Pengolahan Data Analisis Faktor-faktor yang Memotivasi Pengusaha dalam Memutuskan Berbisnis

4.2.3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana variabel-variabel pada faktor internal dan faktor eksternal x berkaitanberkorelasi dengan faktor motivasi berbisnis y. Korelasi pada setiap variabel diukur dengan metode analisis korelasi menggunakan rumus korelasi product moment. Data yang digunakan dalam uji korelasi adalah data yang diperoleh dari penyebaran kembali kuesioner tertutup kepada 50 responden baru. Rekapitulasi data responden baru dan jawaban responden dapat dilihat pada Lampiran 7. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi didapatkan bahwa variabel- variabel pada faktor internal dan faktor eksternal memiliki nilai koefisien korelasi berkisar antara 0,2 hingga 0,7. Perhitungan nilai koefisien korelasi masing-masing variabel dapat dilihat pada Lampiran 8. Rekapitulasi perhitungan korelasi untuk seluruh variabel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Korelasi Seluruh Variabel No. Variabel Nilai Koefisien Korelasi r 1 Kebutuhan akan prestasi 0,7851 2 Kebutuhan akan kebebasan 0,7217 3 Efikasi diri 0,4369 4 Harga diri 0,2119 5 Tantangan pribadi 0,4189 6 Fleksibilitas 0,2693 7 Inovasi dan kreasi 0,7115 8 Pendapatan 0,4276 9 Dukungan akademik 0,4614 10 Dukungan sosial 0,5198 11 Lingkungan keluarga 0,5637 12 Lingkungan kerja 0,4217 13 Kesiapan instrumen 0,3122 14 Kesempatan dan peluang 0,7317 15 Tokoh panutan 0,4891 Sumber: Pengolahan Data

4.2.4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan setiap variabel pada faktor internal dan faktor eksternal x dengan faktor motivasi berbisnis y. Uji hipotesis untuk analisis korelasi yang menggunakan korelasi product moment dengan sampel besar n 30 adalah uji Z. Untuk mengetahui signifikansi hubungan setiap variabel dilakukan dengan membandingkan nilai Z α dengan Z . Nilai Z α dengan taraf nyata 5 0,05 adalah Z α = 1,645 dengan kriteria: 1. Jika Z ≤Z α maka tidak ada hubungan signifikan antara variabel x dan y. 2. Jika Z Z α maka ada hubungan signifikan antara variabel x dan y. Berikut adalah formulasi hipotesis untuk mengetahui signifikansi hubungan antara faktor internal dengan motivasi berbisnis. H 0A : Tidak ada hubungan signifikan antara faktor internal dengan motivasi berbisnis. H 1A : Ada hubungan signifikan antara faktor internal dengan motivasi berbisnis. Maka formulasi hipotesis untuk mengetahui signifikansi hubungan antara setiap variabel pada faktor internal dengan motivasi berbisnis adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan akan prestasi H 0A.1 : Tidak ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan prestasi x 1 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.1 : Ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan prestasi x 1 dengan motivasi berbisnis y. 2. Kebutuhan akan kebebasan H 0A.2 : Tidak ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan kebebasan x 2 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.2 : Ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan kebebasan x 2 dengan motivasi berbisnis y. 3. Efikasi diri H 0A.3 : Tidak ada hubungan signifikan antara efikasi diri x 3 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.3 : Ada hubungan signifikan antara efikasi diri x 3 dengan motivasi berbisnis y. 4. Harga diri H 0A.4 : Tidak ada hubungan signifikan antara harga diri x 4 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.4 : Ada hubungan signifikan antara harga diri x 4 dengan motivasi berbisnis y. 5. Tantangan pribadi H 0A.5 : Tidak ada hubungan signifikan antara tantangan pribadi x 5 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.5 : Ada hubungan signifikan antara tantangan pribadi x 5 dengan motivasi berbisnis y.

6. Fleksibilitas

H 0A.6 : Tidak ada hubungan signifikan antara fleksibilitas x 6 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.6 : Ada hubungan signifikan antara fleksibilitas x 6 dengan motivasi berbisnis y. 7. Inovasi dan kreasi H 0A.7 : Tidak ada hubungan signifikan antara inovasi dan kreasi x 7 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.7 : Ada hubungan signifikan antara inovasi dan kreasi x 7 dengan motivasi berbisnis y.

8. Pendapatan

H 0A.8 : Tidak ada hubungan signifikan antara pendapatan x 8 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.8 : Ada hubungan signifikan antara pendapatan x 8 dengan motivasi berbisnis y. Berikut adalah formulasi hipotesis untuk mengetahui signifikansi hubungan antara faktor eksternal dengan motivasi berbisnis. H 0B : Tidak ada hubungan signifikan antara faktor eksternal dengan motivasi berbisnis. H 1B : Ada hubungan signifikan antara faktor eksternal dengan motivasi berbisnis. Maka formulasi hipotesis untuk mengetahui signifikansi hubungan antara setiap variabel pada faktor eksternal dengan motivasi berbisnis adalah sebagai berikut: 1. Dukungan akademik H 0B.1 : Tidak ada hubungan signifikan antara dukungan akademik x 9 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.1 : Ada hubungan signifikan antara dukungan akademik x 9 dengan motivasi berbisnis y. 2. Dukungan sosial H 0B.2 : Tidak ada hubungan signifikan antara dukungan sosial x 10 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.2 : Ada hubungan signifikan antara dukungan sosial x 10 dengan motivasi berbisnis y. 3. Lingkungan keluarga H 0B.3 : Tidak ada hubungan signifikan antara lingkungan keluarga x 11 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.3 : Ada hubungan signifikan antara lingkungan keluarga x 11 dengan motivasi berbisnis y. 4. Lingkungan kerja H 0B.4 : Tidak ada hubungan signifikan antara lingkungan kerja x 12 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.4 : Ada hubungan signifikan antara lingkungan kerja x 12 dengan motivasi berbisnis y. 5. Kesiapan instrumen H 0B.5 : Tidak ada hubungan signifikan antara kesiapan instrumen x 13 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.5 : Ada hubungan signifikan antara kesiapan instrumen x 13 dengan motivasi berbisnis y. 6. Kesempatan dan peluang H 0B.6 : Tidak ada hubungan signifikan antara kesempatan dan peluang x 14 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.6 : Ada hubungan signifikan antara kesempatan dan peluang x 14 dengan motivasi berbisnis y. 7. Tokoh panutan H 0B.7 : Tidak ada hubungan signifikan antara tokoh panutan x 15 dengan motivasi berbisnis y. H 1B.7 : Ada hubungan signifikan antara tokoh panutan x 15 dengan motivasi berbisnis y. Berikut adalah contoh uji hipotesis untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel kebutuhan akan prestasi dengan motivasi berbisnis. 1. Menentukan formulasi hipotesis H 0A.1 : Tidak ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan prestasi x 1 dengan motivasi berbisnis y. H 1A.1 : Ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan prestasi x 1 dengan motivasi berbisnis y. 2. Menentukan taraf nyata dan Z α Taraf nyata yang digunakan adalah 5 0,05 sehingga Z 0,05 = 1,645. 3. Menentukan kriteria pengujian H 0A.1 diterima H 1A.1 ditolak apabila Z ≤ 1,645 H 0A.1 ditolak H 1A.1 diterima apabila Z 1,645 4. Menentukan nilai uji statistik Z Z = Z = Z = 5,4957 5. Membuat kesimpulan Karena Z = 5,4957 Z α = 1,645 maka H 0A.1 ditolak H 1A.1 diterima yang berarti ada hubungan signifikan antara kebutuhan akan prestasi x 1 dengan motivasi berbisnis y. Berdasarkan pengujian hipotesis didapatkan bahwa hampir seluruh variabel pada faktor internal dan faktor eksternal memiliki nilai Z yang lebih besar daripada Z α . Satu-satunya variabel yang memiliki nilai Z yang lebih kecil daripada Z α adalah variabel harga diri x 4 . Rekapitulasi pengujian hipotesis untuk seluruh variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3.Rekapitulasi Pengujian Hipotesis Seluruh Variabel No. Variabel Z Z α Kesimpulan 1 Kebutuhan akan prestasi 5,4957 1,645 Signifikan 2 Kebutuhan akan kebebasan 5,0519 1,645 Signifikan 3 Efikasi diri 3,0583 1,645 Signifikan 4 Harga diri 1,4833 1,645 Tidak signifikan 5 Tantangan pribadi 2,9323 1,645 Signifikan 6 Fleksibilitas 1,8851 1,645 Signifikan 7 Inovasi dan kreasi 4,9805 1,645 Signifikan 8 Pendapatan 2,9932 1,645 Signifikan 9 Dukungan akademik 3,2298 1,645 Signifikan 10 Dukungan sosial 3,6386 1,645 Signifikan 11 Lingkungan keluarga 3,9459 1,645 Signifikan 12 Lingkungan kerja 2,9519 1,645 Signifikan 13 Kesiapan instrumen 2,1854 1,645 Signifikan 14 Kesempatan dan peluang 5,1219 1,645 Signifikan 15 Tokoh panutan 3,4237 1,645 Signifikan Sumber: Pengolahan Data BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis

5.1.1. Analisis Karakteristik Responden

Pada penelitian ini digunakan sebanyak 50 sampel pengusaha sebagai responden yang berada di Kota Medan, Sumatera Utara. Para pengusaha yang menjadi responden ini adalah mereka yang menjadikan bisnisnya sebagai pekerjaan utama dan bisnis tersebut telah berjalan minimal selama 5 tahun. Karakteristik setiap responden diperoleh dari identitas responden yang terdapat pada bagian awal dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Berdasarkan umur para responden, didapatkan bahwa responden yang berumur antara 26-30 tahun berjumlah sebanyak 10 orang, responden yang berumur antara 31-40 tahun berjumlah sebanyak 16 orang, responden yang berumur antara 41-50 tahun berjumlah sebanyak 15 orang, serta responden yang berumur di atas 50 tahun berjumlah sebanyak 9 orang. Berdasarkan jenis kelamin para responden, didapatkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah sebanyak 26 orang, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 24 orang. Berdasarkan jenis atau bidang usaha para responden, didapatkan bahwa responden yang berbisnis dalam bidang makanankuliner berjumlah sebanyak 18 orang, responden yang berbisnis dalam bidang fashion berjumlah sebanyak 8 orang, responden yang berbisnis dalam bidang kerajinan tangan berjumlah sebanyak 7 orang, serta responden yang berbisnis dalam beragam bidang lainnya berjumlah sebanyak 17 orang. Berdasarkan lamanya bisnis para responden telah berdiri, didapatkan bahwa responden yang telah menjalankan bisnisnya selama 5-10 tahun berjumlah sebanyak 35 orang, responden yang telah menjalankan bisnisnya selama 11-20 tahun berjumlah sebanyak 11 orang, responden yang telah menjalankan bisnisnya selama 21-30 tahun berjumlah sebanyak 3 orang, serta responden yang telah menjalankan bisnisnya selama lebih dari 30 tahun berjumlah sebanyak 1 orang. Rekapitulasi karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Karakteristik Responden Umur Jenis Kelamin Bidang Usaha Lama Usaha 26 - 30 10 Laki-laki 26 Kuliner 18 5 – 10 35 31 - 40 16 Fashion 8 11 – 20 11 41 - 50 15 Perempuan 24 Kerajinan 7 21 – 30 3 50 9 Lainnya 17 30 1 Total 50 Total 50 Total 50 Total 50 Sumber: Pengumpulan Data

5.1.2. Analisis Faktor Internal

Berikut ini adalah analisis dari setiap variabel pada faktor internal berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, pengujian hipotesis, serta bobot rata- rata jawaban responden.

1. Kebutuhan akan Prestasi

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi didapatkan bahwa variabel kebutuhan akan prestasi memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,7851 yang berada pada interval 0,70 – 0,90, maka kekuatan hubungan antara variabel ini dengan motivasi berbisnis adalah tinggi. Nilai koefisien korelasi yang tinggi sejalan dengan hasil pengujian hipotesis dimana variabel kebutuhan akan prestasi memiliki nilai Z sebesar 5,4957 yang lebih besar daripada nilai Z α sebesar 1,645, maka terdapat hubungan signifikan antara variabel ini dengan motivasi berbisnis. Hal tersebut juga didukung dengan jawaban responden dimana variabel kebutuhan akan prestasi memiliki bobot rata-rata jawaban sebesar 4,38, maka rata-rata jawaban responden pada variabel ini adalah setuju hingga sangat setuju.

2. Kebutuhan akan Kebebasan

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi didapatkan bahwa variabel kebutuhan akan kebebasan memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,7217 yang berada pada interval 0,70 – 0,90, maka kekuatan hubungan antara variabel ini dengan motivasi berbisnis adalah tinggi. Nilai koefisien korelasi yang tinggi sejalan dengan hasil pengujian hipotesis dimana variabel kebutuhan akan kebebasan memiliki nilai Z sebesar 5,0519 yang lebih besar daripada nilai Z α sebesar 1,645, maka terdapat hubungan signifikan antara variabel ini dengan motivasi berbisnis. Hal tersebut juga didukung dengan jawaban responden dimana variabel kebutuhan akan kebebasan memiliki bobot rata-rata jawaban sebesar 4,32, maka rata-rata jawaban responden pada variabel ini adalah setuju hingga sangat setuju.

3. Efikasi Diri

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi didapatkan bahwa variabel efikasi diri memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,4369 yang berada pada interval 0,40 – 0,70, maka kekuatan hubungan antara variabel ini dengan motivasi berbisnis adalah sedang. Nilai koefisien korelasi yang sedang sejalan dengan hasil