Peran Perempuan di dalam berbagai organisasi Mengelola Usaha kerajinan

32

BAB III KEBEBASAN PEREMPUAN UNTUK BEREKPRESI

A. Peran Perempuan di dalam berbagai organisasi

Dalam berbagai kegiatan perempuan juga ikut terlibat, misalnya dalam bidang politik, keterlibatan perempuan dalam bidang politik atau yang berkaitan dengan urusan Negara dan masyarakat, al-Quran menjelaskan sebagaimana yang tercantum dalam surat at-Taubah ayat 71 yaitu:                             ب . “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh mengerjakan yang maruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 21 QS.9at-Taubah.71 Maksudnya adalah kerja sama, memberikan bantuan dan penguasaan.dan sebagai bukti keterlibatan perempuan dalam berpolitikan yaitu Ummu Hani,r.a yang telah dibenarkan sikapnya oleh nabi ketika memberikan jaminan keamanan kepada kedua orang musrik. Dan jaminan keamanan itu merupakan salah satu dari aspek bidang politik, bukti lain yaitu sewaktu Aisyah meninggalkan rumahnya di Madinah menuju Basroh di Irak untuk memimpin pasukannya melawan Ali ibnu Abi Tholib, isu 21 Al- Qur‟an, 9.71 33 terbesar dalam peperangan tersebut, soal suksesi setelah terbunuhnya kholifah ke tiga yaitu Ushman, dalam hal ini berarti terlibat dalam politik praktis.

B. Mengelola Usaha kerajinan

Berusaha kerja dalam pandangan islam adalah suatu keniscayaan, al-Qur‟an menjelaskan dalam surat al-Mulk, ayat 2, yang berbunyi sebagai berikut             ك . “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi M aha Pengampun,” Yang lebih baik “amalnya” yakni pekerjaan. Kerja adalah menggunakan daya fisik, daya fikir dan daya kalbu serta daya hidup. Akan tetapi tidak semua pekerjaan itu di restui oleh agama, namun amal shaleh lah yang direstui dan yang paling di anjurkan oleh agama, sebab pekerjaan itu telah memenuhi nilai-nilai yang di amanatkan agama.QS.76 al-Mulk.2 Dalam teks al- Qur‟an surat al-Imron ayat 195, yang berbunyi :                           34                     . “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya dengan berfirman: Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, karena sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. 22 Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, Pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan Pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi- Nya pahala yang baik.”QS.3al-Imran.195 Dalam surat yang lain yaitu, Surat an- Nisa‟ ayat 124, yang bunyinya :                 ء سـ . “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak diani aya walau sedikitpun.”QS.4al-Nisa‟.124 Dalam teks keagamaan, tidak di temukan satupun teks yang jelas dan pasti yang mengarah pada larangan perempuan untuk bekerja, walau di luar rumah.Pada prinsipnya, perempuan tidak dilarang untuk bekerja. Sebab pada dasarnya agama telah menetapkan suatu kaidah yang berbunyi, dalam hal kemasyarakatan, semuanya 22 Maksudnya adalah sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan,maka demikian pula halnya perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan.kedua-duanya sama-sama manusia,tak ada kelebihan yang satu dari yang lain tantang penilaian iman dan amalnya. 35 boleh selama tidak ada larangan, dan dalam hal ibadah murni semuanya boleh selama tidak ada tuntutan. Pada zaman Nabi saw perempuan-perempuan telah bekerja dengan berbagai aneka pekerjaan, bahkan pada masa kholifah Umar r.a seorang perempuan ditugaskannya untuk mengurus semacam administrasi pasar. Jadi dalam berbagai usaha kerajinan, perempuan juga ikut terlibat di dalamnya, misalnya dalam hal sebagi berikut : Menjahit baju dan merancang. Banyak orang membutuhkan hijab dengan harga terjangkau dalam segala mode dan ukuran. Para wanita yang bisa merancang atau menjahit dapat menyumbangkan jasanya untuk saudari-saudarinya, selain itu dapat mencari uang di rumahnya sendiri. Memang ini merupakan saran yang ambisius. Namun bisa saja sekelompok perempuan bekerja sama membuat pakaian dan menjualnya via pos, ini pasti akan membantu saudari-saudari kita yang tinggal di tempat-tempat terpencil yang tak mudah mencapai toko-toko yang menyediakan pakaian bagi para wanita yang ingin berbusana secara Islami 23 . Seni dan ketrampilan. Banyak orang kini merasakan bahwa Islam”terlalu kering”, jika anda melihat karya-karya yang luar biasa di museum-museum, atau melihat pasar-pasar, bazaar, dan masjid-masjid di negara-negara Islam, anda akan heran mengapa orang-orang Islam tidak menciptakan benda-benda itu lagi. Kini kita tahu bahwa orang-orang Islam yang mempunyai bakat seni telah tak berani lagi menekuninya karena orang tua yang terlalu keras atau karena hal-hal lainnya, 23 Huda Khotob, Buku Pegangan Wanita Islam, Al Bayan kelompok Penerbit Mizan, hal.83 36 sehinga mereka kehilangan karunia yang telah diberikan oleh Allah Swt kepada mereka. Setiap kebudayaan menghasilkan karya seni; orang Islam melakukannya di masa yang lalu, dan tidak ada alasan mengapa mereka tidak melakukannya lagi sekarang. Tidak semua media seni bertentangan dengan Islam; kita membutuhkan seniman baik laki-laki maupun perempuan untuk memperkaya kebudayan kita dalam batas- batas syari‟at 24 . Kesekretarisan. Banyak usahawan Muslim yang lebih suka sekretaris Muslim, tetapi sulit mendapatkannya. Banyak pemilik perusahan yang memerlukan orang-orang dengan kemampuan kesekretarisan: itu merupakan pekerjaan yang sangat baik dan bernilai tinggi. Akan tetapi wanita yang melakukan pekerjaan itu harus berperilaku Islami, dan menghindari situasi-situasi yang tidak dibenarkan dalam Islam, misalnya hanya berdua dengan laki-laki dalam satu ruangan. Pekerjaan kesekretarisan dan mengetik dapat dikerjakan di rumah, terutama dengan dimungkinkannya hubungan dengan computer, mesin faksimili, dan berbagai keajaiban tehnologi lainnya; orang memerlukan dokumen-dokumen, laporan-laporan, dan semua itu perlu di ketik- pekerjaan semacam itu dapat dilakukan di rumah. Karena itu juga perempuan harus berhenti bekerja untuk sementara waktu karena melahirkan anak, perempuan akan tetap dapat melakukan sedikit pekerjaan jika perempuan itu menginginkan atau membutuhkannya. Media dan penerbitan. Bidang ini merupakan bidang pekerjaan yang cocok untuk dikerjakan di rumah. Seorang penulis atau editor paruh waktu dapat mengambil porsi 24 Huda Khotob, Op.Cit.hal 85 37 pekerjaan sebanyak atau sedikit yang diinginkannya sesuai dengan tugas-tugasnya dalam mengurus rumah tangga dan merawat anak. Di bidang lainnya, dibutuhkan juga suara-suara orang Islam; radio dan televisi adalah yang pertama muncul di benak kita, akan tetapi surat kabar dan majalah umum pun tak kalah pentingnya. Ada beasiswa untuk pelatihan kewartawanan dan semacamnya, anda harus teliti melihatnya di koran-koran 25 . Dalam Islam semua pekerjaan dapat di anggap sebagai ibadah, jika seorang perempuan melakukannya dengan motif yang suci dan mencari ridho Allah dengan cara melakukan pekerjaan perempuan dengan baik. Baik seorang ibu rumah tangga yang mengepel lantai dapur, seorang ibu yang selalu menganti popok anaknya, ataupun menejer tingkat tinggi dalam perusahaan besar yang berhasil, pekerjaan anda adalah sesuatu yang bernilai. Apapun yang dilakukan dapat dipergunakan sebagai kesempatan untuk berdakwah juga, baik dengan penampilan sebagai seorang yang pandai, berdaya guna dan bergaya hidup bersih, maupun secara lebih langsung dengan berbicara kepada orang-orang yang kita temui dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang mungkin mereka tanyakan.Harus selalu siap untuk menggunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya. Paling sedikit kita dapat membuat orang berpikir dua kali tentang sesuatu yang negative; yang terbaik adalah jika kita dapat menunjukan jalan hidup yang lebih baik bagi mereka. 25 Huda Khotob, Op.Cit.hal 87 38

C. Bekal yang harus dimiliki oleh seorang perempuan yang berkarir