Inflasi timbul akibat kenaikan harga-harga barang luar negeri. Misalnya kenaikan harga barang material Input dari luar negeri, penurunan nilai tukar rupiah yang
mengakibatkan harga barang-barang dari luar negeri menjadi semakin mahal. Kenaikan harga dalam negeri akibat hubungan luar negri bisa juga terjadi akibat kenaikan nilai ekspor.
Dengan naiknya nilai ekspor akan mengakibatkan barang didalam negeri menjadi langka yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya harga barang didalam negeri.
4. Pengukuran Laju Tingkat Inflasi
Tinggi rendahnya inflasi pada suatu Negara pada waktu tertentu tergantung pada indikator dan tahun dasar yang digunakan. Ada beberapa Indikator yang biasanya yang
digunakan untuk mengukur besarnya laju perubahan kenaikan inflasi, yaitu : 1. Indeks Harga Konsumen IHK atau Indeks Biaya Hidup IBH
Indeks Harga Konsumen IHK merupakan Indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan
pergerakan dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Dilakukan atas dasar survey bulanan di 45 kota, dipasar tradisional dan modern terhadap 283-397 jenis barang dan
jasa disetiap kota dan secara keseluruhan terdiri dari 742 komoditas. 2. Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB
Indeks harga perdagangan besar menitikberatkan pada sejumlah barang pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti harga bahan mentah, bahan baku atau setengah jadi
termasuk dalam perhitungan indeks harga. Biasanya perubahan indeks harga ini sejalansearah dengan indeks biaya hidup.
3. Deflator Pendapatan Nasional GNP Deflator atau GDP Deflator GNP Deflator mencakup jumlah barang dan jasa yang masuk dalam penghitungan
GNP, jadi lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan dua indeks diatas. GNP
Universitas Sumatera Utara
Deflator diperoleh dengan membagi GNP nominal atas dasar harga berlaku dengan GNP riil atas dasar harga konstan.
5. Pengaruh Inflasi
Menurut Nanga2001:252, inflasi yang terjadi didalam suatu perekonomian memiliki beberapa pengaruh sebagai berikut :
a Inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan diantara anggota
masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab distribusi pendapatan yang terjadi akan menyebabkan pendapatan
riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh. Namun parah atau tidaknya pengaruh inflasi terhadap redistribusi pendapatan dan kekayaan tersebut
adalah sangat tergantung pada apakah inflasi itu bersifat dapat diantisipasi ataukah tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Inflasi yang tidak dapat diantisipasi sudah barang
tentu mempunyai akibat yang jauh lebih serius terhadap redistribusi pendapatan dan kekayaan, dibandingkan inflasi yang dapat diantisipasi.
b Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi. Hal ini dapat terjadi
karena inflasi dapat mengalahkan sumberdaya dari investasi yang produktif ke investasi yang tidak produktif sehingga mengurangi kapasitas ekonomi produktif. Ini
disebut sebagai “Efficiency Effect of inflation”. c
Inflasi dapat menyebabkan perubahan-perubahan didalam output dan kesempatan kerja, dengan cara lebih langsung dengan memotivasi perusahaan untuk memproduksi
lebih atau kurang dari yang telah dilakukan,dan juga memotivasi orang untuk bekerja lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini. Ini disebut “output and
employment effect of Inflation”. d
Inflasi dapat menciptakan suatu lingkungan yang tidak stabil bagi keputusan ekonomi. Jika sekiranya konsumen memperkirakan bahwa tingkat inflasi dimasa mendatang
Universitas Sumatera Utara
akan naik, maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian barang-barang dan jasa secara besar-besaran pada saat sekarang ketimbang mereka menunggu
dimana tingkat harga sudah meningkat lagi. Begitu pula halnya dengan bank atau lembaga peminjaman lainnya, jika sekiranya mereka menduga bahwa tingkat inflasi
akan menaik dimasa mendatang , maka mereka akan mengenakan tingkat bunga yang tinggi atas pinjaman yang diberikan sebagai langkah proteksi dalam menghadapi
penurunan pendapatan riil dan kekayaan.
B. INVESTASI 1. Pengertian Investasi