dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal optik yang berisi informasi dilewatkan sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya detektor optik akan
mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali [5].
2.6.1 Pemantulan Sempurna
Pematulan dalam sistem komunikasi serat optik yang digunakan adalah pemantulan sempurna. Perambatan cahaya dalam serat optik dapat merambat dalam
medium dengan tiga cara yaitu : a. Merambat Lurus
b. Dibiaskan c. Pemantulan
Pemantulan cahaya dalam serat optik ditunjukkan pada Gambar 2.3, yaitu pada saat refraksi, sudut kritis dan pemantulan sempurna [6].
Gambar 2.3 Pemantulan dan Pembiasan Cahaya
Pemantulan refraksi secara umumnya dapat ditunjukkan pada Gambar 2.4. Pada refraksi ini medium yang digunakan adalah cermin. Cahaya yang dipantulkan
melalui cermin dapat dilihat pada sudut datang dan sudut refraksi seperti pada gambar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Pemantulan Refleksi Pada Cermin
Cahaya yang bergerak dari materi dengan indeks bias lebih besar padat ke materi dengan indeks bias lebih kecil tipis maka akan bergerak menjauhi sumbu
tegak lurus garis normal. Sudut datang lebih kecil daripada sudut bias. Cahaya yang bergerak dari materi dengan indeks bias lebih kecil tipis ke materi dengan indeks
bias lebih besar padat maka akan bergerak mendekati sumbu tegak lurus garis normal. Sudut datang lebih besar daripada sudut bias. Pembiasan pada cahaya
ditunjukkan pada Gambar 2.5 [6].
Gambar 2.5 Pembiasan Refraksi
Universitas Sumatera Utara
Refractive Index Indeks bias Bila gelombang cahaya merambat melalui material, tidak dalam vacum, maka
kecepatannya lebih kecil dibandingkan dalam vacum. V = cn.........................................................2.1
atau n = cV.........................................................2.2
Dimana: c
= kecepatan cahaya dalam vacum 3 x 10
8
ms. n
= refractive index index of refraction atau indeks bias.
V =
kecepatan rambat cahaya dalam material.
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 dan nilainya untuk beberapa zat ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Indeks Bias Medium Medium
N = cv
Udara Hampa 1.0000
Udara pada STP 1.0003
Air 1.333
Es 1.31
Alkohol 1.36
Gliserol 1.48
Benzena 1.50
Kaca Kuarsa Lebur 1.46
Kaca Korona 1.52
Api cahayakaca flintana 1.58
Lucite atau plexiglass 1.51
Garam dapur Natrium Klorida 1.53
Berlian 2.42
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Hukum Snnelius