratio LR - sebesar 0,98.
Dalam Rashid et al. 2012, sensitivitas dari PSA sebesar 71,73 dan nilai spesifisitas dari PSA adalah sebesar 46,25, nilai prediktif positif dari PSA
Universitas Sumatera Utara
adalah sebesar 27,73 dan nilai prediktif negatif dari PSA adalah sebesar 25,05, Likelihood Ratio LR + dari PSA adalah sebesar 1,33 dan Likelihood
Ratio LR – dari PSA adalah sebesar 0,61. Dalam De et al. 2013 dituliskan bahwa prevalensi kanker prostat berdasarkan PSA adalah sebesar 33,3
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan penelitian ini adalah: 1.
Hipotesa ditolak yaitu tidak ada hubungan PSA dan DRE dengan keganasan prostat.
2. Sensitivitas PSA adalah sebesar 95, sedangkan sensitivitas DRE yaitu
sebesar 31, dan spesifisitas DRE adalah sebesar 83, sedangkan spesifisitas PSA yaitu sebesar 2 dalam mendiagnosa keganasan prostat.
3. Positive Predictive Value +PV dari PSA adalah sebesar 47, sedangkan
Positive Predictive Value +PV dari DRE adalah sebesar 57 dan Negative Predictive Value -PV dari DRE adalah 61, sedangkan
Negative Predictive Value -PV dari PSA adalah sebesar 33. 4.
Prevalensi terdiagnosa keganasan prostat berdasarkan PSA adalah sebesar 48, sedangkan prevalensi terdiagnosa keganasan prostat berdasarkan
DRE adalah sebesar 43. 5.
Likelihood ratio LR + terdiagnosa keganasan prostat berdasarkan PSA adalah sebesar 0,97, sedangkan Likelihood ratio LR + terdiagnosa
keganasan prostat berdasarkan DRE adalah sebesar 1,78 dan Likelihood ratio LR - terdiagnosa keganasan prostat berdasarkan PSA yaitu sebesar
2,21, sedangkan Likelihood ratio LR - terdiagnosa keganasan prostat berdasarkan DRE yaitu sebesar 0,84.
6.2. Saran
Dari seluruh proses dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1.
Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan lebih memperluas cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi
Universitas Sumatera Utara