12
c. apabila modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan
mengalami kerugian dalam membayar bunga. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup seperti yang
dikemukakan Djarwanto 2004:89, adalah: a. melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva
lancar, b. memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya tepat pada waktunya, c. memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai
sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga, d. menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi
peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian dan sebagainya.
2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
Menurut Kamaruddin 2002:06, besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung pada beberapa faktor.
a. Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan produksi dan penjualan, dimana semakin besar kegiatan perusahaan semakin besar modal kerja
yang diperlukan, apabila hal lainnya tetap. Selain besar kecilnya usaha, sifat perusahaan juga mempengaruhi besarnya modal kerja.
b. Kebijaksanaan tentang penjualan kredit atau tunai.Persediaan dengan EOQ = Economic Orde Quantity dan safety stock, dan saldo ke kas
minimal, pembelian bahan tunai atau kredit. c. Faktor lain :
1. Faktor-faktor ekonomi. 2. Peraturan pemerintah yang berkaitan dengan uang ketat atau kredit
ketat. 3. Tingkat bunga yang berlaku.
4. Peredaran uang. 5. Tersedianya bahan-bahan di pasar
6. Kebijakan perusahaan selain pada nomor b di atas.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.9 Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja merupakan hal yang sangat penting karena pertama aktiva lancar perusahaan manufaktur mngembangkan lebih dari separuh total
aktivanya, sedangkan bagi perusahaan distribusi jumlahnya bisa lebih besar lagi. Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan membuat perusahaan
merealisasi kemampuan menghasilkan laba yang rendah, tetapi perusahaan dengan aktiva lancar yang terlalu rendah dapat mengalami kekurangan dan
kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar. Menurut beberapa ahli
pengertian manajemen modal kerja, antara lain:
a. Menurut Manahan 2005:55, “manajemen modal kerja merupakan manajemen aktiva lancar dan passiva lancar.”
b. menurut Syahyunan 2004:36, “manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek perusahaan.” Menurut Syahyunan 2004:36, adapun sasaran yang ingin dicapai dari
manajemen modal kerja adalah: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar
sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai
aktiva-aktiva tersebut.
2. Meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
3. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber hutang, sehingga perusahaan selalu dapat
memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.10 Aktiva tetap