Fungsi Pengawasan Tujuan Pengawasan

Daerah. Tujuan kontrol ini adalah suatu usaha preventif terhadap kekeliruan- kekeliruan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tujuan kontrol juga dimaksudkan sebagai suatu usaha represif, yaitu untuk memperbaiki apabila sudah terjadi kekeliruan. Dalam prakteknya ada kontrol yang sering dilihat sebagai sarana untuk mencegah timbulnya segala bentuk penyimpangan tugas pemerintahan dari apa yang telah digariskan. Memang disinilah letak inti atau hakekat dari suatu pengawasan. 265

b. Fungsi Pengawasan

Sistem negara kesatuan yang didesentralisasikan bahwa peran Pemerintah Pusat dalam hal pengawasan terhadap Pemerintah Daerah merupakan suatu hal yang harus ada. Hal tersebut bertujuan agar daerah-daerah otonom dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk menyelenggarakan Pemerintahan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga kepentingan negara dan rakyat yang berada di daerah dapat terjamin. Dengan demikian, fungsi pengawasan sebagai pembatasan terhadap kekuasaan, karenanya pengawasan sangat penting untuk mengontrol kerja Pemerintah Daerah, agar tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Untuk itulah Pemerintah Pusat mempunyai hak untuk mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Hak pengawasan ini merupakan hak plaset, yaitu hak yang diberikan pada 265 P. Effendi Lotulung, Beberapa Sistem Tentang Kontrol Segi Hukum Terhadap Pemerintah, Jakarta: Bhuana Pancakarsa, 1986, hlm. Xv. Rudy Hendra Pakpahan : Pengujian Perda Oleh Lembaga Eksekutif Dan Yudikatif, 2009 atasan untuk mengawasi kerja bawahannya. Menurut Bagir Manan, hak plaset adalah hak untuk mencegah atau mengukuhkan suatu keputusan agar mempunyai atau tidak mempunyai kekuatan mengikat oleh suatu badan Pemerintah yang berbeda dari badan yang membuat keputusan tersebut. Sekali pengesahan diberikan, keputusan tersebut mempunyai kekuatan yang mengikat dan tidak dapat ditarik kembali. 266 Sedangkan menurut Suhino fungsi pengawasan pusat terhadap daerah sangatlah penting, karena pengawasan merupakan suatu usaha untuk menjamin adanya keserasian antara penyelenggaraan tugas pemerintahan oleh daerah otonom dan Pemerintah Pusat dan untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna. 267

c. Tujuan Pengawasan

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengawasan tersebut merupakan suatu daya dan upaya untuk menilai kenyataan yang telah terjadi dan dibandingkan dengan yang seharusnya terjadi, sehingga akan dapat terlihat hasilnya apakah yang akan dicapai tersebut telah memenuhi apa yang seharusnya. Ini penting rasanya agar bila terjadi penyimpangan maka akan dengan mudah terkontrol dan dengan cepat dapat diperbaiki. Menurut Sujamto, tujuan pengawasan ini adalah untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya tentang pelaksanaan tugas dan pekerjaan, apakah 266 Bagir Manan, Hubungan …, Op.Cit., hlm. 109. 267 Suhino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Yogyakarta: Liberty, 1995, hlm. 147. Rudy Hendra Pakpahan : Pengujian Perda Oleh Lembaga Eksekutif Dan Yudikatif, 2009 sesuai dengan semestinya atau tidak. 268 Sementara itu, menurut Manulang dan Jusuf Juhir, tujuan pengawasan tersebut adalah 269 : 1. Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan perintah. 2. Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan. 3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan. 4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. 5. Membawa kepercayaan terhadap kepemimpinan organisasi. Dengan demikian, tujuan pengawasan Pemerintah Pusat terhadap daerah adalah agar penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah dapat berjalan dengan lancar, berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan penyelenggaraan pemerintahan yaitu kesejahteraan bagi masyarakat daerah itu dapat terlaksana.

d. Macam-Macam Pengawasan