19 2.
Edward Hartawan
2008 Pengaruh Modal
Kerja Terhadap Rentabilitas
Ekonomi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia -
Jumlah Modal kerja
- Jumlah
aktiva lancar -
ROA -
modal kerja berpengaruh
signifikan terhadap
return on Assets.
- aktiva lancar
tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return
On Assets.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual
Modal kerja berupa dana atau modal diinvestasikan kedalam aktiva lancar yang sifatnya jangka pendek. Dalam perusahaan, modal kerja ini dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan operasional seperti: pembelian barang dagang, pembayaran upah guru, membayar hutang yang telah jatuh tempo, dan untuk
pembayaran lainnya. Modal kerja yang efektif sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, apabila perusahaan kehilangan modal kerja untuk perluasan
penjualan dan meningkatkan produksinya maka kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan profit.
Aktiva tetap merupakan investasi yang dilakukan perusahaan jangka panjang lebih dari satu tahun yang bertujuan untuk dijual kembali melainkan
untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Arti penting profitabilitas adalah informasi kinerja perusahaan, terutama
profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya
Universitas Sumatera Utara
20
yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan
sumberdaya. Berdasarkan penjelasan sebelumya maka pengaruh jumlah modal kerja dan
jumlah investasi aktiva tetap terhadap profitabilitas dapat digambarkan dalam kerangka sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan bekerja secara ekonomis dan tidak mengalami
kesulitan keuangan. Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat di tambah atau di kurangi sesuai kebutuhan perusahaan.
Menetapkan modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, persediaan harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Perputaran modal kerja di mulai dari saat kas di
investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas, perputaran modal kerja yang tinggi di akibatkan rendahnya modal kerja yang
ditanam dalam persediaan dan piutang. Sebaliknya, perputaran modal kerja yang Modal kerja
Investasi Aktiva tetap ROA X
3
Operating profit margin Y
Variabel independen Variabel dependen
Gross Profit Margin X
1
Net Profit Margin X
2
Universitas Sumatera Utara
21
sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan piutang dapat diubah menjadi uang kas.
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu diketahui bahwa modal kerja memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan profitabilitas yang berarti
semakin besar jumlah modal kerja maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Investasi aktiva tetap yang dapat disusutkan sering kali merupakan bagian signifikan aktiva perusahaan, dimana penyusutan karenanya dapat berpengaruh
secara signifikan dalam menentukan dan menyajikan posisi keuangan dan hasillaba usaha perusahaan. Dengan kata lain bahwa penyediaan aktiva tetap
yang mengalami penyusutan depresiasi akan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan tingkat profitabilitas.
Investasi yang terlalu berat ke aktiva tetap adalah tidak menguntungkan karena adanya beban depresiasi tahunan dan dengan berlalunya waktu aktiva
tersebut akan membutuhkan biaya perbaikan yang cukup besar. Kelebihan aktiva tetap yang tidak dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan ini berarti potensi
modal atau dana telah salah dipergunakan, dengan kata lain bahwa aktiva tetap yang mengalami penyusutan akan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan
tingkat profitabilitas. Perusahaan melakukan investasi tetap dengan harapan akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut.
Universitas Sumatera Utara
22
2.4.2 Hipotesis Penelitian