77
keluarga 1-2 orang, kemudian yang 3-4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan supir taksi berkisar 1-4 orang.
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Untuk dapat menganalisa tingkat pendapatan supir taksi di kota Medan sebelum dan sesudah perpindahan bandara adalah dengan membandingkan tingkat
pendapatan pada dua keadaan yang berbeda yaitu saat taksi beroperasi di bandara Polonia dan saat taksi beroperasi di bandara Kualanamu. Sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan sementara lihat kembali bab II bahwa perpindahan bandara memberi dampak terhadap tingkat pendapatan supir taksi di kota Medan apabila
“Terdapat perbedaan tingkat pendapatan supir taksi Kota Medan antara sebelum dan sesudah perpindahan bandara”.
Rumusan hipotesis penelitian dalam analisis statistik adalah : Ho = Tidak terdapat perbedaan tingkat pendapatan supir taksi pada saat sebelum
dan sesudah perpindahan bandara. Ha = Terdapat perbedaan tingkat pendapatan supir taksi pada saat sebelum dan
sesudah perpindahan bandara. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diatas maka dengan menggunakan
analisis uji dua sampel berpasangan dan dari statistik sampel berpasangan diketahui bahwa nilai rata-rata pendapatan bersih supir taksi saat beroperasi di
bandara Polonia adalah Rp. 4.528.333,33 dan nilai rata-rata pendapatan bersih supir taksi saat beroperasi di bandara Kualanamu adalah Rp. 1.733.333,33. Dari
output didapat nilai korelasi sebesar 0,368 dengan nilai probabilitas 0,045 hal ini
Universitas Sumatera Utara
78
menyatakan bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah perpindahan bandara berhubungan secara nyata, karena nilai probabilitas 0,05.
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Paired Sample T-test
Perbandingan t tabel
t hitung Sig.
Keterangan Sebelum dan sesudah
perpindahan bandara 2,045
14,038 0,045
Sig. 0,05 dan t hitung t tabel maka Ha diterima
Sumber: Hasil Uji SPSS2015
Dengan menggunakan analisa uji dua sampel berpasangan, maka yang perlu diketahui adalah apakah terdapat perbedaan rata-rata pendapatan pada saat
sebelum dan sesudah perpindahan bandara dengan tingkat signifikansi 0,05. Sehingga dari tabel output analisa SPSS diperoleh :
1. Nilai t hitung adalah 14,038 dan P value signifikansi adalah 0,045. 2. Nilai t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 =
0,25 uji dua sisi dengan derajat kebebasan dfn-1 atau 30 – 1 = 29.
Maka hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah 2,045. Untuk menegaskan kembali kriteria pengujian untuk analisa uji dua
sampel berpasangan maka : Ho diterima jika
- t tabel ≤ t hitung ≥ t tabel
Ho ditolak jika -t hitung -t tabel
atau t hitung t tabel
Berdasarkan Probabilitas maka : Ho diterima jika
P value 0,05 Ho ditolak jika
P value 0,05
Universitas Sumatera Utara
79
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian