35 antara data hasil pengamatan dengan nilai residual absolutnya atau tidak
heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan cara: 1. apabila koefisien Signifikansi nilai probabilitas lebih besar dari alpha
yang ditetapkan Sig. alpha, maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual
mutlaknya berarti H diterima,
2. apabila koefisien Signifikansi nilai probabilitas lebih kecil dari alpha yang ditetapkan Sig. alpha, maka dapat dinyatakan terjadi adanya
heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H
ditolak. d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini tidak digunakan, karena penelitian ini melakukan pengolahan data dengan menggunakan data
primer.Sehingga tidak menggunakan autokorelasi karena tidak menggunakan time series.
3.10.3 Uji Regresi Berganda
Pengujian regresi berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear berganda.Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen X
1,
X
2,
X
3,
X
4,
…… X
n
dengan variabel dependen Y.Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
36 independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara
variabel independen, yaitu: faktor pendidik, faktor interkoneksitas kurikulum, dan faktor spesifikasi kompetensi terhadap suatu variabel dependen yaitu peningkatan
kualitas mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara. Adapun rumus yang
digunakan: Y
= a + β
1
X
1
+β
2
X
2
+ β
3
X
3
+e
Keterangan: Y= peningkatan kualitas mahasiswa
X
1
= faktor pendidik X
2
= faktor interkoneksitas kurikulum X
3
= faktor spesifikasi kompetensi a= bilangan Konstanta harga Y, bila X=0
� = bilanganKoefisien e= erroryang ditolerir 5
3.10.4 Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F, dan uji koefisien determinan Adjusted R
2
. a. Uji statistik t Uji Signifikansi Parsial
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel-variabel
37 terikat Kuncoro, 2013 : 244. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
masing-masing independen yaitu: faktor pendidik, faktor interkoneksitas kurikulum, dan faktor spesifikasi kompetensi terhadap suatu variabel
dependen yaitu peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, maka nilai Signifikan t dibandingkan dengan derajat
kepercayaannya. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H diterima,
demikian pula sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak.
Bila H ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011:101. b. Uji Statistik F Uji Signifikansi Simultan
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara
simultan.Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: faktor pendidik, faktor
interkoneksitas kurikulum, dan faktor spesifikasi kompetensi terhadap suatu variabel dependen yaitu peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi
Universitas Sumatera Utara secara bebas dengan Signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan Ghozali, 2011:98.
38 1. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H
a
diterima dan H ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. 2. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H
a
ditolak dan H diterima, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. c. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.Nilai
koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1.Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Kuncoro, 2013 : 247. Koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya
kriteria memilih model yang baik.
39
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data