Asal usul dan substansi kejadian manusia

54

BAB V TINJAUAN KRITIS TERHADAP MITRA SEJAJAR DALAM ISLAM

A. Asal usul dan substansi kejadian manusia

Untuk memahami secara mendalam konsep jender dalam Al- Qur‟an. Maka terlebih dahulu perlu difahami asal-usul dan substansi kejadian manusia menurut al- Qur‟an. Bagaimana al- Qur‟an memposisikan laki-laki dan perempuan, baik dari segi substansi maupun dari segi fungsi dan status? Dalam al- Qur‟an asal-usul dan substansi kejadian manusia dapat dilihat di dalam beberapa kategori, yaitu asal-usul manusia sebagai mahkluk biologis, asal-usul spesies manusia pertama, yakni Adam dan Hawa, asal-usul reproduksi manusia, dan substansi manusia itu sendiri 32 . 1. Asal-Usul Manusia sebagai Mahkluk biologis Sebagaimana mahkluk biologis lainnya, manusia berasal-usul dari air sebagaimana dijelaskan di dalam beberapa ayat berikut ini ; a. Q.,s. al- Anbiya‟21:30;                      “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara 32 Dr.Nasaruddin Umar, MA.Argumen Kesetaraan Gender, Prespektif Al- Qur‟an, Pengantar Prof.Dr.M.Quraish Shihab,MA.hal.209 55 keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman”? b. Q,s. al- An‟am6;99:                                                “Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh- tumbuhan itu tanaman yang menghijau.” c. Q,s. al-Nuur25:45:        “Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan dari air” 33 Sebagaian ulama berpendapat bahwa, meskipun manusia bagian dari makhluk biologis, asal-usul penciptaannya berbeda dengan makhluk biologis lainnya, sebagaimana diisyaratkan dalam ayat-ayat tersebut di atas. Awal penciptaan manusia 33 Al- Qur‟an, 24.45 56 dilakukan di Surga yang digambarkan berada di luar planet bumi, 34 dan dengan demikian, yang dimaksud kata . segala sesuatu dalam ayat pertama di atas tidak termasuk manusia Adam dan Hawa. Namun demikian, Abu al-Qasim al- Balkkhi dan Abu Muslim al- Ishfahani, sebagaimana dikutip Al-Razi bahwa surga yang secara harfiah berarti “taman:”tempat manusia diciptakan, tetap di dalam planet bumi dengan alasan sebagai berikut ; 1. Kata yang digunakan Allah untuk memerintahkan Adam dan Hawa meningalkan surga ialah kata turunlah Qs.al baqarah2:36, lebih berkonotasi geografis, artinya berada dalam jangkauan kehidupan fisik, seperti istilah yang digunakan dalam Q,s. al-Baqarah2;61; pergilah kalian ke suatu kota 2. seandainya yang dimaksud surga adalah tempat pembalasan, tentulah ia kekal di dalamnya sebagaimana firman Tuhan dalam Q,s. al-Hijr15:48: dan mereka samasekali tidak akan dikeluarkan darinya. 3. Tempat itu adalah tempat untuk memperoleh ridha Tuhan, bebas dari perilaku iblis yang mau sujud dan menyebabkan kemarahan Tuhan. 34 Ulama‟ yang berpendapat seperti ini antara lain al-Juba‟I, yang mengatakan manusia diciptakan di surga dilangit ketujuh, kemudian diturunkan ke bumi, lihat tafsir al-RAzi, Jilid I hal. 452. pendapat ini secara sainsnsusah diterima karena kehidupan mahluk biologis menuntut persyaratan tertentu,untuk memungkinkan mereka bertahan hidup. 57 4. surga sebagai tempat pembalasan, kenikmatan didalamnya tidak akan berakhir, sebagaimana di tegaskan dalam Q.S.Al- ra‟d13:35                           Artinya : Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah seperti taman; mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya demikian pula. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka 35 . QS.13Al- ra‟d:35 begitu pula dalam banyak ayat di sebutkan surga adalah tempat kekal di dalamnya. Kalau Adam dan Hawa keluar berarti tidak sejalan dengan bunyi ayat-ayat itu. 5. Tidak tepat di ciptakan manusia di dalam surga yang sekaligus merupakan tempat pembalasan segala amal kebajikan. 6. Cerita penciptaan Adam dari tanah tidak di hubungkan dengan kisah kejatuhan manusia dari satu alam kealam lain, atau dari satu planet ke planet lain. 35 Al- Qur‟an, 13.35 58 Air adalah unsur penting dalam kehidupan setiap makhluk biologis, termasuk manusia. Tanpa air tidak terbayangkan adanya kehidupan. Ayat-ayat di atas sesuai dengan pandangan sains modern bahwa seluruh makhluk biologis membutuhkan air. Hanya pada planet yang mempunyai cadangan air yang memungkinkan untuk di huni oleh makhluk biologis 36 . Sampai di sini tidak ada persoalan antara laki-laki dan perempuan karena asal-usul kejadian makhluk biologis tersebut secara genetika tidak di bedakan.Laki-laki dan perempuan. Jantan dan Betina diciptakan dan berasal dari unsur yang sama. 2. Asal-Usul Sepesies Manusia Pertama. Manusia sebagai salah satu sepesies makhluk biologis asal-usulnya berasal dari tanah, sebagai mana disebutkan dalam beberapa ayat Al- Qur‟an sebagai berikut. a. Q.S Nuh71:17-18:             “ Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, 36 Maurice Bucaille, Bibel, hal.276 59 “Kemudian dia mengambalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu daripadanya pada hari kiamat dengan sebenar-benarnya. b. Q.S Thaha20:55;           “Dari bumi tanah itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain, c. Q.s.Hud11:61:      “Dia telah menciptakan kalian dari bumitanah. d. Q.s. al-Hajj22:5                                                    60                       “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, Maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur- angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. e. Q.s.al An‟am,6:2:                  “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal kematianmu, dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya yang dia sendirilah mengetahuinya, kemudian kamu masih ragu-ragu tentang berbangkit itu. f. Q.s.al-Shafat37:11: 61               “Maka tanyakanlah kepada mereka musyrik Mekah: Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa 37 yang telah Kami ciptakan itu? Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. g. Q.s.al -Rahman55:14:       “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. h. Q.s.al-Hijr15:26:          “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. i. Q.s.al-Mu ‟minun23:12:         “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati berasal dari tanah. 37 Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain. 62 j. Q.s.al-Furqan25:54:               :Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia itu punya keturunan dan mushaharah, 38 dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. k. Q.s.al- Nisa‟4:1:                                “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya, 39 Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, 40 dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. 38 Mushaharah artinya hubungan kekeluargaan yang berasal dari perkawinan, seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya . 39 maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian tubuh tulang rusuk Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan . 40 menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah. 63 Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dari “diri”yang satu a single self, dan daripadanya Allah menciptakan pasangan pair nya, dan daripadanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama- Nya kalian kalian saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.

B. Kodrat laki-laki dan perempuan