Yaitu ekspor berkembang secara lamban dibanding sektor lain dalam perekonomian. Hal ini disebabkan naiknya harga barang-barang komoditi Negara-negara berkembanghasil
alam, dalam jangka panjang perkembangannya sangat lamban dibanding harga barang industri. Adanya perkembangan ekspor yang lamban juga merupakan penyebab adanya
kelambanan untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkanterutama barang modal untuk mengubah struktur perkonomian. Akibatnya Negara tersebut terpaksa mengambil
kebijaksanaan yang menekankan pemakaian produksi dalam negeriuntuk memajukan industri dalam negeri dan sebelumnya diimpor walaupun hasil produksi dalam negeri lebih
mahal harganya karena kurang efisien. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan harga yang lebih tinggi. Disamping itu, bila proses subsitusi impor ini makin meluas , kenaikan biaya
produksi juga akan makin meluas, sehingga makin banyak harga barang yang naik. Dengan demikian terjadi inflasi dalam perekonomian yang berkepanjangan.
2. ketidakelastisan dari supply atau produksi bahan makanan dalam negeri Berakibat pertumbuhan produksi bahan makanan tidak secepat pertumbuhan
penduduk dan pendapatan, sehingga harga bahan makanan cenderung untuk meningkat melebihi kenaikan harga barang-barang lain. Kenaikan harga bahan makanan ini
mengakibatkan tuntutan kenaikan upah kaum buruh atau pekerja yang dampaknya akan menaikkan biaya produksi. Jika demikian, otomatis harga hasil produksi pertanian dan
industri akan naik lagi, sehingga kenaikan harga barang menuntut kembali tingkat upah untuk dinaikkan.Begitu seterusnya, proses ini hanya akan berhenti apabila harga bahan
makanan tidak ikut naik kembali. Akan tetapi, factor structural perekonomian tidak bisa menghentikan kenaikan harga bahan makanan, sehingga akan terjadi dorong-mendorong
antara upah dan kenaikan harga,dan tidak akan berhenti sampai struktur perekonomian dapat diubah.
3. Jenis-jenis Inflasi
Universitas Sumatera Utara
a. Jenis inflasi berdasarkan besarnya laju inflasitingkat keparahanya Pengelompokan inflasi dari segi parah atau tidaknya, menitikberatkan pada seberapa
besar laju tingkat inflasi dalam suatu periode tertentu. Disini Inflasi dapat dibedakan menjadi 4 tingkat yaitu :
1. Inflasi ringan yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya lebih kecil dari 10 per tahun.
2. Inflasi sedang yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya terletak antara 10-30 per tahun.
3. Inflasi berat yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya 30-100 per tahun. 4. Hyper inflasi yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya lebih dari 100 per tahun.
b. Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya Berdasarkan dari sumber penyebabnya, inflasi dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Inflasi sebagai akibat tekanan permintaanDemand push-Inflation Inflasi ini disebabkan oleh permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat.
Seperti yang diperlihatkan dalam gambarberikut ini. Input
S H
2
H
1
D
2
D
1
Q1 Q2 Output Gambar 2.1: Demand push-Inflation
Gambar menunjukkan suatu demand inflation. Karena permintaan akan barang- barang agregat bertambah, misalnya karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang
dibiayai pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor,
Universitas Sumatera Utara
atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah. Maka kurva agregat bergeser dari D
1
ke D
2.
Akibatnya tingkat harga umum naik dari H
1
ke H
2.
2. Cost-Push Inflation Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Seperi yang diperlihatkan
gambar dibawah ini. P S
2
S
1
P
2
P
1
D
Q1 Q2 Q
Gambar 2.2: Cost-push inflation
Pada gambar kita lihat bahwa bila biaya produksi naik, misalnya karena kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan dari luar negeri atau karena kenaikan harga
bahan bakar minyak,maka kurva penawaran masyarakatAggregate supply bergeser dari S
1
ke S
2.
3. Inflasi Campuran Yaitu: Inflasi yang terjadi karena pengaruh kenaikan permintaan dan penurunan
penawaran agregat. C. Jenis Inflasi berdasarkan asal
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeriDomestic inflation Inflasi dalam negeri biasanya timbul karena defisit anggaran belanja yang
dibiayai dengan pencetakan uang yang beredar, gagal panen dan lain sebagainya. 2. Inflasi yang berasal dari luar negeriImported Inflation
Universitas Sumatera Utara
Inflasi timbul akibat kenaikan harga-harga barang luar negeri. Misalnya kenaikan harga barang material Input dari luar negeri, penurunan nilai tukar rupiah yang
mengakibatkan harga barang-barang dari luar negeri menjadi semakin mahal. Kenaikan harga dalam negeri akibat hubungan luar negri bisa juga terjadi akibat kenaikan nilai ekspor.
Dengan naiknya nilai ekspor akan mengakibatkan barang didalam negeri menjadi langka yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya harga barang didalam negeri.
4. Pengukuran Laju Tingkat Inflasi