10. Manfaat di sektor pariwisata, daerah-daerah yang mempunyai hutan yang
baik dan lestari akan dikunjungi wisatawan, baik dari mancanegara maupun domestik untuk sekedar rekreasi dan untuk berburu.
57
11. Dapat menampung tenaga kerja, setiap perusahaan yang mengembangkan
usahanya di bidang kehutanan pasti memerlukan tenaga kerja.
58
12. Dapat menambah devisa Negara.
J. Konsepsi Islam dalam Pemanfaatan Kayu Hutan
Tuntunan moral Islam dalam mengelola alam adalah larangan serakah dan menyia-nyiakan, Allah berfirman;
9K1L Nm8hU 2, Y
n o
KI p1L
EN q V
K o ,D5qYV
a 1c
[8 Wo
Z 3 :ﺱJ
; P`=`
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya ”.Q.S. Al-
Israa17:27 Larangan berlebihan di atas mencakup segala sesuatu, termasuk
memanfaatkan alam. Alam dimanfaatkan seperlunya saja. Karena itu, eksploitasi besar-besaran terhadap alam yang mengakibatkan rusaknya habitat alam dilarang
Islam. Agama Islam memandang pemanfaatan alam semesta tanpa metode dan membabi-buta merupakan sebuah bentuk kezaliman dan akan merugikan manusia
57
. Salim, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, h. 47
58
. Ibid, h. 47
sendiri. Berlebih-lebihan dalam memanfaatkan alam dipandang perilaku mubadzir dan dicela oleh Islam.
59
Dalam konteks hubungan manusia dengan kekayaan alam semesta ini, ada hak dan kewajiban yang harus diperhatikan dan dihayati oleh manusia.. Hak dan
kewajiban tersebut adalah: 1.
Manusia pemegang mandat “Khilafah”Doktrin al-Qur’an menetapkan, bahwa manusialah satu-satunya makhluk yang diberi mandat oleh Allah
untuk mengelola dan mendayagunakan sumber daya dan kekayaan alam. Sebuah hadits diriwayatkan oleh Sa’id al-Khudry menerangkan, bahwa
Rasulullah saw bersabda:
8 a E:b O 6 7 cN1ﻡ d C8 9:_ﺡ 9 ﺡ + C8 Z
f 7 1ﻡ
Artinya: “Sesungguhnya dunia ini barang nikmat yang segar dan sudah tersedia, dan sesungguhnya Allah menunjukmu sebagai khalifah untuk
mengelolanya, lalu Allah mengawasi apa yang kamu kerjakan H.R. Muslim
2. Tugas dan Fungsi manusia dalam makrokosmosnya. Referensi al-Qur’an
memberi petunjuk kepada manusia agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di bumi dengan efektif agar melakukan beberapa
59
. Ramly, Islam Ramah Lingkungan Konsep dan Strategi Islam Dalam Pengelolaan, dan Penyelamatan Lingkungan Hidup
, h, 28
kegiatan eksekutif yang elementer, seperti: Penjelajahan As-Sayir dan Penelitian An-Nadzor
60
Dalam Islam ada istilah mengenal alam makrifatul kaun mempunyai pengertian mengetahui fungsi alam dan segala isinya bagi kehidupan makhluk
hidup. Dengan mengetahui fungsinya dan kegunaan segala apa yang ada di alam ini berarti dapat dilakukan suatu upaya memanfaatkan sumber daya alam dan juga
mampu mengatasi persoalannya. Cara yang harus ditempuh dengan menggunakan ilmu dan teknologi sebagi sarana pengembangannya.
61
Dengan konsep taskhir Penundukan sumber daya alam tersebut, argumentasi regularitas dan kekayaan serta sumber daya alam semesta ini, ditunjukkan untuk
kemanfaatan manusia demi tujuan-tujuan hidupnya, namun tujuan terakhir dari semua itu adalah untuk mengabdi kepada Allah, bersyukur kepada-Nya dan
menyembah Dia saja. Manusia diberi kesempatan memanfaatkan dan menikmati sember daya dan kekayaan alam tersebut untuk kebaikan, bukan tujuan distruktif
dan yang mengandung dampak bahaya Fasad fil ardl.
62
Firman Allah:
s5 5
9K V=
X H
5 9
M1N HI
M1N ij78BC
`X
60
. Muhammad Tholhah Hasan, Prospek Islam Dalam Menghadapi Tantangan Zaman, Jakarta, Lantabora Press, 2005, Cet. Ke I, h. 162-164
61
. M. Bahri Ghazali, Lingkungan Hidup Dalam Pemahaman Islam, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. Ke I, h. 16
62
. Hasan, Prospek Islam Dalam Menghadapi Tantangan Zaman, h. 159
7H Yc? u
v w 1Z5,
Q pD
9 9
D
zQZ { {1N
| 1}7 1
Ss? u ;~
•z ;~
S? : o } €
8 , ;
P =
?
Artinya: “Tidakkah
kamu perhatikan
Sesungguhnya Allah
Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk
dan tanpa Kitab yang memberi penerangan
”.Q.S. Luqman31:20 Salah satu tuntunan terpenting Islam dan hubungannya dengan lingkungan,
ialah bagaimana menjaga keseimbangan lingkungan dan habitat yang ada, tanpa merusaknya. Karena tak diragukan lagi bahwa Allah telah menciptakan segala
sesuatu di alam ini dengan perhitungan.
63
Seperti dalam firmannya:
•c? C
‚7` X
gHI X
ƒ `
9 5
{1N E•?
p iD k ]
D gH„ W5
‚-…78 5
}i `Y 7.
5 D
8 q
Z ;
[` =
Artinya: “Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali- kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang, maka Lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Q.S. Al-Mulk67: 3
Pentingnya memelihara alam juga tercermin dari pidato Abu Bakar di depan
angkatan perang kaum muslimin saat akan berangkat untuk menggempur raja Ghassani yang telah memerintahkan pembunuhan atas utusan Nabi Muhammad di
masa-masa akhir hidupnya. Abu Bakar dalam pidatonya ini melarang
63
. Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, h. 234
pembunuhan terhadap anak-anak dan orang tua, merusak dan membakar pohon kurma, dan menebang pohon-pohon yang berbuah.
64
Firman Allah Swt:
;~ ,
†?5 4 ‡
ˆ YW f~1L
Z X
l Z5
A0 2 o Q†7}c?
A0 2 BYo
…
9:,0 ;
=g[
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang sesuai dengan kesanggupan. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa
dari kejahatan yang dikerjakannya” Q.S. Al-Baqarah2:286 Menurut Quraish Shihab, etika pengelolaan lingkungan hidup dalam Islam
mencari keselarasan dengan alam sehingga manusia tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi menjaga lingkungan dari kerusakan. Setiap
perusakan lingkungan haruslah dilihat sebagai perusakan terhadap diri sendiri. Sikap ini, lanjut Shihab, berbeda dengan sikap sebagian teknokrat yang
memandang alam sebagai alat untuk mencapai tujuan konsumtif.
65
Manusia dituntut agar memuliakan dan menghargai dirinya dengan memelihara keseimbangan dan berlandaskan pokok-pokok ajaran Allah. Tidak
dituntut mengamalkan secara maksimal dan juga tidak dibenarkan mengabaikan
64
. Ibid, h. 29
65
. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat
, Bandung: Mizan, 1998, h. 296-297
dan meninggalkannya secara keseluruhan. Setiap nafsu mempunyai kadar kemampuan dan kekuatannya.
66
Begitu pulalah dalam memahami problematika hutan di Indonesia pada khususnya. Manusia pada hakikatnya boleh memanfaatkan hutan demi
kesejahteraan mereka tetapi ingat bahwa mereka tidak boleh menimbulkan kerusakan akibat dari pemanfaatan hutan itu.
66
. Prof. Dr. M. Mutawalli Asy-Sya’rawi, Anda Bertanya Islam Menjawab Jilid 1-5, Jakarta: Gema Insani Press, 1994, h. 61
BAB III PEMANFAATAN KAYU HUTAN OLEH PEMEGANG HPH HAK
PENGUASAAN HUTAN DALAM HUKUM POSITIF E.
Dasar Hukum Pemanfaatan Kayu Hutan
Hak Pengusahaan Hutan diatur dalam pasal 13 dan pasal 14 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967. kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai peraturan
Pemerintah.
67
Peraturan yang dimaksud adalah berikut ini: a.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1970 tentang hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pemungutan Hasil Hutan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 218 Tahun 1975 tentang perubabahan
pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1970, c.
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 1975 tantang kebijaksanaan di bidang pemberian hak pengusahaan hutan,
d. Keputusan Presiden Nomor 66 Tahun 1971 tentang peningkatan
prasarana Pengusahaan Hutan, yang kemudian diberlakukan dengan keputusam Presiden Nomor 19 tahun 1974,
e. Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1977 tentang simpanan wajib
Pemegang Hak Pengusahaan Hutan dan Ekspor kayu,
67
. Salim, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, h. 60