26
Demikianlah  beberapa  ayat  yang  menegaskan  tentang  pendirian  Islam terhadap bunga begitu pasti dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Maka bunga dan
riba adalah sama, dan dilarang dalam segala bentuknya.
C.  Fungsi dan Macam-macam Dana Pensiun
Pada  program  pensiun  mempunyai  tiga  fungsi,  yaitu;  fungsi  asuransi, fungsi  tabungan  dan  fungsi  pensiun.  Program  pensiun  memiliki  fungsi  asuransi,
karena  memberikan  jaminan  kepada  peserta  untuk  mengatasi  resiko  kehilangan pendapatan  yang  disebabkan  oleh  kematian  atau  usia  pensiun.  Program  pensiun
memiliki  tabungan,  karena  selama  masa  kerja  karyawan  harus  membayar  iuran seperti  premi.  Program  pensiun  memiliki  fungsi  pensiun,  karena  manfaat  yang
akan  diterima  oleh  peserta  dapat  dilakukan  secara  berkala  selama  hidup.
11
Yaitu sebagai berikut:
a.  Fungsi Asuransi Penyelenggaraan program pensiun mengandung azas kebersamaan
sebagaimana  dengan  program  asuransi.  Sebagai  contoh,  seorang  peserta program pensiun mengalami cacat atau meninggal karena kecelakaan yang
menyebabkannya  kehilangan  pendapatan.  Sebelum  memasuki  usia pensiun,  kepada  peserta  tersebut  akan  diberikan  manfaat  sebesar  yang
dijanjikan atas beban dana pensiun.
11
Imam Sudjono,  DPLK BMI Dana Pensiun Lembaga Keuangan, ”FINANCIAL Institution
Pension Fund ”, Jakarta: Gramedia, 1999, hal 35.
27
b.  Fungsi Tabungan Karena
dana pensiun
bertugas mengumpulkan
dan mengembangkan  dana,  maka  dana  tersebut  merupakan  akumulasi  dari
iuran pesertapemberi kerja, karyawan, pemberi  kerja bersama karyawan, pekerja mandiri, kemudian iuran itu akan diperlakukan seperti tabungan.
Selanjutnya  dana  yang  terkumpul  akan  dikembangkan  yang  nantinya digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta.
Besarnya manfaat pensiun peserta tergantung pada: 1  Akumulasi dana yang telah disetor
2  Jangka waktu pesertaan 3  Hasil pengembangan dana yang terkumpul
Sebagai  contoh,  seorang  peserta  karyawan  atau  pekerja mandiri  ingin  mengakhiri  kepesertaanya.  Kepada  peserta  tersebut,
diberikan sejumlah dana yang besarnya sama dengan iuran yang telah disetorkan  kepada  dana  pensiun.  Hal  ini  bertujuan  untuk  menjaga
likuiditas dana pensiun dalam jangka panjang. c.  Fungsi Pensiun
Fungsi ini telah rujukan dari azas pokok penyelenggaraan program pensiun,  yaitu  azas  penundaan  manfaat  pensiun.  Artinya  peserta  akan
diberi jaminan kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup setelah pensiun.
Ada empat 4 cara pembayaran manfaat pensiun, yaitu :
28
1  Pensiun  Normal,  artinya  pembayaran  hak  pensiun  setelah  mencapai usia pensiun normal perjanjian
2  Pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak pensiun minimal 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal
3  Pensiun ditunda, artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti  bekerja  minimal  tiga  3  tahun  masa  kepesertaan  dan  belum
mencapai usia pensiun dipercepat 4  Pensiun  Cacat,  artinya  pembayaran  hak  pensiun  bagi  yang  menderita
cacat total tetap akibat kecelakaan kerja.
12
Dan  menurut  UU  No.11  tahun  1992,  jenis  atau  macam-macam  dana pensiun dapat digolongkan menjadi 2 dua yaitu:
a.  Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK Dana  pensiun  pemberi  kerja  adalah  lembaga  penghimpun  dana
pensiun  yang  dibentuk  pihak  pemberi  kerja,  dalam  hal  ini  perusahaan untuk para pekerjanya sendiri dan peserta program ini tidak bisa menjadi
peserta DPPK lagi. b.  Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK
12
Imam Sudjono,  DPLK BMI Dana Pensiun Lembaga Keuangan, ”FINANCIAL Institution
Pension Fund ”, Jakarta: Gramedia, 1999,  hal 37.
29
Dana  Pensiun  Lembaga  Keuangan    adalah  badan  hukum  yang dibentuk  oleh  Bank  dan  Perusahaan  Asuransi  Jiwa  PAJ  yang
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi pesertanya. Mengenai  perbedaan antara Dana Pensiun Pemberi  Kerja  DPPK
dengan  Dana  Pensiun  Lembaga  Keuangan  DPLK,  dapat  dilihat  pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2 Perbedaan DPPK dan DPLK
DPPK Dana Pensiun Pemberi Kerja
DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan
1.  Diselenggarakan oleh
pemberi kerja.
2.  Menjalankan program
pensiun manfaat pasti.
3.  Manfaat  pensiun  sudah  ditentukan besarnya.
4.  Pengelolaan dana
sepenuhnya kuasa DPPK.
5.  Manajemennya terpisah
dari pemberi kerja.
6.  Seluruh  resiko  investasi  tanggung jawab pemberi kerja.
1.  Diselenggarakan  oleh  bank  atau perusahaan asuransi.
2.  Menjalankan program iuran pasti. 3.  Besarnya
manfaat pensiun
tergantung  dari  masa  kepesertaan, besarnya  iuran  dan  pertumbuhan
investasi.
4.  Pilihan investasi ditentukan peserta dan  perkembangannya  dilaporkan
secara transparan. 5.  Dapat  terus  diikuti  walaupun  telah
pindah ke perusahaan lain.
Menurut  UU  Dana  Pensiun  No.11  Tahun  1992,  pada  program  Dana Pensiun  Pemberi  Kerja  DPPK  dan  juga  Dana  Pensiun  Lembaga  Keuangan
DPLK yaitu sebagai berikut: 1  Progaram Pensiun Manfaat Pasti PPMP
30
Program pensiun manfaat pasti atau sering disebut difined benefit plan, adalah  program  pensiun  yang  manfaatnya  ditetapkan  dalam  peraturan  dana
pensiun  sehingga  ada  kepastian  besarnya  manfaat  pensiun  yang  akan diterima.
13
Manfaat yang diterima oleh mereka yang bekerja dan menjadi peserta PPMP  tersebut  adalah  pembayaran  berkala  ang  dibayarkan  kepada  peserta
dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.
14
Adapun kelebihan program pensiun manfaat pasti: a  Lebih menekankan pada hasil akhir.
b  Manfaat  pensiun  ditentukan  terlebih  dahulu  mmengingat  manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan.
c  Program  pensiun  manfaat  pasti,  dapat  mengakomodasi  masa  kerja  yang telah  dilalui  karyawan  apabila  program  pensiun  dibentuk  jauh  setelah
perusahaan berjalan. d  Karyawan  lebih  dapat  menentukan  besarnya  manfaat  yang  akan  diterima
pada saat mencapai usia pensiun. Dan kelemahan program pensiun manfaat pasti:
13
Imam  Sudjono,  DPLK  BMI  Dana  Pensiun  Lembaga  Keuangan, ”FINANCIAL Institution
Pension Fund ”, Jakarta: Gramedia, 1999, hal 16.
14
Imam Sudjono DPLK BMI Dana Pensiun  Lembaga Keuangan, ”FINANCIAL Institution
Pension Fund ”, Jakarta: Gramedia, 1999, hal 6.
31
a  Perusahaan  menanggung  resiko  atas  kekurangan  dana  apabila  hasil investasi tidak mencukupi.
b  Relatif lebih sulit untuk diadministrasikan. 2  Progaram Pensiun Iuran Pasti PPIP
Program  pensiun  iuran  pasti  atau  sering  disebut  benefit  contribution plan adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun  dan  seluruh  iuran  beserta  hasil  pengembangannya  dibukukan  pada rekening  masing-masing  sebagai  manfaat  pensiun.  Manfaat  yang  diterima
oleh peserta DPLK akan tergantung sepenuhnya terhadap besrnya iuran pasti. Hasil pengembangannya tersebut diinvestasikan selama menjadi peserta.
Adapun kelebihan program pensiun iuran pasti: a  Pendanaan biaya atau iuran dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan,
dan diperkirakan. b  Karyawan  dapat  memperhitungkan  besarnya  iuran  yang  akan  dilakukan
setiap tahunnya. c  Lebih mudah untuk diadministrasikan.
Dan kelemahan program pensiun iuran pasti: a  Penghasilan  pada  saat  mencapai  usia  pensiun,  lebih  sulit  untuk
diperkirakan. b  Karyawan menanggung resiko atas ketidak berhasilan investasi.
15
15
Dahlan  Siamat,  Manajemen  Lembaga  Keuangan,  Jakarta:  Lembaga  Penerbit  Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999, edisi kedua, hal 472-476.
32
Kemudian, pada program Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK, dapat  diklasifikasikan  pada  jenis  yang  dalam  bentuk  PPIP  atau  sering
disebut benefit bagi peserta, yaitu: a  Iuran hanya dari peserta
b  Iuran hanya dari pemberi kerja atas nama peserta c  Iuran hanya dari pemberi kerja dan peserta
Dan dilihat dari jenis produk yang ada pada DPLK tersebut, adalah : a.  Pensiun Ummat
Pensiun  Ummat  ialah  salah  satu  produk  dana  pensiun  muamalat Indonesia  yang  dikemas  sedemikian  rupa  untuk  mempersiapkan  hari  tua.
Setiap  peserta  dapat  menentukan  iuran  bulanannya  sendiri  dengan  masa pensiun  yang  ditentukan  sendiri  pula.  Dan  peserta  pada  produk  ini  akan
dikembangkan  sesuai  dengan  pilihan  investasi  yang  telah  ditentukan  pada sektor-
sektor yang tidak bertentangan dengan Syari’at Islam. Syarat peserta Pensiun Ummat :
1  Perorangan atau Badan Usaha 2  Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah
3  Iuran minimal 20.000,-perbulan 4  Menyertakan Foto copy KTP  SIM  Paspor dan Kartu Keluarga
5  Biaya Pendaftaran Rp 10.000,-
33
b.  Wasiat Ummat Salah  satu  permasalahan  yang  dihadapi  oleh  peserta  khususnya
keluarga  adalah  apabila  peserta  meninggal  dunia  sebelum  usia  pensiun normal. Jumlah dana dapat dipergunakan untuk membeli Anuitas atan pensiun
hanya  sebesar  dana  yang  terhimpun  sampai  saat  ini,  sehingga  tidak  sebesar yang  direncanakan.  Untuk  mengatasi  masalah  tersebut  maka  Dana  Pensiun
Muamalat  bekerjasama  dengan  Asuransi  Takaful  menyelenggarakan  Wasiat Ummat,  yaitu  program  DPLK  yang  dilengkapi  dengan  proteksi  asuransi
kematian.  Dengan  proteksi  asuransi  kematian  premi  yang  dengan  cukup murah  maka  jumlah  dana  yang  direncanakan,  meskipun  peserta  meninggal
dunia sebelum usia Pensiun Normal. Syarat peserta Wasiat Ummat :
1  Perorangan atau Badan Usaha 2  Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah
3  Iuran minimal Rp 20.000,-perbulan 4  Menyerahkan Foto Copy KTP  SIM  Paspor dan Kartu Keluarga
5  Biaya Pendaftaran Rp 10.000,- 6  Membayar iuran tambahan berupa premi
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.  Prosedur Penelitian
1.   Persiapan Tahap  persiapan  penelitian  dimulai  dengan  memilih  problematika
yang terjadi disekitar.  Yaitu seperti:  Observasi  ke tempat  yang  akan di  teliti, wawancara  kepada  pihak  Direksi  DPLK  Muamalat  yang  berwenang.
Kemudian, peneliti
menjalankan penelitiannya
mengangkat dengan
penyebaran  angket,  pengambilan  dokumenter,  dan  juga  dengan  cara mengambil studi pustaka.
Selanjutnya  peneliti  menyusun  proposal  penelitian  yang  di  dalamnya telah ditentukan rumusan dan batasan masalah, variabel penelitian yaitu faktor
yang  mempengaruhi  minat  nasabah  terhadap  dana  pensiun,  landasan penelitian  dan  kajian  pustaka,  menentukan  metode  penelitian  beserta  sampel
dan  instrumen  pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini. Selanjutnya  meminta  surat  izin  kepada  pihak  bank  untuk  melakukan
penelitian. 2.   Pelaksanaan
Dalam  penyebaran  kuesioner,  peneliti  secara  langsung  mendatangi sampel  ke  Lembaga  Keuangan  Muamalat  sebelumnya  peneliti  melakukan
konfirmasi  dengan  pihak  pimpinan  lembaga  keuangan  dan  memberikan