f. Tenaga ahli Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai,
dan Aktuaris.
6. Penerima Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
a. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing,
dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat :
- bukan warga negara Indonesia dan
- di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan
atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;
b. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Keputusan
Menteri Keuangan sepanjang bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan di Indonesia.
7. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21
Subjek pajak penghasilan pasal 21 adalah penerima penghasilan yang dipotong Pajak
Penghasilan Pasal 21 yaitu :
a. Pejabat Negara.
Universitas Sumatera Utara
b. Pegawai.
c. Penerima Pensiun.
d. Penerima Honorarium.
e. Penerima Upah.
f. Orang Pribadi lainnya yang menerima dan memperoleh penghasilan
sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan dari pemotong pajak. Dan yang bukan merupakan subjek pajak penghasilan adalah:
a. Pejabat perwakilan Negara lain.
b. Pejabat organisasi Internasional.
8. Hak dan Kewajiban Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21
a. Menyerahkan surat pernyataan tanggungan keluarga kepada pemotong PPh 21
b. PPh 21 merupakan kredit pajak subjek PPh 21 kecuali yang final
c. Memberikan bukti pemotongan PPh 21 kepada cabang baru, tempat kerja
baru dana pensiun bila pindah
9. Objek Pajak Penghasilan Pasal 21
- Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur.
b. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara tidak teratur.
c. Upah harian, upah borongan, upah satuan dan upah mingguan.
d. Uang tebusan pensiun, uang tabungan hari tua, uang tunjangan hari tua, uang
pesangon, dan pembayaran lain sejenis, kecuali uang tabungan hari tua, dan uang tunjangan hari tua yang dibayarkan oleh PT. Taspen atau PT. Asabri.
e. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam
bentuk apapun, komisi, bea siswa dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib
pajak dalam negeri. f.
Gaji, gaji kehormatan, tunjangan-tunjangan lain yang terkait gaji yang diterima oleh pejabat negara, PNS serta uang pensiun dan tunjangan-tunjangan lain yang
sifatnya terkait dengan uang pensiunan yang diterima oleh pensiunan termasuk janda atau duda danatau anak-anaknya.
g. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan nama apapun
yang diberikan oleh bukan wajib pajak. - Yang bukan merupakan objek pajak penghasilan pajak pasal 21, yaitu :
a. PembayaranKlaim Asuransi
b. Natura dan Kenikmatan
Universitas Sumatera Utara
c. Iuran Pensiun
d. Zakat
e. Dalam hal pemberi jasa mempekerjakan orang lain sebagai pegawai objek PPh
23.
10. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21