Kemuliaan perempuan dalam pandangan islam

49 Allah jadikan wanita sebagai pemimpin, penegak, dirumah suaminya yang mengatur bagi anak-anaknya.Sabda Rosul SAW :“Perempuan itu adalah pemimpin didalam rumah suaminya dan bertanggung jawab dari orang –orang yang di pimpinnya.” Sedangkan kewajiban suami adalah memberi nafkah dan pakaian dengan cara yang ma‟ruf. 30

C. Kemuliaan perempuan dalam pandangan islam

Islam telah memuliakan perempuan dengan kemulian yang tidak ada bandingannya dimasyarakat manapun . Rasulullah shallalahu‟alaihi wa salam bersabda, “Hanyalah orang mulia yang akan memuliakan perempuan, dan hanyalah orang yang hina yang merendahkan perempuan .” Dan akhir perkataan yang disampaikan Rasululluh shallalahu‟alaihi wassalam, sementara beliau di atas tikar kematiannya adalah “Perlakukanlah perempuan itu dengan sebaik-baiknya.” Dalam kitab sunan dari Muadz bin Jundah Al Qusyairi, dia berkata,”Wahai Rasulluh, apa hak istri kami yang wajib kepada kami?” Rasullah saw bersabda, “Engkau harus memberinya makan apa yang engkau makan, memberinya pakaian dengan jenis yang engkau pakai, jangan memukul muka dan jangan menjelek- jelekannya,‟ 30 Mhtadi abrori,KOREKSI ATAS PERILAKU WANITA BERIMAN,cetakan pertama Desenber 2001.MAKTABAH SALAFI PRESS 50 Umar bin Khaththab berkata , „Demi Allah, ketika zaman jahilliah kami tidak anggap perempuan sebagai sesuatu yang diperhitungkan, sehingga Allah menurunkan apa yang Ia turunkan dan memberinya bagian dengan apa yang telah ditetapkan- Nya.” Rosullulah SAW kemudian bersabda:“Orang mukmin yang paling sempurna imanya adalah orang yang paling baik ahlaknya dan orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap istrinya” Dan Rosullulah SAW bersabda : “Perlakukanlah perempuan dengan baik, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan rusuk yang paling bengkok adalah tulang yang paling atas. Jika engkau hendak meluruskan maka ia akan patah dan jika engkau biarkan akan tetap bengkok.”HR.Nasa‟i Dengan hal ini Rosullulah SAW menginginkan laki-laki menanggung tindakan- tindakan perempuan, dan dalam masalah ini Rosullulah SAW sendiri yang jadi panutannya. Jika perempuan menjadi seorang ibu, maka islam sangat memuliakannya. Allah SWT berfirman:                  “Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua, Ibu-bapaknya,Ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepadaKU dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku- lah kembalimu”QS. 31Lukman.14 51 Allah SAW telah menuntut untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian mengkususkannya kepada ibu, kemudian menuntut bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tua. Salah seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW “Siapa orang yang paling berhak saya hormati? ”Rosullulah SAW menjawab,”Ibumu”kemudian dia berkata,”kemudian siapa lagi?”Rosullulah SAW menjawab“Ibumu,”kemudian dia berkata,”kemudian siapa lagi?”Rosullulah SAW menjawab,”Ibumu”Kemudian dia berkata,”Kemudian siapa lagi?” Rosullulah SAW menjawab,”Bapakmu.” Ibu disebut tiga kali, kemudian bapak setelahnya. Karena Ibu telah memberi saham yang besar dengan mengandung, melahirkan dan menyusui. Kemudian, karena tabiat ibu lebih lemah dari bapak maka dia lebih membutuhkan pemeliharaan daripada laki- laki. Oleh karena itu,kita akan melihat sebuah kesalahan jika perempuan diberi tempat yang tidak disiapkan untuknya karena artinya mereka menginginkan agar perempuan itu mendurhakai agamanya dalam masyarakat islam di bawah selogan-selogan kebebasan, peradapan dan kemajuan.Ini hanyalah selogan-selogan sekilas yang menyembunyikan beban-beban dan kekacauan-kekacauan didalam masyarakat, dimana akan membuat perempuan sibuk diluar dan meninggalkan urusan rumahnya. Dan biasanya, jika perempuan turun kejalan, maka dia keluar dengan pakaian terbuka yang akan menimbulkan berbagai perubahan didalam masyarakat. 52 Islam telah memberikan kemulian kepada perempuan, sehinga dia menjadi manusia yang mulia yang berdiri untuk memenuhi anggapan manusia bahwa manusia ini benar-benar mulia dan mengkristal dalam anggapan laki-laki sebagai bapak, anak laki-laki, saudara laki-laki atau suami dengan memberi nafkah kepada anak perempuan, ibu, saudara perempuan dan istri dan mencegah perempuan untuk berusaha dan bekerja di luar rumah. Oleh Karena itu kewanitannya bisa terpelihara,karena hal inilah dorongan daya tarik pertama bagi laki-laki yang mana dia akan berusaha untuk mendapatkannya, kemudian melaksanakan kerjasama yang baik dalam kehidupan rumah tangga yang menghasilkan ketenangan, ketentraman dan kasih sayang, kemudian berkeinginan berperan sebagai ibu dan memelihara anak- anak yang masih kecil. Maha Benar Allah Yang Berfiman,‟Allah yang menciptakan segalanya, mengetahui Yang kamu lahirkan dan rahasiakandan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” 31 31 PerNas RI :KDT No.ISBN:979-97145-2- 4.Syah‟Ali Al-Qodhi.Wadhiilfatul mar‟ah fil Mujtama‟il Insaani.Edisi Indonesia:RUMAH TANGGAKU KARIRKU,S.AgToha Ma‟ruf.S.Ag Saiful Hadi.Penerbit MUSTAQIM. 53 54

BAB V TINJAUAN KRITIS TERHADAP MITRA SEJAJAR DALAM ISLAM