3. Dana pensiun, Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, PT Taspen, PT
ASABRI. 4.
perusahaan, badan dan bentuk usaha tetap. 5.
Yayasan, lembaga, kepanitia-an, asosiasi, perkumpulan, organisasi massa, organisasi sosial politik dan organisasi lainnya serta organisasi internasional
yang telah ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan. b. Yang dikecualikan sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 antara lain :
1. Badan Perwakilan Negara Asing.
2. Organisasi Internasional yang bukan Subjek Pajak.
4. Hak dan Kewajiban Pemotong PPh Pasal 21
a. Kewajiban mendaftarkan diri ke KPP setempat dan mengambil sendiri formulir
yang diperlukan. b.
Menghitung, memotong, menyetor dan melaporkan PPh 21. c.
Kelebihan PPh 21 suatu bulan diperhitungkan dengan bulan berikutnya. d.
Memberikan bukti pemotongan PPh 21 pegawai tetap 2 bulan setelah tahun berakhir, bukan pegawai tetap saat dilakukan pemotongan pegawai
berhenti 1 bulan setelah berhenti. e.
Membuat kertas perhitungan PPh 21 untuk masing-masing penerima penghasilan.
Universitas Sumatera Utara
f. Menghitung kembali PPh 21 pada 2 bulan setelah tahun berakhir.
g. Hasil penghitungan KB maka kekurangan dipotong dari gaji bulan dilakukan
perhitungan. h.
Hasil penghitungan LB maka kelebihan diperhitungkan dengan PPh 21 gaji bulan dilakukan perhitungan.
i. Menandatangani pengurus direksi menyampaikan SPT Tahunan PPh 21.
j. Membayar bila terjadi kekurangan PPh 21.
k. Bila terdapat ekspatriat maka harus melampirkan surat ijin bekerja
Depnakertrans.
5. Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21
a. Pegawai tetap.
b. Tenaga lepas seniman, olahragawan, pencera-mah, pemberi jasa, pengelola
proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi, distributor MLMdirect selling dan kegiatan sejenis.
c. Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli
warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua. d.
Penerima honorarium. e.
Penerima upah.
Universitas Sumatera Utara
f. Tenaga ahli Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai,
dan Aktuaris.
6. Penerima Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
a. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing,
dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat :
- bukan warga negara Indonesia dan
- di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan
atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;
b. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Keputusan
Menteri Keuangan sepanjang bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan di Indonesia.
7. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21