Prisip atau dasar-dasar yang dipakai kemitrasejajaran perempuan dan laki- laki dalam islam

27 tertentu secara detil, namun dalam banyak hal hanya bersifat universal dan global, sehingga memberikan akomodasi bagi penafsiran baru. 17 Kata rijal laki-laki bergandengan atau berpasangan dengan kata nisa‟ perempuan, misalnya dalam masalah kepemimpinan. Sedangkan kata al-zakar laki-laki bergandengan atau berpasangan dengan kata unsa perempuan, misalnya dalam masalah waris. Dari sini tentu ada makna yang signifikan penting, berarti.

C. Prisip atau dasar-dasar yang dipakai kemitrasejajaran perempuan dan laki- laki dalam islam

Islam memiliki beberapa dasar atau beberapa prinsip yang dipakai dalam kemitrasejajaran laki-laki dan perempuan diantaranya yaitu: 1. Islam memandang laki-laki dan perempuan adalah sama-sama sebagai hamba, dan salah satu tujuan diciptakannya manusia adalah untuk menyembah kepada Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam sutat al-Zariyat ay at 56”        . “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-KuQS.51al-Zariyat.56 ” 18 Dari segi kejadiannya. islam tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.Hal ini dapat kita ketahui dari surat an-Nisa ayat 1 yang menerangkan 17 Komarudin Hidayat,Memahami Bahasa Agama;Sebuah Kajian Hemeneutik Jakarta,Paramadina,1996hlm.135 18 Al- Qur‟an, 51.56 28 bahwa perempuan tidak di jadikan dari tulang rusuk laki-laki melainkan dari substansi yang sama dengan laki-laki. dan yang membedakan keduanya hanyalah ketaqwaanya.surat al-Hujarat ayat 13dan amalannya dari surat al-Nahl ayat 97.                       جح . “‟Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”QS.49 al- Hujarat.13                     ح . “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.” 19 QS.16al- Nahl.97 19 Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. 29 Kita sebagai umat Islam sudah tentulah merujuk kepada al- Qur‟an. Sedangkan dalam al- Qur‟an banyak ditemukan ayat-ayat yang menggambarkan hubungan laki-laki dan perempuan dan suami istri yang setara untuk saling menyempurnakan. 2. Islam memandang laki-laki dan perempuan adalah sama-sama sebagai kholifah dimuka bumi, maksud dan tujuan penciptaan manusia dimuka bumi ini adalah.disamping menjadi hamba yang tunduk dan patuh serta mengabdi kepada Allah Swt juga untuk menjadi kholifah di bumi,dalam hal ini di tegaskan dalam surat al-Baqoroh ayat 30, yaitu”                               ق . “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. 20 QS.2al-Baqoroh.30 3. Islam memandang laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban amanah dan menerima perjanjian primordial dengan tuhanya, seperti diketahi, menjelang seorang anak keluar dari rahim ibunya, ia terlebih dahulu harus menerima 20 Al- Qur‟an, 2.30 30 perjanjian dengan tuhanya, sebagaimana disebutkan dalam surat al- A‟raf ayat 172, yaitu”                              ف ا . “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman: Bukankah Aku Ini Tuhanmu? mereka menjawab: Betul Engkau Tuban kami, kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami Bani Adam adalah orang- orang yang lengah terhadap Ini keesaan Tuhan,QS.7al- A‟Raaf.172 31 32

BAB III KEBEBASAN PEREMPUAN UNTUK BEREKPRESI