3
kepada siswa akan pentingnya pengetahuan fiqih tentang ibadah shalat. Tanpa adanya pengetahuan khususnya pengetahuan fiqih maka seseorang tidak dapat
mencapai kebenaran dalam beribadah. Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum menunjukan bahwa
pendidikan agama Islam mempunyai peran yang sangat penting yakni menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa. Sedanngkan mata pelajaran
fiqih di dalamnya mengatur tata cara beribadah atau hukum-hukum syariat yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam. Prestasi belajar siswa dapat
diraih dengan baik apabila siswa mempunyai kesungguhan dalam belajar yang kemudian akan berdampak pada kegiatan ibadahnya. Sekarang yang menjadi
pertanyaan apakah setiap siswa yang mempunyai prestasi belajar fiqih, kegiatan atau keterampilan ibadahnya sudah pasti baik atau benar? Berdasarkan latar
belakang di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi akan meneliti dengan judul “Hubungan Antara Prestasi Belajar Fiqih dengan Keterampilan Ibadah Shalat
Siswa Madrasah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalahnya adalah:
1. Kemampuan belajar fiqh siswa belum maksimal. 2. Siswa belum mengerti tata cara beribadah dengan benar.
3. Siswa belum mengetahui hukum-hukum syariatnya. 4. Siswa belum mampu melaksanakan ibadah shalat lima waktu dengan
tertib.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini ada tiga bagian: 1. Bagaimana hasil belajar fiqh siswa?
2. Bagaimana pelaksanaan shalat lima waktu siswa? 3. Bagaimana hubungan hasil belajar fiqh dengan pelaksanaan ibadah shalat
5 waktu?
4
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar fiqh siswa.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah shalat lima waktu siswa. 3. Untuk mengetahui hubungan hasil belajar fiqh siswa dengan pelaksaan
ibadah shalat lima waktu.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian tentang hubungan hasil belajar fiqh terhadap pelaksanaan shalat lima waktu MTs. Fatahillah Buncit Raya diharapkan dapat memberi
sumbangan kepada: 1. Guru
a. Agar dapat lebih baik mendidik anak dalam mengajarkan ilmu fiqh yang baik dan benar.
b. Agar dapat meningkatkan rasa percaya diri, karena mampu melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan prakarsa sendiri.
2. Peserta Didik a. Dapat mengatasi pembelajaran fiqh.
b. Dapat memahami seberapa pentingnya shalat lima waktu. c. Dapat mengerti rukun, tata cara, dan hukum syariatnya.
5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Tentang Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Dalam kamus populer hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh sesorang
setelah ia melakukan perubahan belajar, baik disekolah maupun di luar sekolah
Hasil Belajar adalah: perkembangan dan hasil–hasil yang telah dicapai oleh para peserta didiknya, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu.
Untuk lebih jelas dari hasil belajar berikut dikemukakan pendapat yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil belajar adalah hasil baik yang dicapai dalam belajar.
1
Menurut Sumadi Suryabrata. hasil belajar adalah: nilai sebagai rumusan yang diberikan guru bidang studi mengenai kemajuan atau hasil belajar siswa
selama masa tertentu.
2
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar tidak akan lepas dari proses belajar, karena hasil belajar merupakan hasil yang
dicapai siswa setelah melakukan proses belajar atau hasil belajar juga bisa diartikan sebagai hasil usaha yang telah dicapai melalui proses perubahan dalam
bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil pengalaman atau latihan tertentu yang dinyatakan dengan penilaian berupa
symbol, huruf, angka ke dalam raport.Inti penilaian adalah proses memeberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriterian tertentu.
3
Istilah hasil belajar dewasa ini digunakan juga istilah pernyataan perbuatan
1
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gita Media Press, hlm. 626
2
Sumadi Suryabrata, “Psikologi Pendidikan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hlm.32
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009, cet ke-14, hlm. 3