Santoni Lumbanraja : Eksistensi Hak Ulayat Dalam Pemahaman Dan Sikap Masyarakat Di Kecamatam Pangururan Buhit Kabupaten Samosir, Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 UUPA, 2008.
USU Repository © 2009
A. P. Parlindungan, memberi komentar sebagai berikut “Hubungan Indonesia dengan bumi, air, dan ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya bukan lagi
berdasarkan atas kesukuan atau anggota sesuatu masyarakat hukum adat tertentu, dan dimanapun di Indonesia setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan sama
derajadnya dan hanya undang-undang saja yang dapat mengadakan perkecualian pembatasan khusus
.
15
15
Prof. DR. A.P. Parlindungan, Op. cit, h.75.
2. Prinsip Hak Menguasai Negara.
Ketentuan dasar yang menentukan prinsip ini adalah pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dan kemudian diatur secara terperinci baik mengenai pengerian dan luasnya hak
penguasaan itu telah ditentukan melalui penafsiran yang autentik oleh UUPA pasal 2, dimana pasal ini menegaskan mengenai hak menguasai negara tersebut sebagai berikut:
“Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat 3 UUD dan hal- hal sebagai yang dimaksud
dalam pasal 1; bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh negara, sebagai organisasi kekuasaan
seluruh rakyat”. Sedangkan objektif dari penguasaan tersebut ditentukan dalam ayat 2, yaitu
antara lain: 1.
Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasatersebut.
2. Menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara orang- orang dengan
bumi, air dan ruang angkasa.
Santoni Lumbanraja : Eksistensi Hak Ulayat Dalam Pemahaman Dan Sikap Masyarakat Di Kecamatam Pangururan Buhit Kabupaten Samosir, Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 UUPA, 2008.
USU Repository © 2009
3. Menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara orang- orang dan perbuatan- perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang
angkasa.
Selanjutnya tujuan dari penguasaan ituditegaskan dalamayat 3 yaitu, untuk mencapai sebesar- besarnya kemakmuran rakyat dalam arti kebahagiaan, kesejahteraan
dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara hukumIndonesia yang merdka, berdaulat dan makmur. Sehingga dengan adanya penegasan pasal 2 UUPA ini jelas membawa
konsekuensi bahwa hak ulayat masyarakat hukum adat itu sebagai hak orginair sudah terbatas ruang hidupnya, oleh karena keseluruhan dari hak- hak ulayat daerah itu telah
diadsorbsi diserap kedalam hak ualayat negara, yang disebut hak menguasai negara. Hal ini akan menjadi lebih jelas lagi kalau ketentuan pasal 2 ayat 1 dan 2 ini kita
hubungkan dengan ayat 4_nya, yang menyatakan bahwa hak menguasai negara tersebut pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada masyarakat hukum adat sekedar diperlukan dan
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. A. P. Parlindungan, telah menguraikan mengenai pengertian Hak Menguasai
Negara ini, megatakan bahwa pegertian hak menguasainegara itu tidak dapat kita teliti dikamus, akan tetapi harus kita cari dalam rumusan undang- undang itu sendiri dan dalam
praktek undang- undang. Pengertian dikuasai, menurut kamus mempunyai pengertian yang lain, suatu hak yang berasal dari orang lain dan diberikan wewenang untuk
melakukan tindakan hukum atas namanya, sedangkan bila kita telaah UUPA sendiri dan undang- undang pelaksanaannya maka “Hak Menguasai Negara” mencakup:
a. Pengertian yang dituangkan oleh pasal 2 ayat 2 UUPA maupun pasal 8 UUPA baik
terhadap bumi, air, ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
b. Konstatasi dari hak- hak yang sudah pernah ada sebelum berlakunya UUPA, yaitu
tanah- tanah ex B.W, dan tanah- tanah ex hukum adat yang kemudian dikonversi
Santoni Lumbanraja : Eksistensi Hak Ulayat Dalam Pemahaman Dan Sikap Masyarakat Di Kecamatam Pangururan Buhit Kabupaten Samosir, Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 UUPA, 2008.
USU Repository © 2009
kepada hak- hak tanah yang diatur oleh UUPA. Demikian juga konstatasi dari hak- hak dari badan pemerintah yang dahulu berstatus hak eigendom, kemudian
dikonvresi menjadi hak pengelolaan atau hak pakai khusus. c.
memberikan hak-hak yang diatur oleh UUPA, seperti hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, dan hak pengelolaan.
d. Megesahkan sesuatu perjanjian pendirian hak guna bangunan atau hak pakaidi atas
hak milik dan kemudian mendaftarkannya dan menerbitkan sertifikatnya. Disamping itu hak menguasai negara tersebut dapat pula ditinjau daripembagian
yang lain dari segi hukum atau keluasannya, yaitu: a.
Dalam bidang keperdataan, dengan memberikan hak- hak keperdataan baik kepada perorangan ataupun badan hukum privat, seperti hak milik, hak guna usaha, hak
guna bangunan, hak pakai ataupun mengakui kemungkinan persewaan tanah oleh perorangan kepada perorangan atau kepada badan hukum tersebut.
b. Mengakui suatu hukum publik yang sudah ada, seperti yang diatur oleh pasal 3
UUPA, pengakuan akan adanya hak ualayat sebagai suatu lembaga dalam sistem UUPA.
c. Menetapkan suatu hukum publik yang baru diberikan kepada daerah- daerah
otonom atau lembaga- lembaga pemerintah, yaitu yangkita kenal dengan hak pegelolaan, suatuhak dimana pemegang hak dapat pula memberikan hak milik, hak
guna bangunan dan hak pakai. Hak pengelolaan ini sebagai suatu pelimpahan wewenang hak menguasai darinegara kepada daerah otonom atau lembaga-
lembaga pemerintah. d.
Memberikan suatuhak atas tanah yang digolongkan hukum publik internasional, yaitu hak pakai yang diberikan kepada perwakilan negara- negara asing untuk
perkantoran dan gedung kedutaan dan konsulatnya, dengan ketentuan hak pakai tersebut diberikan selama masih terbina hubungan diplomatik dengan negara yang
Santoni Lumbanraja : Eksistensi Hak Ulayat Dalam Pemahaman Dan Sikap Masyarakat Di Kecamatam Pangururan Buhit Kabupaten Samosir, Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 UUPA, 2008.
USU Repository © 2009
bersangkutan dan diberikan untuk jangka waktu dipergunakan untuk kegiatan diplomatiknya. Begitu berakhit hubungan diplomatik tersebut ataupun akan
menutup kantor bangunan tersebut, maka tanahnya kembali kepada negara dan bangunan yang ada di atasnya menjadi bangunan yang jatuh menjadi hak
menguasai negara. e.
Memberikan hak pakai khusus 1
kepada lembaga- lembaga pemerintahan yang mempergunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan tugasnya dan waktunya selama dipergunakan
untuk pelaksanaan tugas tersebut. Contoj hak pakai yang diberikan kepada lembaga- lembaga pendidikan.
2 kepada lembaga- lembaga sosial dan keagamaan, untuk pelaksanaan tujuannya
dan diberikan waktu selam dipergunakan melaksanakan tujuannya.
16
3. Wujud pengakuan UUPA terhadap hak ulayat.