64 • Badan Pelayanan Perijinan Terpadu.
• Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.
f. Inspektorat Kota. g. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
h. Kecamatan. i. Kelurahan.
3. Kondisi Geografis
Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2009 tercatat 1.042.026 jiwa, yang terdiri dari 519.851 jiwa laki-laki dan 522.175 jiwa
perempuan. Jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Pondok Aren sebanyak 261.064 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah yaitu
Kecamatan Setu sebanyak 54.839 jiwa.
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 KECAMATAN
LUAS
KM
2
JUMLAH PENDUDUK
JIWA
PAMULANG 26,82
217.466 SERPONG UTARA
17,84 90.625
PONDOK AREN 29,88
261.064 SETU
14,80 54.839
CIPUTAT 18,38
150.509 CIPUTAT TIMUR
15,43 160.971
SERPONG 24,04
106.552
Jumlah 147,19
1.042.026
Sumber : Profil Kecamatan Tahun 2009
65 Melihat jumlah penduduk diatas, maka Kota Tangerang Selatan
dengan jumlah penduduk sebanyak 1.042.026 jiwa termasuk dalam kategori kota besar dengan jumlah penduduk antara 500.000 jiwa sampai dengan
1.000.000 jiwa.
4. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Pendidikan Pendidikan
merupakan faktor
penting dalam
pelaksanaan pembangunan daerah, dengan tersedianya Sumber Daya Manusia yang
berkualitas dapat memacu percepatan pembangunan di Kota Tangerang Selatan.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan sangat mendudukung kemajuan Sektor pendidikan, hal ini didukung dengan beberapa diantaranya program
peningkatan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dan program pendidikan non
formal. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Angka Partisipasi Kasar APK
da Angka Partisipasi Murni APM Kota Tangerang Selatan pada tiap-tiap kecamatan masih rendah terutama pada pendidikan tingkat menengah
yang ditunjukan dengan APK 63,95 dan APM 48,72. Selain Karena tingkat partisipasi, rendahnya APK dan APM disebabkan banyaknya
penduduk usia sekolah yang bersekolah di luar Kota Tangerang Selatan seperti di Kota Tangerang dan DKI Jakarta.
66 b. Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan hidup sehat masyarakat Kota
Tangerang Selatan sehinggga nantinya perilaku hidup sehat bukan karena paksaan melainkan karena kesadaran masyarakat. Upaya Pemerintah Kota
Tangerang Selatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan antara lain dengan akan dibangunnya Rumah Sakit Umum Daerah
RSUD Kota Tangerang Selatan pada tahun 2010, pembangunan puskesmas rawat inap pada tiap kecamatan di Kota Tangerang Selatan,
pengadaan puskesmas keliling roda empat 10 unit. c. Agama
Selama tahun 2009 tercatat jumlah sarana peribadatan beberapa agama di Kota Tangerang Selatan sebanyak 497 Masjid 1.015 Mushola, 40
Gereja, 3 Pura, 6 Vihara,dan 2 Klenteng. Nuansa Islami memang lebih mewarnai kehidupan masyarakat Kota Tangerang Selatan, namun
demikian kerukunan antar umat beragama tidak menjadi hambatan. Hal ini dapat dilihat pada kondisi hidup berdampingan yang tenang dan damai
yang telah terjalin selama ini. Jumlah penduduk Tangerang Selatan berdasarkan agama yang dipeluk
oleh masing-masing masyarakat yaitu Islam sebanyak 902.282 jiwa, Kristen sebanyak 58.237 jiwa, Katholik sebanyak 41.185, Hindu
sebanyak 24.384 jiwa, Budha sebanyak 13.844 jiwa, Konghucu sebanyak
67 1.974 jiwa dan Aliran Kepercayaan sebanyak 120 jiwa. Dari jumlah
tersebut mayoritas penduduk Kota Tangerang Selatan memeluk Agama Islam sebanyak 86,59 .
d. Ketenagakerjaan Pada sektor ketenagakerjaan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
menyusun kebijakan, strategi dan penyusunan program dibidang ketenagakerjaan berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun program yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan pada urusan tenaga kerja diantaranya:
1. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Program ini diarahkan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
SDM melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan bago pencari kerja, peningkatan profesionalisme tenaga pelatih dan instruktur BLK,
pengembangan system informasi manajemen ketenagakerjaan. 2. Program peningkatan kesempatan kerja
Program ini diarahkan untuk penyebarluasan informasi tenaga kerja dan penyiapan tenaga kerja siap pakai.
3. Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Program ini diarahkan untuk penempatan OTJ di perusahaan,
pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja, pembentukan dewan pengawas tenaga kerja, peningkatan pengawasan,
68 perlindungan dan penegakan hokum terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja. 4. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
Program ini diarahkan untuk pelatihan dan kursus dan pembinaan generasi muda di kecamatan.
Pada tabel 4.3 berikut dapat dilihat jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan pada tahun 2009, penduduk Kota Tangerang Selatan
banyak yang bekerja pada instansi BUMNBUMDSwasta dengan jumlah 521.192 orang atau 50,01 sedangkan yang bekerja pada
sektor peternakan hanya berjumlah 210 orang atau 0,02 . e. Sektor Perdagangan dan Jasa
Prioritas Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada sektor perdagangan dan jasa, adalah meningkatkan akses pasar dan permodalan bagi usaha
mikro dan kecil serta industri kecil. Fokus dari prioritas dalam mencapai sasaran tersebut adalah pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui
peningkatan akses terhadap pasar dan permodalan. Kegiatan perdagangan dan jasa tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan, namun yang
paling menonjol hanya di beberapa kecamatan diantaranya, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pamulang, Kecamatan
Ciputat Timur. Fasilitas perdagangan dan jasa sebagian besar hanya tersebar di Kecamatan Serpong, Ciputat Timur dan Pamulang.
69 f. Target dan Realisasi Pajak daerah Retribusi Daerah dan PAD.
Tabel 4.4 Pendapatan Daerah dan Realisasi
Dalam Rupiah
Tahun Pendapatan Daerah
Realisasi Persentase
2006 1.261.750.836.799
_ _
2007 1.481.126.786.000
1.532.411.945.309 112,29
2008 1.680.196.071.000
1.906.196.738.614 113,48
2009 1.745.093.634.719
1.470.862.668.904 87,81.
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Dengan melihat perincian angka-angka dalam tabel 1 dapat dikatakan
bahwa pada tahun Anggaran 2006 tidak direalisasikan terlihat tidak ada angka yang tercantum dalam tebel tersebut. Pada tahun 2007 dalam, realisasinya
mengalami peningkatan dengan persentase 112,29, pada tahun 2008 juga mengalami peningkatan yang begitu pesat jika bandingkan tahun 2008, realisasi
tahun 2009
dari hasil
Pendapatan Daerah
yang direlisasikan
1.906.196.738.614.531 dengan persentase 113,48, Sedangkan pada tahun 2009 relisasi dari pendapatan daerah tersebut
sampai bulan oktober terlihat menurun dari tahun sebelumnya, disebabkan adanya pemekaran Daerah Otonomi Baru Kota Tangerang selatan yang sebelumnya
adalah Kabupaten Tangerang. Menurut peraturan dan perundang-undangan mengenai pemekaran daerah dalam hal ini tersebut sesuai dengan keputusan
pemerintah pusat.
70
Tabel 4.5 Target Pendapatan Asli Daerah PAD dan Realisasi
Dalam Rupiah
Tahun Pendapatan Asli
Daerah Realisasi
Persentase
2006 246.846.682.381
251.241.734.728 _
2007 239.911.906.000
285.899.513.074 119,17
2008 294.773.029.000
336.921.813.888 114,30
2009 334.992.634.719
286.992.406.406.733 _
Realisasi sampai Bulan Oktober
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang
Tabel 4.6 Target Pajak Daerah dan Realisasi
Dalam Rupiah Tahun
Pajak Daerah Realisasi
Persentase 2006
106.450.995.267 97.165.000.000
109,56 2007
131.780.751.102 106.650.000.000
123,56 2008
148.148.805.725 110.725.641.162
113,48 2009
150.231.260.735 107.531.358.396
98,93 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kab. Tangerang
Tabel 4.7 Target Retribusi Daerah dan Realisasi
Dalam Rupiah Tahun
Retribusi Realisasi
Persentase 2006
96.161.266.544 99.702.900.00
96,45 2007
123.374.361.907 134..872.425.157
105,70 2008
70.604.589.953 60.185.000.000
117,31 2009
61.523.494.270 .66498.516.719
87,50 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kab. Tangerang
71 Dalam Tabel 2.5 dan 2.4 target pajak daerah dan Retribusi Daerah pada
tahun 2006-2009 mengalami perubahan kenaikan tingkat persentase, terlihat pada tahun 2006 untuk Retribusi Daerah persentasenya terlihat 96,45 dan pada tahun
2007-2008 mengalami peningkatan persenatsenya 105,70 meningkat menjadi 117,31. Kemudian pada tahun 2009 terget penerimaan Retribusi daerahnya
menurun menjadi 87,50 bahkan lebih dibanding tahun 2006, sedangkan untuk Pajak Daerah persentasenya terlihat 109,56 dan pada tahun 2007-2008
mengalami peningkatan persenatsenya 123,56 meningkat menjadi 113,48. Kemudian pada tahun 2009 terget penerimaan pajak daerahnya menurun menjadi
98,93 bahkan lebih dibanding tahun 2006 terlihat bahwa pada september tahun 2008 telah berdirinya Kota Tangerang sebagai Daerah Otonom Baru DOB dan
pada 2009 Kab.tangerang telah mengalami pemekaran yang sekarang menjadi Kota Tangerang Selatan. Sejak awal januari Tangerang sudah memungut pajak
daerah dan retribusi daerahnya yang termasuk dalam Penerimaan PAD Tangerang Selatan.
B. Gambaran Umum Profil Wilayah Kabupaten Tangerang