33
Munte 3766
Gunung Manumpak 1498
Selakkar 119
Sarinembah 5391
Singgamanik 5842
Nageri 1453
Kuta Suah 1048
Kineppen 1063
Buluh Naman 2995
Bandar Meriah 2359
Sukarame 809
Kuta Great 839
Total 44591
Sumber:Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2014 Dari data diatas dapat dilihat di Desa Kineppen merupakan salah satu desa
dengan produksi rata-rata terendah. Hal ini menjadi acuan dalam menentukan daerah penelitian sehingga diharapkan di masa mendatang produksinya dapat
lebih ditingkatkan lagi.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani jagung di Desa Kineppen, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan
yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Adapun besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode Slovin. Menurut Slovin dalam pengantar
metode penelitian Sevilla, 1993, besarnya sampel dapat diperoleh dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
34
� = �
1 + ��
2
Dimana : n
= Ukuran sampel
N =
Ukuran populasi d
= Galat penduga 10
Jumlah populasi petani jagung di daerah penelitian adalah sebanyak 60 Orang. Maka didapat besar sampel penelitian sebagai berikut :
N n =
N d
2
+ 1 60
n = 60 0,1
2
+ 1 = 37 Orang
3.3 Metode Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu berupa kuisioner diperoleh dari hasil wawancara pada
petani jagung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder yaitu berupa data-data pendukung yang diperoleh dari
instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara, BPS Kabupaten Karo, dan instansi terkait lainnya, juga literatur buku dan media
internet.
Universitas Sumatera Utara
35
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan masalah 1, digunakan analisis deskriptif dengan cara menggambarkan dan menjelaskan produksi kedelai di daerah penelitian dan
membandingkannya dengan produksi kedelai di daerah lain yang juga merupakan sentra produksi kedelai.
Untuk masalah 2, 3 dan 4, digunakan metode analisis SWOT. Sesuai dengan teori yang telah dikemukakan, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-fsktor strategis
adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Sebelum melakukan analisis data seperti diatas maka terlebih dahulu dilakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model matrik faktor strategi internal dan matrik faktor strategi eksternal sebagai berikut :
Rating Kategori
Faktor Internal Faktor Eksternal
4 Sangat Baik
Kekuatan Peluang
3 Baik
Kekuatan Peluang
2 Cukup Baik
Kekuatan Peluang
1 Tidak Baik
Kekuatan Peluang
-4 Sangat Baik
Kelemahan Ancaman
-3 Baik
Kelemahan Ancaman
-2 Cukup Baik
Kelemahan Ancaman
-1 Tidak Baik
Kelemahan Ancaman
Total Skor
Universitas Sumatera Utara
36
Setiap faktor internal kekuatan dan faktor eksternal peluang diberi kategori sangat baik sampai tidak baik dan diberi rating mulai dari 4 untuk kategoti sangat baik
sampai 1 untuk tidak baik. Sedangkan setiap faktor internal kelemahan dan faktor eksternal ancaman diberi rating mulai -4 untuk kategori sangat baik hingga -1
untuk kategori tidak baik.
Faktor Strategi Faktor Strategi
EksternalInternal Rating
Bobot Skoring
Rating × Bobot
KekuatanPeluang 1.
2. 3.
4.
Total Bobot KekuatanPeluang 100
KelemahanAncaman 1.
2. 3.
4.
Total Bobot KelemahanAncaman 100
Selisih Kekuatan- PeluangKelemahan-Ancaman
Berdasarkan tabel di atas, tahapan yang dilakukan dalam menentukan faktor strateginya adalah menentukan faktor-faktor yang menjadi kelemahan-kekuatan
serta peluang-ancaman dalam kolom 1, lalu beri bobot masing-masing faktor tersebut yang jumlahnya tidak boleh melebihi total 100 pada kolom 2. Kemudian
peringkatkan setiap faktor dari 4 sangat baik sampai 1 tidak baik dalam kolom
Universitas Sumatera Utara
37
3berdasarkan respon petani terhadao faktor itu. Kamudian yang terakhir, kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk mendapatkan skoring dalam kolom 4.
Setelah itu, hasil analisis pada tabel matrik faktor strategi internal dan faktor eksternal dipetakan pada matrik posisi.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional