debu non aktif. Penetapan di lapangan dengan cara perasa. Ambil contoh tanah dan basahi dengan air sedikit demi sedikit sambil dirasakan. Kuswandi,1993
2.2. Unsur Hara Karbon dan Bahan Organik Dalam Tanah
Senyawa karbon atau biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Pada awalnya senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan sistem
kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak mempunyai hubungan dengan system kehidupan. Hal ini terbukti pada abad ke-19,
senyawa organik dibuat dari sumber-sumber yang tidak ada kaitannya dengan sistem kehidupan. Sebagai contoh, Friedrich-Wohler pada tahun 1828 telah berhasil membuat
urea urea adalah senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin dengan jalan menguapkan garam ammonium sianat yang merupakan senyawa anorganik
menjadi senyawa organik. Riswiyanto,2009 Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system
kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi
oleh faktor biologis, fisika, dan kimia. Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk fraksi bahan organik ringan,
biomassa mikroorganisme, bahan organik didalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.
Universitas Sumatera Utara
Pemberian bahan organik ke dalam tanah memberikan dampak yang baik terhadap tanah, tempat tumbuh tanaman. Tanaman akan memberikan respon yang positif
apabila tempat tanaman tersebut tumbuh memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Bahan organik yang ditambahkan ke dalam
tanah menyediakan zat pengatur tumbuh tanaman yang memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman seperti vitamin,asam amino, auksin dan giberelin yang
terbentuk melalui dekomposisi organik. Faktor-faktor yang mempengaruhi dekomposisi bahan organik dapat dikelompokkan
dalam tiga grup, yaitu : a.
Sifat dari bahan tanaman termasuk jenis tanaman, umur tanaman dan komposisi kimia
b. Tanah termasuk aerasi, temperatur, kelembapan, keasaman, dan tingkat
kesuburan c.
Faktor iklim terutama pengaruhi dari kelembaban dan temperatur. Bahan organik secara umum dibedakan tas bahan organik yang relatif sukar
didekomposisi karena disusun oleh senyawa siklik yang sukaar diputus dan dirombak menjadi senyawa yang lebih sederhana, termasuk di dalamnya adalah bahan organik
yang mengandung senyawa lignin, minyak, lemak, dan resin yang umumnya ditemui pada jaringan tumbuh-tumbuhan; dan bahan organik yang mudah didekomposisikan
karena disusun oleh senyawa sederhana yang terdiri dari C, O, dan H, termasuk di dalamnya adalah senyawa dari selulosa, pati, gula dan senyawa protein. Dari berbagai
aspek tersebut, jika kandungan bahan organik tanah cukup, maka kerusakan tanah dapat diminimalkan, bahkan dapat dihindari. httphafara.comkarbon.html
Universitas Sumatera Utara
Bahan organik tanah adalah semua bahan organik didalam tanah maupun yang hidup, walaupun organisme hidup biomassa tanah hanya menyumbang kurang dari
5 dari total bahan organik. Pada termologi tertentu, biomassa tidak dimasukkan sebagai bahan organik tanah, secara praktek, analisis bahan organik dilakukan pada
bahan tanah kering udara yang lolos dari ayakan 2 mm dan termasuk semua materi hidup maupun mati yang ada dalam tanah.
Kadar C-organik tanah cukup bervariasi, tanah mineral biasanya mengandung C-organik antara 1 hingga 9, sedangkan tanah gambut dan lapisan organik tanah
hutan dapat mengandung 40 sampai 50 C-organik dan biasanya 1 di tanah gurun pasir
.
Karbon adalah komponen utama dari bahan organik. Pengukuran C-organik secara tidak langsung dapat menentukan bahan organik melalui penggunaan waktu
koreksi tertentu. Faktor yang selama beberapa tahun ini digunakan adalah faktor Van Bemmelan yaitu 1,74 dan didasarkan pada asumsi bahwa bahan organik mengandung
58 karbon. Ada beberapa metode yang biasa dilakukan dalam analisis bahan organik tanah.
Antara lain dengan pembakaran, oksidasi basah. Kebanyakan metode dari manual hingga yang otomatis menduga C-organik melalui oksidasi seluruh atau sebagian
karbon dan menentukan perkembangan CO
2
yang terbentuk. Karbon dan oksigen ditambahkan kepada atmosfer oleh pelepasan gas
outgassing CO
2
dan uap H
2
O dari dakhil bumi. Semula atmosfer tidak mengandung gas oksigen bebas, atau kalau sedikit sekali. Mukhlis.2007
Universitas Sumatera Utara
Senyawa-senyawa dapat dikelompokkan sebagai senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa-senyawa yang diperoleh dari mahluk hidup, seperti gula, cuka,
dan karet tidak dapat dibuat dilaboratorium kemudian senyawa-senyawa itu digolongkan sebagai senyawa organik, senyawa-senyawa lainnya yang tidak berasal
dari mahluk hidup, seperti air, pasir, dan batu kapur digolongkan sebagai senyawa- senyawa anorganik. Seiring dengan perkembangan ilmu kimia diketahui bahwa
senyawa-senyawa organik tersebut merupakan senyawa karbon. Oleh karena itu, senyawa organik disebut juga senyawa karbon. Walaupun begitu senyawa karbon juga
membentuk berbagai senyawa anorganik, seperti oksida karbon dioksida dan karbon monoksida. Perkembangan selanjutnya, ternyata senyawa organik juga dapat
disintesis di laboratorium, misalnya asam cuka, alkohol, dan karet. Bahkan, banyak senyawa karbon yang tidak terdapat di alam yang berhasil dibuat bahan sintesis
contohnya plastik, Freon, dan berbagai macam peptisida.
Kedua senyawa tersebut memiliki perbedaan. Perbandingan sifat-sifat senyawa organik dan anorganik dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Perbedaan Sifat Organik dan anorganik.
Perbedaan Senyawa Organik
Senyawa Anorganik 1. Stabilitas terhadap
pemanasan Kurang stabil
Stabil
2. Titik cair dan titik didih
Relatif rendah Relatif tinggi
3. Kelarutan Mudah larut dalam
pelarut non polar seperti kloroform
Mudah larut dalam pelarut polar seperti air
4. Kereaktifan Lebih lambat
Cenderung cepat http:kimiakoloid.com
2.3. Unsur Hara Dalam Tanah