Kajian Penelitian Terdahulu PENDAHULUAN

3. Teknik Pengumpulan Data dan sumber Data Teknik penguimpulan data yang dipakai dalam skripsi ini adalah studi dokumentasi, dalam hal ini penelitian kepustakaan Library Research. Sedangkan sumber data yang digunakan diantaranya adalah: a. Sumber data primer, antara lain ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas. Termasuk sumber data primer juga adalah buku mengenai kaidah-kaidah hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. b. Sumber data sekunder, antara lain buku-buku tafsir yang digunakan dalam memahami ayat Al-Qur’an dan beberapa buku karangan pakar yang ada kaitannya dengan masalah yang dikaji c. Sumber Data Tersier, yaitu pendapat-pendapat dari kalangan LSM- LSM dan Pencinta Alam yang sesuai dengan masalah yang dikaji. Seperti Walhi, Telapak, Kelompok Pencinta Alam Arkadia dan lain- lain. Adapun teknik penyusunan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007 yang di terbitkan oleh UIN Jakarta perss.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Adapun kajian pustaka yang telah ada dalam masalah yang bersangkutan adalah sebagai berikut: 1. Nurdin, “ Pandangan Hukum Islam Terhadap Tindak Pidana Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup ”, 2006, Prodi Pidana Islam Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negari Jakarta. Hukum pidana dalam menitik beratkan pada penegakan kepentingan umum dan berupaya memelihara kelima hal pokok yaitu: Agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup adalah perbuatan pidana yang melanggar perintah Allah untuk menjaga kelestarian alam yang merupakan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi, karena hal tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa manusia dan kelangsungan hidup manusia, untuk itu para pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dikenakan sanksi hukum berupa hukuman ta’zir. Dengan menggunakan UU Nomor 23 Tahun 1997 dijelaskan bahwa pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dilarang dan pelaku dikenai hukuman sanksi. 2. Siti Zulfah, “Tindak Pidana Illegal Logging erspektif Hukum Islam dan Hukum Positif., 2006, Prodi Pidana Islam Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negari Jakarta. Illegal Logging diqiyaskan dengan pencurian karena sama-sama perbuatan yang mengambil sesuatu yang bersifat harta atau lainnya tanpa izin dari pemiliknya dikenai hukuman had. Illegal Logging sebagai praktek kehutanan yang berkaitan dengan pemanenan, pengolahan dan perdagangan kayu yang tidak sesuai dengan hkum Indonesia, yang terjadi di kawasan hutan konversi, lindung dan produksi. 3. Deden Sundar “Tijauan Hukum Islam dan Hkum Positif Terhadap Lingkungan Hidup ”, 2005, Jurusan Perbandingan Madzhab Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negari Jakarta. Lingkungan hidup apabila keseimbangannya sudah terganggu sangat berpengaruh sekali terhadap kehidupan masyarakat, hewan dan tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang lingkungan hidup berisi tentang bagaimana memelihara lingkungan agar keseimbangannya tetap terjaga dari kerusakan dan pencemaran..

F. Sistematika Penulisan