Metode Penentuan Sampel Metode Analisa Data

40 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapat dari DPLK Muamalat tempat penelitian dilaksanakan dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti ini.

G. Metode Penentuan Sampel

Mengingat keterbatasan waktu agar peneliti dapat mencapai penelitian yang hasilnya maksimal, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Non Probability Sampling, yaitu metode sampling dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama diplih sebagai sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah nasabah Dana Pensiun pada DPLK Muamalat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Conveniece Sampling, dimana peneliti memilih orang yang paling mudah dihubungi. 3 Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan berjumlah kurang lebih 300 responden nasabah. 4 Oleh karena itu, mengingat jumlah sampel tersebut cukup mempresentasikan populasi. Pada jumlah sampel yang dibatasi secara geografis yaitu hanya nasabah Dana Pensiun pada DPLK Muamalat yang berada di Wilayah Jakarta Barat, 3 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen 1, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2002, hal 36. 4 Sugiono,Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2004, hal 73. 41 tepatnya DPLK Muamalat pusat Slipi. Yang berjumlah dengan sampel penelitian sebanyak 30 responden nasabah.

H. Metode Analisa Data

1. Analisis Faktor Sejalan dengan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi minat nasabah terhadap Dana Pensiun pada DPLK Muamalat. Maka, teknik analisa faktor tepat untuk digunakan. Analisis Faktor adalah sebuah analisis yang mensyaratkan adanya suatu keterkaitan antar itemvariabelbutir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor, yakni suatu analisis yang dapat menyederhanakan faktor yang beragam dan kompleks pada variabel yang diamati dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan dan mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru atau mempunyai set faktor yang lebih kecil. 5 Manfaat dari analisis faktor adalah melakukan peringkasan variabel berdasarkan tingkat keeratan hubungan antara variabel, sehingga akan diperoleh faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap variabel lainnya. 6 5 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, hal. 184. 6 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, hal. 184. 42 Rumusan dari analisis faktor adalah : 7 X iv = A vi F if + A v2 F i2 + A v3 F i3 + ….. + e iv Dimana: i = Indeks untuk individu v = Indeks untuk variabel X iv = Nilai individu dalam variabel F if = Faktor skor individu dalam faktor A if = Faktor loading variabel dalam faktor E iv = Sebuah variabel pengganggu yang memasukkan seluruh variasi di X iv yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor Menurut Singgih Santoso bahwa proses analisis factor meliputi : 8 a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, menggunakan metode Bartlett Test Of Sphhericity serta pengukur Measure Of Sampling Adequacy MSA. c. Melakukan proses ini pada analisis faktor yakni factoring atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya. 7 Nina Fitriyati, Modul Pelatihan SPSS, hal 14. 8 Sinngih Santoso, Menggunakan SPSS Untuk Statistik Multivariat, Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2002, hal 14. 43 d. Melakukan proses faktor rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi untuk memperjelas variabel yang masuk kedalam faktor tertentu dengan beberapa metode rotasi, antara lain: - Orthogonal Rotation, yaitu memutar sumbu 90 o . Prose rotasi dengan metode ini masih bisa dibedakan menjadi quartimax, varimax, dan equimax. - Oblique Rotation, yakni memutar sumbu ke kanan tetapi tidak harus 90 o . Proses rotasi dengan metode ini masih bisa dibedakan menjadi oblimin, promax, orthoblique dll. e. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama pada faktor yang terbentuk dan dianggap bisa memiliki variabel anggota faktor tersebut. Dalam menggunakan analisis faktor, maka yang harus diperhatikan yaitu nilai-nilai dari: a. Bartlett Test Of Sphericity BTS Bartlett Test Of Sphericity digunakan untuk mengetahui apakah data- data yang terdapat pada analisis faktor memiliki hubungan satu dengan lain atau lebih. Nilai Bartlett Test Of Sphericity dikatakan signifikan apabila maksimum sebesar 0,05. Ketentuan tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut : 9 9 Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, hal 186. 44 1 Jika probabilitas sign 0,005 maka variabel penelitian dapat di analisis lebih lanjut. 2 Jika probabilitas sign 0,05 maka variabel penelitian tidak dapat di analisis lebih lanjut. b. Keiser-Meyer-Olkin KMO Keiser-Meyer-Olkin memiliki tujuan menganalisis kecukupan sampel atau data yang digunakan dalam analisis faktor bertujuan untuk mengetahui apakah pengambilan sampel sudah mencukupi atau tidak, jika smpel yang digunakan semakin cukup maka berarti analisis faktor baik untuk digunakan atau matriks korelasi yang terbentuk semakin baik. Persyaratan yang harus dipenuhi agar data dapat dianalisa lebih lanjut adalah angka Measure Of Sampling Adequacy MSA harus diatas 0,5. c. Anti-Image Matrics Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka Measure Of Sampling Adequacy MSA. Angka MSA berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria : 1 MSA = 1 variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. 2 MSA 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. 3 MSA 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut atau dikeluarkan dari variabel lainnya. 45 2. Pedoman Penulisan Panduan yang dipakai untuk penulisan skripsi ini adalah “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007 ”.

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian, keampuhan instrument penelitian valid dan reliabel merupakan hal yang penting dalam pengumpulan data. Karena data yang benar sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari benar tidaknya instrument pengumpul data 10 . Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun secara semi terstruktur dengan pertanyaan bersifat tertutup, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan 11 . Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan seluruh kuesioner atau instrument penelitian. 10 Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis lengkap dengan aplikasi SPSS 14, Bandung: Alfabeta, Agustus 2007, cet 1, hal 347. 11 Sukandar Rumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004, hal 78-79. 46 Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu item kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi mengatakan untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan pada tiap-tiap variabel dinilai valid atau tidak dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel antara nilai skor item yang diuji dengan jumlah seluruh skor yang dikaji 12 . Dari r tabel, dimana df = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel atau responden. Pada pengukuran faktor-faktor yangmempengaruhi minat nasabah terhadap dana pensiun jumlah sampel n = 30, maka besarnya df = 30 – 2 = 28. Dengan alpha = 0.05, maka didapat nilai r tabel = 0.374. Pengambilan keputusan adalah jika r hitung positif atau r hitung lebih besar dari r tabel maka butir tersebut valid. Sebaliknya jika r hitung negatif atau r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir tersebut tidak valid. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur variabel yang diukur melalui kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap peryataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu walaupun berkali-kali diuji. 12 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1995, edisi revisi, hal 139. 47 SPPS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitias dengan uji statistik Cronbach Alpha. Adapun reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.7 – 0.89, standarisasi reliabilitas ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford. Tabel 3.2 Kaidah reliabilitas Guilford Koefisien Kriteria 0.2 Tidak Reliabel 0.2 - 0.39 Kurang Reliabel 0.4 – 0.69 Cukup Reliabel 0.7 – 0.89 Reliabel 0.9 Sangat Reliabel Hasil pengujian uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: Faktor yang mempengaruhi minat nasabah Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 dengan df = 30 - 2 = 28, maka nilai r tabelnya adalah 0.374. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung dari r tabel. Analisis output dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelatihan Corrected Item-Total Correlation r tabel α = 0,05 : n = 30 df = 30 – 2 = 28 Keputusan No.1 .461 0.374 Valid No.2 .455 0.374 Valid No.3 .568 0.374 Valid No.4 .556 0.374 Valid No.5 .699 0.374 Valid No.6 .699 0.374 Valid No.7 .971 0.374 Valid 48 No.8 .718 0.374 Valid No.9 .765 0.374 Valid No.10 .583 0.374 Valid No.11 .858 0.374 Valid No.12 .819 0.374 Valid No.13 1.248 0.374 Valid No.14 .728 0.374 Valid No.15 .907 0.374 Valid Sumber: Data diolah angket Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .757 15 Sumber: Data diolah angket Ber dasarkan data pada tabel di atas terlihat bahwa semua nilai corrected item-total correlation lebih besar dari pada 0.374, sehingga semua pertanyaan telah valid sedangkan dilihat dari Cronbach Alpha sebesar 0.930 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap sangat realibel dan dapat dipergunakan.

J. Prosedur Pengelolahan Data Penelitian Studi Pustaka