1. Multikolinearity
Multikolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi 46ector46e independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearity dapat dilihat dari nilai R-square, F-hitung, t-hitung dan standard error. Ciri khas multikolinearity ditandai dengan:
a R
2
nya tinggi b
Standard errornya tidak terhingga c
Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori d
Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada
∝
= 5,
∝
= 10,
∝
= 1
2. Autokorelasi
Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menerut waktu seperti dalam data deretan waktu atau ruang
seperti dalam data cross section, atau korelasi pada dirinya sendiri. Autokorelasi terjadi bila Term of error
µ dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa term of error berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila:
Variabel ei.ej ≠ 0 untuk I ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah
autokorelasi. Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi :
a. Spatial auto korelation
Biasanya terjadi pada data cross section. Flukruasi atau perubahan aktifitas kegiatan ekonomi dari suatu daerah akan mempengaruhi kegiatan ekonomi daerah terdekat
karena ada keterkaitan ekonomi antara daerah tersebut. b.
Pengaruh yang berkelanjutan Prolonged influence of Shocks
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sering terjadi pada time series data, yaitu faktor bencana alam dan faktor lain yang sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi sehingga akan terasa pada peride
berikutnya. c.
Inersia Psychological conditioning Yaitu tindakan-tindakan atau pengaruh masa lalu yang akan masih mengganggu
kegiatan atau aktifitas selanjutnya misalnya peningkatan suku bunga, pajak dan lain- lain.
d. Manipulasi data
yaitu adanya interpolasi data atau penambahan data. e.
Bias spesifikasi Hal ini terjadi karena tidak disertakannya variabel independen yang berhubungan
dimana variabel independen tersebut sebenarnya turut mempengaruhi variabel dependen.
Adapun cara yang digunakan untuk mengetahui keberadaan autokorelasi yaitu:
3. Dengan memplot grafik 4. Dengan Durbin-Watson D-W Test