Pembatasan dan perumusan masalah Tujuan penulisan

8 Ahli tafsir yang bernama Mujahid sebagaimana dinukilkan oleh al-Qurltubi mengatakan bahwa ayat itu berarti “masing-masing pihak merupakan mitra tempat menemukan ketenangan bagi pihak lain”. Tiga contoh di atas menunjukan kesamaan dalam hak-hak keduniaan atau sosial kemasyarakatan. Al- Qur‟an banyak berbicara tentang kesamaan keduanya dalam kehidupan beragama dan mendapatkan pahala atas usaha dan amal baik yang dilakukannya. 5

B. Pembatasan dan perumusan masalah

Studi ini tidak berambisi untuk mengkaji secara menyeluruh problem mitrasejajar di seluruh penjuru dunia. Studi ini akan membatasi daripada kajian atas respon masyarakat islam terhadap kemitra sejajaran perempuan dan laki-laki. Sebagai bahan perbandingan penulis juga akan melacak arus mitra sejajar yang terjadi di Indonesia. Untuk lebih memfokuskan kajian ini, penulis membatasi studi ini dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana masyarakat islam dalam menghadapi mitra sejajar antara perempuan dan laki-laki 2. Bagaimana pandangan islam tehadap kebebasan perempuan dalam ber ekspresi 3. Bagaimana kedudukan perempuan dalam islam 5 Amir Syarifudin.H.Dr.Prof,isu-isu penting hukum islam kontemporer di Indonesia,MERETAS KEBEKUAN IJTIHAD.hal 185. CIPUTAT PERS Jakarta. 9 4. Bagaimana konsep mitra sejajar perempuan dan laki-laki dalam pandangan islam, dan 5. Apa saja Masalah-masalah atau hambatan-hambatan yang di hadapi dalam melaksanakan mitra sejajar perempuan dan laki-laki di era sekarang ini.

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah: 1. Melakukan studi deskriptif atas kebijakan pemerintah di bidang hak asasi manusia yang menjurus kepada kemitra sejajaran perempuan dan laki-laki. Sekaligus melakukan monitoring penerapan kebijakan tersebut. 2. Merekomendasikan dan menawarkan gagasan baru di bidang pengaturan masalah mitra sejajar perempuan dan laki-laki dalam pandangan islam. Secara teoritik, study ini juga akan menegaskan pilihan negara dalam mengadopsi teori-teori pembangunan demokrasi atau hak asasi manusia. 3. Untuk mengetahui sejauh mana masyarakat islam dalam menghadapi konsep mitra sejajar perempuan dan laki-laki yang terjadi di Indonesia 4. Secara khusus, study ini akan menampilkan performance baru kemitra sejajaran perempuan dan laki-laki, baik dalam pandangan hukum islam maupun dalam pandangan negara, termasuk dalam hak asasi manusia. Meskipun dalam al- Qur‟an sudah dijelaskan tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki di mata Allah, dan yang membedakan hanyalah ketaqwaannya kepada Allah. Tapi masyarakat islam belum dapat menerima penjelasan tersebut secara menyeluruh. Disinilah letak signifikasi gagasan dalam pembahasan ini. 10 Argumen lain yang mengukuhkan signifikasi gagasan pembahasan ini terlihat pada ambisi studi ini yang bermaksud mengkontruksikan pandangan masyarakat islam terhadap kemitrasejajaran perempuan dan laki-laki, Dimana kehadiran emansipasi perempuan yang di canangkan oleh dunia barat itu telah menghilangkan harkat dan martabatnya sebagai perempuan.

D. Metode penelitian