Izin Hak Pengusahaan Hutan HPH

pemanfaatan hasil hutan kayu, izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, izin pemungutan hasil hutan kayu, dan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu. Hak Pengusahaan Hutan adalah izin yang diberikan untuk melakukan pembalakan mekanis di atas hutan alam terbit pertama kali didasarkan pada Peraturan pemerintah No. 21 Tahun 1970 tentang Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pemungutan Hasil Hutan. 69 Landasan utama yang dijadikan titik tolak kebijaksanaan pemanfaatan hutan di Indonesia, bahwa hutan sebagai sumber daya alam merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, perlu dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya dan umat manusia umumnya. 70

F. Izin Hak Pengusahaan Hutan HPH

Pada hakikatnya hak pengusahaan hutan merupakan hak untuk mengusahakan hutan alam di dalam suatu kawasan hutan, yang meliputi kegiatan: penebangan kayu, peremajaan dan pemeliharaan, pengelolaan, dan pemasaran hasil hutan. Kegiatan-kegiatan itu harus dilakukan secara propesional dan sesuai asas perusahaan. 71 Oleh karena itu, setiap perusahaan yang bergerak di bidang hak 69 . http:www.walhi.or.idkampanyehutanshk070723_hph_cu Tanggal 2 Juni 2008, Jam. 20:25 WIB 70 . Zain, Aspek Pembinaan Kawasan Hutan Stratifikasi Hutan Rakyat, h. 101-102 71 . Salim, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, h. 61 pengusahaan hutan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Ada empat tahap yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan izin hak pengusahaan hutan, yaitu: 1. Pengajuan permohonan oleh perusahaan. Pada tahap ini pemimpin perusahaan harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Menteri Kehutanan sesuai dengan formulir yang telah ditentukan, dan dilengkapi persyaratan-persyaratan berikut ini: a. Project proposal yang berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan pengelolaan hutan, rencana industri, pemasaran, penyerapan tenaga kerja, dan sebagainya b. Peta areal yang dimohon dengan skala 1:250.000 atau skala 1:500.000 c. Akta pendirian perusahaan d. Referensi Bank e. Nomor pokok wajib pajak NPWP perusahaan Di samping kelengkapan itu pemohon juga diwajibkan untuk melampirkan rekomendasi dari GurbernurKepala Daerah Tingkat I. 72 72 . Ibid, h. 62 2. Analisis Permohonan. Setalah Menteri Kehutanan menerima surat permohonan dari pemohon, selanjutnya Menteri Kehutanan menyampaikan hal itu kepada tim pertimbangan Hak Pengusahaan Hutan, yang mana tim ini bertugas untuk memberikan pertimabangan dan saran kepada Menteri Kehutanan. Selambat-lambatnya 45 hari sejak diterimanya surat permohonan hak pengusahaan hutan, tim ini harus menyampaikan pertimbangannya kepada Menteri Kehutanan. 73 3. Persetujuan Permohonan dan Pelaksanaan survey Berdasarkan saran dan pertimbangan dari tim pertimbangan pengusahaan hutan dalam waktu selmabat-lambatnya 14 hari kerja Menteri kehutanan memberikan putusan menyetujui atau menolak permohonan yang diajukan. Apabila Menteri Kehutanan memberikan persetujuan atas permohonan pemohon, untuk proses selanjutnya ditentukan berikut ini: a. Tim Pertimbangan memberitahukan kepada Direktur Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan intag dengan tembusan kepada pemohon untuk memulai persiapan survey dan inventarisasi areal yang dimaksud paling lambat 18 hari kerja sejak pemberitahuan. Hasil survey ini dilengkapi dengan Amdal analisa mengenai dampak lingkungan yang wajib dibuat perusahaan dan disampaikan kepada 73 . Ibid, h. 62 Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan, biaya survey, inventarisasi, dan Amdal di atas dibebankan kepada pemohon. b. Berdasarkan hasil survey, inventarisasi dan amdal di atas, ketua tim pertimbangan melaporkan hasil penelitiannya kepada Menteri kehutanan selambat-lambatnya 14 hai kerja. 74 Berdasarkan laporan tim ini maka Menteri Kehutanan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari kerja telah memberikan persetujuan atau penolakan. Jika menteri kehutanan menyetujui permohonan tersebut, Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan mengeluarkan Surat Perintah Pembayaran Hak Pengusahaan Hutan SPP HPH kepada perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu 6 hari kerja, sedangkan perusahaan yang bersangkutan melunasi iuran hak pengusahaan hutan dalam jangka waktu 60 hari kerja. 75 4. Penetapan izin Hak pengusahaan Hutan. Jika proses semua telah dilakukan, maka penetapan hak pengusahaan hutan oleh Menteri Kehutanan, setelah pemohon membayar iuran pengusahaan hutan, barulah diterbitkan surat keputusan Menteri kehutanan tentang pemberian izin hak pengusahaan hutan. 74 . Ibid, h. 63 75 . Ibid, h. 63-64

G. Pemanfaatan Kayu oleh pemegang Hak Penguasahaan Hutan HPH