12 Karakteristik ini saling berkaitan kuat dengan memasukkan unsur-unsur yang
dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling
mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.
2.2.3 Tujuan MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA bertujuan sebagai pasar tunggal dan basis produksi dilakukan dengan meniadakan hambatan pergerakan komoditas dan
faktor produksi serta melalui harmonisasi kebijakan di antara negara anggota ASEAN guna memastikan adanya aliran bebas di pasar barang dan jasa serta modal dan tenaga
kerja di ASEAN. Harmonisasi kebijakan tersebut antara lain tercermin dengan adanya kebijakan ASEAN Single Window ASW dalam rangka memfasilitasi perdagangan,
kebijakan Mutual Recognition Arrangements MRA untuk memfasilitasi proses liberalisasi jasa dan pergerakan tenaga kerja serta adanya upaya harmonisasi standar
di pasar modal.
2.2.4 Dampak MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA adalah salah satu bagian integrasi ekonomi yang mempunyai dampak tersendiri. Menurut Krugman 1993 Integrasi
ekonomi dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan hidup masyarakat apabila terdapat negara yang secara ekonomi kuat menerapkan tarif yang tinggi terhadap
negara lain. Menurut Meir 1995 integrasi ekonomi di suatu kawasan akan menghasilkan beberapa manfaat bagi negara yang melakukan integrasi. Pembentukan
integrasi ekonomi di suatu kawasan ditujukan untuk alokasi sumber daya yang lebih
13 efisien, mendorong persaingan, dan meningkatkan skala ekonomi dalam produksi dan
distribusi diantara negara anggota.Firdausy 2004 berpendapat bahwa melalui integrasi dan globalisasi diasumsikan setiap negara dapat memperkuat dan
memperluas perekonomian, meningkatkan kesejahteraan, dan mencapai pembangunan ekonomi yang berkesinambungan.
Dasar pertimbangan dari harapan ini karena integrasi ekonomi berarti tidak ada hambatan keluar masuk barang dan jasa serta modal dari suatu negara ke negara
lain, sehingga harga barang dan jasa semakin murah dan tersedia secara memadai di suatu negara.Dengan adanya integrasi ekonomi, maka arus barang, jasa dan uang
akan menjadi lebih mudah dibandingkan tanpa integrasi ekonomi. Namun khusus untuk arus tenaga kerja, integrasi ekonomi tidak secara linier akan mendorong arus
migrasi. Firdausy 2004 secara tegas menyatakan bahwa arus migrasi tidak secara sederhana dapat terjadi dengan adanya kesepakatan dalam perdagangan dan investasi
di Asia. Sejumlah pemimpin asosiasi profesi di Indonesia mengaku cukup optimis
bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing, namun di sektor akuntansi, ketua Institut Akuntan Publik Indonesia, Tarko Sunaryo, mengakui ada
kekhawatiran karena banyak pekerja muda yang belum menyadari adanya kompetisi yang semakin ketat.Dengan kondisi seperti ini sudah seharusnya perlu peningkatan
dalam hal kualitas dari para tenaga kerja itu sendiri.Peran serta pemerintah dalam meningkatkan kualitas para pekerja ini sangat diharapkan, pemerintah sendiri telah
menyiapkan tiga strategi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yaitu
14 peningkatan standar kompetensi kerja, lembaga pendidikan, dan pelatihan profesi
yang berbasis kompetensi dan sistem dan kelembagaan sertifikasi yang independen, terpercaya dan menjamin mutu. Namun keberhasilan dari strategi ini tidak menjamin
kualitas kerja akan meningkat, kesadaran dari diri sendiri untuk mengubah diri dari tenaga kerja sendirilah yang paling dibutuhkan dalam peningkatan kualitas mereka
agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh para penyedia kerja.
2.2.5 Hambatan MEA