pola makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau sebaliknya kekurangan Asupan berlebih menyebabkan kelebihan berat badan dan
penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Sebaliknya asupan yang kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap
penyakit. Sehingga pola makan yang baik juga perlu dikembangkan untuk menghindari interaksi negatif dari zat gizi yang masuk dalam tubuh. Interaksi dapat
terjadi antara suatu zat gizi dengan yang lain, atau denganzat non gizi.Masing- masing interaksi dapat bersifat positif sinergis, negatifantogenesis, dan
kombinasi di antara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa keuntungan, sebaliknya disebut negatif jika merugikan. Interaksi antara zatgizi dapat
meningkatkan penyerapan, atau sebaliknya menggangu penyerapan zat gizilain Sulistyoningsih, 2011.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Sibagariang, 2010.
Status Gizi Nutrion Status. adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu.Sibagariang, 2010.
1. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh di samping faktor genetis status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu waktu melahirkan
dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh stus gizi ibu pada waktu konsepsi. Ststus gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh:
1.keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil
Universitas Sumatera Utara
2. keadaan kesehatan dan gizi ibu 3. jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama
4. paritas 5. usia kehamilan pertama
2. Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan
oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik.
Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat KMS.
a. Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang
dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kebutuhan zat pembangun.
c. Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga
kebutuhannya relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya
relative lebih kecil. d.
Kebutuhan zat pengatur. e.
Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.
f. Beberapa hal yang mendorong Terjadinya Gangguan Gizi. Ada beberapa hal
yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya
Universitas Sumatera Utara
gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun balita adalah tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan
tubuh mereka.
3. Penilaian Status Gizi