sesuai dengan semestinya atau tidak.
268
Sementara itu, menurut Manulang dan Jusuf Juhir, tujuan pengawasan tersebut adalah
269
: 1.
Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan perintah.
2. Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan.
3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang
dihasilkan. 5.
Membawa kepercayaan terhadap kepemimpinan organisasi. Dengan demikian, tujuan pengawasan Pemerintah Pusat terhadap daerah
adalah agar penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah dapat berjalan dengan lancar, berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan penyelenggaraan pemerintahan yaitu
kesejahteraan bagi masyarakat daerah itu dapat terlaksana.
d. Macam-Macam Pengawasan
Dilihat dari beberapa hal dan berdasarkan bentuk-bentuk pengawasan, maka pengawasan tersebut terdiri atas :
1. Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.
Pengawasan langsung adalah pengawasan yang langsung dilakukan oleh pimpinan dengan mengamati, meneliti, memeriksa dan mengecek sendiri dan
268
Sujamto, Beberapa …, Op.Cit., hlm. 115.
269
Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir, Op.Cit., hlm. 27.
Rudy Hendra Pakpahan : Pengujian Perda Oleh Lembaga Eksekutif Dan Yudikatif, 2009
menerima laporan langsung dari pelaksana di tempat pekerjaan itu berlangsung. Hal ini dilakukan dengan cara inspeksi. Pengawasan tidak langsung adalah
pengawasan yang dilakukan dengan mempelajari hasil dari laporan-laporan atau dokumen-dokumen yang diterima dari pelaksanaan baik secara lisan atau tulisan.
Dokumen-dokumen itu, antara lain
270
: 1.
Laporan dari pelaksanaan pekerjaan, baik laporan berkala ataupun laporan insidentil.
2. Laporan Hasil Pemeriksaan LHP yang diperoleh dari perangkat pengawasan
lain. 3.
Surat-surat pengaduan. 4.
Berita atau artikel di media massa. 5.
Dokumen-dokumen lainnya. 2.
Pengawasan preventif, represif dan umum. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa pengawasan
Pemerintah Pusat terhadap Pemerintah Daerah hanya dikenal pengawasan represif saja. Di mana di dalam pengawasan tersebut lebih ditekankan pada pemberian
kebebasan kepada Daerah Otonom dalam mengambil keputusan serta memberikan peran kepada DPRD dalam mewujudkan fungsinya sebagai
pengawas terhadap pelaksanaan Otonomi Daerah. Oleh karenanya, Perda yang ditetapkan Daerah Otonom tidak memerlukan pengesahan terlebih dahulu oleh
270
Sujomto, Beberapa …, Op.Cit., hlm. 77.
Rudy Hendra Pakpahan : Pengujian Perda Oleh Lembaga Eksekutif Dan Yudikatif, 2009
pejabat yang berwenang. Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 di atas memberikan gambaran bahwa mekanisme pengawasan dalam
Undang-Undang tersebut lebih sederhana, dalam upaya memberikan kemandirian dan keleluasaan bagi daerah untuk mengatur dan mengurus penyelenggaraan
pemerintahan. Pengawasan preventif dilakukan sesudah Perda ditetapkan, tetapi sebelum Perda
itu mulai berlaku.
271
Jadi menurut pengawasan ini, suatu Perda hanya dapat berlaku apabila telah disahkan oleh pejabat yang berwenang mengesahkannya.
Pengawasan preventif ini hanya dilakukan terhadap Perda yang berisi atau yang mengatur materi-materi tertentu, yaitu materi-materi yang dianggap penting yaitu
yang menyangkut kepentingan-kepentingan besar terutama bagi daerah dan penduduknya. Menurut Sujamto, pengertian dari pengawasan preventif adalah
pengawasan yang dilakukan sejak masih menjadi rencana.
272
Melalui pengertian ini dapat dilihat bahwa pengawasan preventif dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya kekeliruan yang mungkin terjadi. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau
suatu kegiatan dilaksanakan.
273
Pengawasan represif dilaksanakan dalam bentuk penangguhan, penundaan dan pembatalan.
274
Karenanya pengawasan represif dimaksudkan untuk memperbaiki jika telah terjadi kekeliruan. Dengan demikian
271
Irawan Soejito, Pengawasan Terhadap Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah, Jakarta: Bina Aksara, 1983, hlm. 12.
272
Sujamto, Beberapa …, Op.Cit., hlm. 65.
273
Ibid, hlm. 67.
274
Bagir Manan, Hubungan …, Op.Cit., hlm. 182.
Rudy Hendra Pakpahan : Pengujian Perda Oleh Lembaga Eksekutif Dan Yudikatif, 2009
tidak mempengaruhi kebebasan berprakarsa atau berinisiatif. Selain itu, pelaksanaannya hanya terpusat pada satu tangan yang akan memudahkan untuk
merumuskan patokan-patokan sehingga akan lebih efisien.
275
Pengawasan umum merupakan salah satu bentuk atau cara untuk melakukan pengawasan atas jalannya Pemerintahan Daearah. Pengawasan Umum adalah
jenis pengawasan yang dilakukan Pemerintah terhadap segala kegiatan Pemerintah Daerah untuk menjamin terselenggaranya Pemerintahan Daerah yang
baik.
276
Selain itu pengawasan umum ini tidak hanya mengawasi jalannya pemerintahan daerah saja tetapi juga berlaku bagi pengawasan terhadap sasaran
dan objek lain oleh semua perangkat-perangkat pengawasan yang ada. 3.
Pengawasan ekstern dan intern. Pengawasan intern ini sesuai dengan artinya adalah pengawasan yang dilakukan
dari dalam. Pengawasan intern dilakukan oleh pucuk pimpinan dalam suatu organisasi, tetapi biasanya untuk lebih efektif tugas pimpinan itu dapat
didelegasikan kepada para pimpinan bidangnya masing-masing. Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh pejabat atau petugas
yang ditunjuk dari luar organisasi. Misalnya masalah keuangan suatu departemen diperiksa oleh suatu badan yang telah ditunjuk yakni Badan Pemeriksa Keuangan
BPK.
275
Sujamto, Beberapa …, Op.Cit., hlm. 65.
276
Ibid, hlm. 69.
Rudy Hendra Pakpahan : Pengujian Perda Oleh Lembaga Eksekutif Dan Yudikatif, 2009
2. Kewenangan Pengujian Perda