Nora Christina Siboro : Perbandingan Perhitungan Kapasitas Tiang Dengan Rumus Dinamis, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bentuk dan struktur tanah merupakan suatu peranan yang penting dalam suatu pekerjaan konstruksi yang harus dicermati karena kondisi ketidaktentuan
dari tanah berbeda-beda. Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan di lapangan adalah pekerjaan
pondasi struktur bawah. Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu
pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pondasi ini akan
menyalurkan tegangan-tegangan yang terjadi pada beban struktur atas kedalam lapisan tanah yang keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut.
Pondasi tiang pancang adalah batang yang relatif panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan
daya dukung rendah ke lapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang relatif cukup dalam dibanding pondasi dangkal. Secara umum
tiang pancang dapat diklasifikasikan antara lain: dari segi bahan ada tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan, tiang pancang baja, dan tiang pancang kayu.
Dari segi bentang penampang, tiang pancang bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat padat, pipa, huruf H, huruf I, dan bentuk spesifik. Dari segi teknik
pemancangan, dapat dilakukan dengan palu jatuh drop hammer, diesel hammer, hidrolic hammer, dan vibrator hammer.
Nora Christina Siboro : Perbandingan Perhitungan Kapasitas Tiang Dengan Rumus Dinamis, 2009. USU Repository © 2009
Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung end bearing capacity yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser
atau selimut friction bearing capacity yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah disekelilingnya ; hampir tidak
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan kecil sepanjang tiang yang tertanam atau oleh sulit tidaknya pemancangan oleh hammer.
Jika pondasi tiang daya dukung ujung tidak dapat menerima kontak yang baik atau jika penetrasi tidak mencukupi agar sampai tanah keras, tiang tidak
dapat menghasilkan daya dukung yang cukup baik. Kelebihan beberapa inci pada saat penetrasi dapat menaikkan kapasitas tiang, tetapi apakah penetrasi dapat
tercapai tergantung pada efektivitas prosedur pemancangan tiang. Karena kemampuan saat pemancangan tiang dalam menghasilkan daya dukung yang
cukup besar adalah hal yang penting atau para ahli keteknikan tidak dapat mengabaikan dampak dinamik pemancangan tiang. Semakin besar perlawanan
tiang saat pemancangan, maka semakin besar pula daya dukung pondasi tersebut dalam memikul beban Ralph B.Peck.1996 kenyataan ini merupakan awal,
dimana banyak para ahli menyimpulkan bahwa terdapat kemungkinan menghitung kapasitas tiang dari energi yang diteruskan oleh hammer dan
penetrasi tiang saat pemukulan. Oleh sebab itu penulis mencoba mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini,
yaitu membandingkan asumsi-asumsirumus-rumus tiang pancang dinamis berdasarkan dari metodeformula yang telah ditemukan oleh para ahli keteknikan.
Penulis mencoba menbandingkan antara tiang pancang beton pracetak dengan tiang pipa baja.Yang akhirnya dari perbandingan tersebut kita dapat menentukan
Nora Christina Siboro : Perbandingan Perhitungan Kapasitas Tiang Dengan Rumus Dinamis, 2009. USU Repository © 2009
kapasitas tiang yang sebenarnya dan dapat dipercaya sehingga menjadi rekomendasi bagi perencana terlebih dalam pemilhan rumus yang tepat dan benar.
1.2 Identifikasi Masalah