8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Regulasi
Teori Regulasi, pada dasarnya membuka persamaan ekonomi dengan memasukkan proses politik dan dilema etis dalam masyarakat. Jelas sekali, persoalan
ekonomi bukanlah sebuah transaksi untung rugi, efektifitas dan efisiensi belaka, tetapi menyangkut dimensi keadilan.Hampir semua para ahli teori menyatakan bahwa
regulasi terbentuk karena adanya konflik kepentingan dan terjadi sebagai reaksi terhadap suatu krisis yang tidak dapat di identifikasi.
Adanya konflik kepentingan tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang akan diterima pengguna. Konsekuensi yang akan diterima bagi para anggota
Masyarakat Ekonomi ASEAN khususnya bagi calon tenaga kerja yang berada di Indonesia yaitu semakin banyaknya persaingan yang ketat dalam memperebutkan
lapangan pekerjaan karena bebas masuknya tenaga kerja antar Negara menyebabkan persaingan akan kualitas. Maka diharapkankepada universitas, fakultas, maupun para
pengajar untuk segera mempersiapkan langkah dan strategi menghadapi ancaman dampak negatif dari MEA dengan menyusun dan menata kembali kebijakan-
kebijakan yang diarahkan agar dapat lebih mendorong dan meningkatkan kualitas mahasiswaagar mampu bersaing untuk menghadapi MEA.
Keterlibatan aktif asosiasi profesi juga berpengaruh dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan komitmen kebijakan serta regulasi kongkrit dalam proses
transformasi akuntan. Misalnya asosiasi profesi seperti Ikatan Akuntan
9 Indonesia dapat mengadakan seminar dan pelatihan, menertibkan jasa akuntan,
mengevaluasi kurikulum S1 Akuntansi yang telah mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI, menyusun Standar Pendidikan Akuntansi
Indonesia SPAI dengan mengadopsi International Education Standard IES dan International Federation of Accountant IFAC, dan sebagainya.
2.2 Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA
2.2.1 Definisi MEA
Masyarakat ekonomi ASEAN MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara
ASEAN.MEA adalah salah satu bagian dari integrasi ekonomi di Indonesia.Definisi integrasi ekonomi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut.
1. Menurut Tinbergen, integrasi ekonomi adalah bentuk penghapusan diskriminasi serta kebebasan bertransaksi dan sebagai bentuk penyerahan
kebijakan pada lembaga bersama. 2. Menurut Balassa, integrasi ekonomi adalah konsep dinamis melalui
penghapusan diskriminasi di antara negara yang berbeda, maupun dalam konsep statis dengan melihat ada tidaknya perbedaan dalam diskriminasi.
3. Menurut Holzman, integrasi ekonomi adalah situasi di mana dua kawasan menjadi satu atau mempunyai satu pasar yang ditandai harga barang dan
faktor produksi yang sama di antara dua kawasan tersebut.
10 Dari berbagai definisi tersebut, Jovanovic 2006 menyimpulkan bahwa
konsep integrasi ekonomi merupakan konsep yang cukup kompleks dan harus didefinisikan secara hati-hati. Secara umum integrasi ekonomi dapat didefinisikan
sebagai sebuah proses di mana sekelompok negara berupaya untuk meningkatkan tingkat kemakmurannya. Dalam upaya meningkatkan kemakmuran tersebut, integrasi
merupakan opsi kebijakan yang lebih efisien dibanding apabila masing-masing negara melakukan upaya secara unilateral.
2.2.2 Karakteristik MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi
kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas.
Dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA, ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi
pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis
aturan.Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan
mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas,
memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat, dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.
11 Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA akan mengatasi
kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif
regional lainnya. Bentuk kerjasamanya adalah: 1. pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas,
2. pengakuan kualifikasi profesional, 3. konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan,
4. langkah-langkah pembiayaan perdagangan, 5. meningkatkan infrastruktur,
6. pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN, 7. mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber
daerah, dan 8. meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat
Ekonomi ASEAN MEA. Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk
komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan, karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA:
1. pasar dan basis produksi tunggal, 2. kawasan ekonomi yang kompetitif,
3. wilayah pembangunan ekonomi yang merata, dan 4. daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
12 Karakteristik ini saling berkaitan kuat dengan memasukkan unsur-unsur yang
dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling
mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.
2.2.3 Tujuan MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA bertujuan sebagai pasar tunggal dan basis produksi dilakukan dengan meniadakan hambatan pergerakan komoditas dan
faktor produksi serta melalui harmonisasi kebijakan di antara negara anggota ASEAN guna memastikan adanya aliran bebas di pasar barang dan jasa serta modal dan tenaga
kerja di ASEAN. Harmonisasi kebijakan tersebut antara lain tercermin dengan adanya kebijakan ASEAN Single Window ASW dalam rangka memfasilitasi perdagangan,
kebijakan Mutual Recognition Arrangements MRA untuk memfasilitasi proses liberalisasi jasa dan pergerakan tenaga kerja serta adanya upaya harmonisasi standar
di pasar modal.
2.2.4 Dampak MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA adalah salah satu bagian integrasi ekonomi yang mempunyai dampak tersendiri. Menurut Krugman 1993 Integrasi
ekonomi dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan hidup masyarakat apabila terdapat negara yang secara ekonomi kuat menerapkan tarif yang tinggi terhadap
negara lain. Menurut Meir 1995 integrasi ekonomi di suatu kawasan akan menghasilkan beberapa manfaat bagi negara yang melakukan integrasi. Pembentukan
integrasi ekonomi di suatu kawasan ditujukan untuk alokasi sumber daya yang lebih
13 efisien, mendorong persaingan, dan meningkatkan skala ekonomi dalam produksi dan
distribusi diantara negara anggota.Firdausy 2004 berpendapat bahwa melalui integrasi dan globalisasi diasumsikan setiap negara dapat memperkuat dan
memperluas perekonomian, meningkatkan kesejahteraan, dan mencapai pembangunan ekonomi yang berkesinambungan.
Dasar pertimbangan dari harapan ini karena integrasi ekonomi berarti tidak ada hambatan keluar masuk barang dan jasa serta modal dari suatu negara ke negara
lain, sehingga harga barang dan jasa semakin murah dan tersedia secara memadai di suatu negara.Dengan adanya integrasi ekonomi, maka arus barang, jasa dan uang
akan menjadi lebih mudah dibandingkan tanpa integrasi ekonomi. Namun khusus untuk arus tenaga kerja, integrasi ekonomi tidak secara linier akan mendorong arus
migrasi. Firdausy 2004 secara tegas menyatakan bahwa arus migrasi tidak secara sederhana dapat terjadi dengan adanya kesepakatan dalam perdagangan dan investasi
di Asia. Sejumlah pemimpin asosiasi profesi di Indonesia mengaku cukup optimis
bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing, namun di sektor akuntansi, ketua Institut Akuntan Publik Indonesia, Tarko Sunaryo, mengakui ada
kekhawatiran karena banyak pekerja muda yang belum menyadari adanya kompetisi yang semakin ketat.Dengan kondisi seperti ini sudah seharusnya perlu peningkatan
dalam hal kualitas dari para tenaga kerja itu sendiri.Peran serta pemerintah dalam meningkatkan kualitas para pekerja ini sangat diharapkan, pemerintah sendiri telah
menyiapkan tiga strategi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yaitu
14 peningkatan standar kompetensi kerja, lembaga pendidikan, dan pelatihan profesi
yang berbasis kompetensi dan sistem dan kelembagaan sertifikasi yang independen, terpercaya dan menjamin mutu. Namun keberhasilan dari strategi ini tidak menjamin
kualitas kerja akan meningkat, kesadaran dari diri sendiri untuk mengubah diri dari tenaga kerja sendirilah yang paling dibutuhkan dalam peningkatan kualitas mereka
agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh para penyedia kerja.
2.2.5 Hambatan MEA
Kepentingan nasional berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain dan ini menghasilkan keberbedaan sistem akuntansi yang disusun oleh masing-masing
negara. Keberbedaan kepentingan inilah yang merupakan hambatan penyeragaman akuntansi nasional ke dalam standar akuntansi internasional.Banyak hambatan
penyeragaman standar akuntansi internasional yang dianggap tidak mudah mengatasinya, bahasa yang berbeda di antara negara-negara di dunia merupakan salah
satu hambatan. Demikian halnya dengan lingkungan yang berbeda juga merupakan
hambatan.Hambatan-hambatan ini yang mengakibatkan timbulnya keberbagaian bentuk keputusan yang diinginkan untuk diambil yang menghasilkan sistem-sistem
yang berbeda.Hambatan-hambatan ini merupakan masalah karena mengakibatkan ketidak efisienan penggunaan laporan keuangan sebagai informasi dalam ekonomi
global.Laporan keuangan hanya sebagai penyaji data yang masih harus diolah dan diproses oleh penerjemah dan analis keuangan.Selain ketidak efisienan, hal ini juga
berakibat ketidak tepatan waktu dalam pengambilan keputusan yang dibutuhkan.
15
2.3 Pendidik
Mahasiswa colleger merupakan generasi yang dapat mengubah suatu bangsa
ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat tercapai jika proses pembelajaran berjalan sesuai dengan kaidah, peraturan, maupun norma yang diberlakukan di dalam
lingkungan akademiknya. Lembaga pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk mencetak lulusan yang terbaik dalam bidang akademik maupun non akademik,
khususnya dalam hal pembetukan karakter yang baik. Tuntutan akan perubahan kualitas generasi bangsa tentunya menjadi pekerjaan
bagi berbagai pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan. Kualitas pembelajaran dan disiplin akademik menjadi hal yang harus diperhatikan.Salahsatu kunci kemajuan
bangsa Indonesia ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berada dalam bangsa tersebut. Hal ini akan didapatkan ketika kualitas pendidikan di Indonesia
dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki prestasi akademik yang tinggi, namun juga memiliki karakteristik individu yang baik berdasarkan atas norma dan
budaya yang ada di Indonesia. Sistem pendidikan dan kecerdasan berpengaruh pada sistem akuntansi suatu
negara.Pengguna informasi akuntansi yang terdidik baik dapat memahami informasi akuntansi mutakhir.Pera akuntan pada suatu negara dengan standar pendidikan tinggi
umumnya terlatih dengan baik dan mempunyai kompetensi yang baik.Akan tetapi meningkatkan mutu pendidikan adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu yang
lama dan biaya yang relatif besar.Sistem pendidikan yang diharapkan adalah yang menghasilkan akuntan yang:
16 1. kompeten dan terampil menganalisis pengalaman multikultural dan memiliki
perspektif global, 2. mengerti hubungan lintas fungsional yang memungkinkannya memandang
suatu bisnis dalam arti fungsi yang terintegrasi, dan 3. mengerti lingkungan hidup yang harus dilestarikan untuk keberlanjutan
kehidupan dan bisnis.
2.4 Interkoneksitas