Tujuan Penelitian Batasan Masalah Metode Penelitian Pembagian Anomatope dalam Bahasa Jepang

4 - Menggambarkan suara alam seperti turunnya hujan, angin riuh, tumbangnya pohon dll. - Menggambarkan suara bunyi benda disekitar seperti bunyi tercebur, benda terjatuh dll. - Menggambarkan bunyi perasaan manusia seperti saat tertawa, saat sakit akibat terkena sesuatu, saat takut, saat bahagia dll. Dalam bahasa jepang Anomatope dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu Giseigo, Giongo dan Gitaigo. untuk dikalangan remaja khususnya di indonesia kata Anomatope yang sering digunakan yaitu gitaigo bahasa yang mengungkapkan perasaan hati seseorang ketika melihat atau terkena sesuatu. Karena bahasa yang unik dan menarik sehingga kalangan remaja seperti halnya penulis lebih suka menggunakan kata-kata yang menyatakan bunyi bahasa seperti melukiskan perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagia yaitu dengan menggunakan kata わくわくする , kemudian melukiskan perasaan yang sakit yang berdenyut- denyut seperti kepala yang berdenyut-denyut dengan menggunakan kata ずきず きする dll. Karena bahasa gitaigo mengalami pengulangan sehingga mudah diingat, hal ini mendorong penulis untuk mencari tahu jenis kata-kata apa saja yang menjadi kata gitaigo untuk mengungkapan perasaan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara 5 1. Ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai jenis-jenis kata Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan. 2. Untuk menambah wawasan tentang jenis bunyi kata gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan. 3. Untuk menambah pengetahuan penulis dan juga pembaca.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka dalam penyusunan kertas karya ini penulis membatasi pembahasan mencakup jenis-jenis kata Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam kertas karya ini adalah metode kepustakaan, yaitu mengumpulkan data-data atau informasi dengan membaca buku kemudian dipilah-pilah, serta menjelajahi internet karena perkembangan internet yang sudah semakin maju dan pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan maka penulis mencari data-data dengan menggunakan internet. Selanjutnya data dibahas dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya ini. Universitas Sumatera Utara 6 BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG Universitas Sumatera Utara 7

2.1 Pembagian Anomatope dalam Bahasa Jepang

Kata Anomatope berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat nama. Anomatope berarti ‘nama’ yang diberikan kepada suara. Jadi secara tidak langsung Anomatope bisa diartikan sebagai sebuah kata untuk meniru sebuah suara. Pada dasarnya tidak hanya bangsa yunani saja yang menggunakan bunyi bahasa atau yang disebut dengan anomatope untuk menirukan sesuatu dari sebuah bunyi tetapi bangsa yang sudah sangat maju dan merupakan Negara yang mempunya huruf terbanyak didunia seperti halnya Jepang juga memiliki kata- kata yang dinyatakan dengan bunyi bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan bunyi seperti suara hewan, suara manusia yang sedang tertawa, menangis dan saat mengungkapkan perasaan, bermacam-macam bunyi benda di sekitar kita, bunyi alam dan lain sebagainya. Anomatope atau dalam bahasa jepangnya disebut Ongmanego terdiri atas 3 jenis tiruan bunyi yaitu: ぎせいご 1. Giseigo 擬声語 Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena meniru suara binatang. ぎおんご 2. Giongo ( 擬音語 ) Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena meniru bunyi suara alam. ぎたいご 3. Gitaigo ( 擬態語 ) Universitas Sumatera Utara 8 Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena mengungkapkan perasaan ketika melihat suatu benda atau yang dirasakan. Anomatope ini termasuk ke dalam youshuno fukushi atau fukushi joutai. Fukushi joutai dapat dibagi menjadi 3 yaitu: joutai yang menerangkan keadaan seperti ずっと terus-menerus , joutai yang menerangkan waktu seperti しばら く sebentar じきに kadang-kadang , dan yang terakhir joutai yang menerangkan petunjuk atau pengarahan そう begitu . Youshuno fukushi atau fukushi joutai merupakan adverbia yang secara jelas menerangkan keadaan suatu perbuatan fukushi yang sering dipakai untuk menerangkan verba kata kerja . Fukushi yang termasuk kelompok joutai antara lain: a. Fukushi yang disertai partikel “to” と Batabata to ばたばた と : dengan berbunyi, dengan bergentum, dengan bergerak- gerak. Boroboro to ぼろぼろ と : buruk, koyak, cabik-cabik, compang-camping. Doudou to どうどう と : dengan megah, dengan berani, dengan gagah perkasa, dengan mulia. Harahara to はらはら と : bingung, berdebar-debar, gugup, takut, khawatir, gelisah. Hirahira to ひらひた と : bercerai-berai. Korokoro to ころころ と : menggelinding, terguling-guling. Universitas Sumatera Utara 9 Nosonoso to のそのそ と : dengan perlahann-lahan,dengan lambat, dengan malas. Parapara to ぱらぱら と : gemericik, rintik-rintik, dengan terpencar-pencar. Potapota to ぽたぽた と : tetesan, menetes, bercucuran, bersimbah atau berkeringat. Sekaseka to せかせか と : dengan gelisah, tidak dapat diam, tidak tenang, resah, dan tergesa-gesa. Soyosoyo to そよそよ と : sepoi-sepoi, semilir, dengan lembut. b. Fukushi yang disertai partikel “ni” に Jiki ni じき に : dengan langsung, dengan segera, terus, lantas, sebentar lagi, dengan selekas-lekasnya. Sude ni すで に : sudah, telah, dulu, dahulu. Sugu ni すぐ に : segera, langsung, lantas, serta merta, dengan mudah, sebentar, secepat-cepatnya, tidak lama. Tachimachi ni たちまち に : dengan segera, lansung, dalam waktu singkat, dalam sekejap mata, pada saat itu juga, tib-tiba, secara mendadak. Tadachi ni ただち に : dengan segera, lantas, langsung. Tagai ni たがい に : saling, satu sama lain. Tsui ni つい に : akhirnya, kesudahannya, penghabisannya. c. Fukushi yang tidak perlu memakai partikel Universitas Sumatera Utara 10 Arakajime あらかじめ : terlebih dahulu, sebelumnya. Dandan だんだん : sedikit demi sedikit, dengan lambat laun, dengan berangsur-angsur, dengan perlahan-lahan. Futo ふと : dengan tiba-tiba, kebetulan, dengan tidak di duga. Gungun ぐんぐん : dengan kuat, dengan cepat, terus menerus. Kaku かく : tiap-tipa, masing-masing. Masumasu ますます : lebih-lebih, semakin, kian, bertambah. Nakanaka なかなか : amat, sangat, sungguh-sungguh, bukan main. Ono’ono おのおの : masing-masing semua. Shibashiba しばしば : sering, acap kali, kerapkali, berulang-ulang, berkali-kali. Tabitabi たびたび : berulang-ulang. Taedae たえだえ : sayup-sayup, hampir padam, redam terputus-putus, terhenti-henti, dengan lemah. Wazawaza わざわざ : dengan sengaja, dengan kebaikan hati, khusus, secara positif. Yokuyoku よくよく : dengan sangat hati-hati, betul-betul, benar-benar, sungguh-sungguh, baik-baik, dengan teliti, sangat, luar biasa. Dalam joutai no fukushi ini ada kata-kata yang dapat menerangkan nomina atau kata benda dengan cara menyisipkan partikel“no” の diantara kedua kelas kata itu, contohnya ialah: Universitas Sumatera Utara 11 - Katsute no urami かつて の うらみ = Pernah sakit hati - Kanari no hitode かなり の ひとで = Lumayan ramai - Karisome no yado かりそめ の やど = Tempat menginap sementara - Kanete no yakusoku かねて の やくそく = Sudah janji - Shibashi no wakare しばし の わかれ = Pisah sebentar - Yokuyoku no koto よくよく の こと = Sesuatu hal yang sangat - Subete no hitobito すべて の ひとびと = Orang-orang sekalian - Tabitabi no omimai たびたび の おみまい = sering menjenguk orang sakit - Sukoshi no okane すこし の おかね = Uang sedikit - Moppara no uwasa もっぱら の うわさ = Desas-desus pertama-tama Cara penulisan saat menggunakan anomatope ini berbeda-beda. Ada yang menggunakan Hiragana dan Katakana. Di dalam komik, penggunaan cara Universitas Sumatera Utara 12 penulisan anomatope juga macam-macam. Terkadang bentuk hurufnya dibuat menyerupai situasi yang digambarkan, agar bacaan lebih hidup. Anomatope yang ditulis dengan Katakana itu bermaksud memberi tekanan atau memperjelas. Sedangkan suara- suara atau penggunaan anomatope yang lembut, menggunakan Hiragana.

2.2 Pengertian Gitaigo